Enjoy!
_Pagi ini hari mereka masuk sekolah setelah libur panjang semester. Ya, tepat hari ini mereka menginjak kelas XII.
Arasya dan Vivi yang tiba di sekolah langsung menuju ke kelasnya. Mereka masuk di kelas yang sama karena memang di pembagian kelas kali ini mereka tetap menjadi satu kelas.
"Arasya!"
Belum sempat mereka masuk tiba-tiba ada yang memanggil Arasya. Tanpa perlu melihat siapa yang menjadi pelakunya mereka sudah menghafalnya.
Vivi memutar bola mata jengah dan kembali melanjutkan jalannya yang tadi sempat berhenti. Meninggalkan Arasya dengan gadis yang memaggilnya barusan.
"Ya Olin?"
"Kamu di kelas ini?" Tanya Olin
"Iya" jawab Arasya singkat.
"Yah. Kita nggak sekelas lagi dong. Aku di kelas sebelah" jawab Olin sambil menujukkan kelasnya ke arah Kanan Arasya.
"Oh." Arasya kembali bersuara namun sangat singkat.
"Yaudah aku ke kelas ya. Bye Arasya" Olin berlalu di hadapan Arasya.
Arasya pergi begitu saja karena memang sedari tadi ia malas berbicara dengan Olin.
Arasya duduk sebangku dengan Vivi. Karena Arasya tidak suka duduk dengan orang lain. Ia terbiasa dengan Vivi. Entah dari SD sampai sekarang. Arasya tidak pernah bosan.
"Vi" panggil Arasya melihat Vivi yang sibuk dengan novel di tangannya.
Tidak ada jawaban
"Vi" panggil Arasya sekali lagi.
Tetap tidak ada jawaban.
"Vivi dengerin dong" Arasya mengambil novel di tangan Vivi.
"Apa Sya?" Vivi tidak marah dengan tingkah Arasya yang merebut novelnya. Karena ia sudah hatam dengan tingkah Arasya.
"Makan!"
Vivi mengangkat sebelah alisnya.
"Emang tadi nggak sarapan?" Tanya Vivi perhatian.
"Hehe" Arasya menggeleng sambil memperlihatkan cengiran khasnya.
"Yaudah. Lain kali lo makan sebelum ke sekolah supaya nggak kelaparan." Vivi bangkit namun sebelum beranjak Arasya menahan tangannya.
"Kenapa lagi?" Vivi sudah tahu dengan gaya Arasya yang seperti sekarang. Manja-manja ada maunya.
Cup
"Udah ayo. Nanti keburu masuk Sya" Vivi mencium pipi Arasya.
Arasya dan Vivi berjalan beriringan keluar kelas menuju kantin dengan santai.
Orang-orang yang sudah berada di kelas melongo melihat kejadian antara Vivi dan Arasya barusan.
Karena sepengetahuan mereka Arasya dan Vivi hanya teman dari kecil dan selalu ejek ejekan kalau sudah bertemu.
Sangat jarang melihat mereka akur dan bahkan sampai mencium pipi seperti tadi.
...
Drrrt..drrt
Bunyi bel masuk sekolah berbunyi dua puluh menit kemudian. Arasya yang telah selesai sarapan bersama Vivi menuju kelas bersama.
Setelah sampai di kelas. Arasya dan Vivi dibuat kaget dengan kehadiran teman-teman mereka. Di depan mereka telah hadir dan duduk manis diantara siswa lainnya Deni, Angga, Vaira dan Icha?
KAMU SEDANG MEMBACA
Arasya & Vivi
JugendliteraturMemang klasik perjalanan hidup Arasya dan Vivi. Mereka sejak masih anak-anak selalu bersama. Bagaimana jika salah satu pergi? Apakah bisa tanpa salah satunya? Ataukah harus merelakan jika seandainya salah satu pergi untuk selamanya? Ataukah keduanya...