Seoul,
Sabtu, 15 maret 2012(Tok! Tok! Tok!)
Suara ketukan, membuat sang penghuni, lee hira merasa terganggu.
Terpaksa dia harus bangun dari tidurnya, dan menatap layar handphonenya.
"Ugh, siapa yang datang malam malam begini, eoh? Ini sudah jam 1 malam. Dan aku sangat mengantuk" gumamnya.
Dengan malas, hira beranjak dari kasurnya. Dan melangkahkan kakinya pada pintu utama, tak lupa wajahnya yang masih mengantuk, dan menampilkan wajah khas bangun tidur.
Sesekali dia menguap, dan mengumpat pada orang yang bertamu tengah malam seperti ini. Membuat acara tidurnya harus terganggu.
(Ckelekk)
"Hira!" Gumam pria di depannya.
Hira menatap pria tersebut, pria itu menggunakan mantel tebal. Yah, karna ini sudah malam. Dan cuaca juga sedang dingin.
"Eoh, kau rupanya. Kenapa datang kesini, tengah malam hah?" Gumam hira. Sembari mengucek matanya.
"Kau tidak datang ke apartemenku" pria itu mengepoutkan bibirnya, dan menyilangkan kedua tangannya tepat di depan dada. Rawut wajah nya kini menunjukkan bahwa dia sedang kesal dengan gadisnya.
"Maafkan aku, aku sangat lelah. Dan akhirnya aku ketiduran.. hoamm" lagi lagi hira harus menguap. Dan taehyung menutup mulut gadisnya dengan tangannya.
"Kalau menguap di tutup, nanti lalat masuk" ucap pria itu. Sontak, mengundang senyuman bagi hira.
"Kau tidak menyuruhku masuk? Di luar sangat dingin" tanyan taehyung.
"Ah, baiklah. Ayo masuk"
Usai taehyung masuk, dan mendudukkan dirinya di sofa. Akhirnya, hira menutup pintu dan tak lupa di menguncinya.
"Apa alasanmu menyuruhku datang ke apartemenmu?" Tanya hira, sembari menghampiri taehyung.
"Aku merindukanmu, dan aku juga sedang lapar. Bahkan sampai sekarang aku belum makan. Oleh karena itu, aku datang kesini"
"Aish, kim taehyung babo! Bisa bisanya kau menahan lapar mu?"
"Hm, aku kan sudah memintamu untuk datang ke apartemenku"
"Tapi, kenapa tidak beli makanan saja eoh?"
"Aku mau kau yang memasak untukku"
"Kebiasaan, disini hanyan ada ramen. Memangnya kau mau makan ramen?"
"Tentu saja. Kenapa tidak? Bahkan aku juga bisa memakanmu" taehyung nampak menunjukkan smirknya. Membuat hira bergidik ngeri. Dan lansung menguncir ke dapur.
¤¤¤
Hanyan satu mangkok ramen yang di sajikan hira.
"Ini, makan lah. Aku akan tidur. Aku benar benar mengantuk" ucapnya.
"Yak, setidaknya. Temani aku dulu, hingga selesai makan"
"Tapi, aku mengantuk taehyung. Kumohon, mengertilah. Aku benar benar lelah"
Taehyung sedikit menekuk wajahnya, menatap uap panas dari ramen yang telah di masak oleh kekasihnya. Sedikit rasa sedih, tanpa ada kekasihnya di sampingnya.
"Baiklah. Tidurlah" ucap taehyung dengan nada memelas.
Hira menghembuskan nafasnya kasar. Dia benci ini. Dia benar benar benci, jika taehyung memasang wajah sedihnya. Hal itu, membuatnya harus menuruti apa katanya.
Terpaksa, dia harus mengurungkan niat nya untuk ke kamar. Dia akan menemani pria nya hingga selesai makan.
Hira mendaratkan bokongnya tepat di samping taehyung, dan menatap film kartun yang sedang di tayangkan di tv.
Kini taehyung menatap hira tak percaya. Dan sekilas, taehyung mengembangkan senyumannya.
Dan akhirnya, dia pun memakan ramen tersebut dengan lahap.
"Hm, terimakasih.. chagii" gumam taehyung, dengan rahangnya yang berisi, karna makanan yang sedang di kunyahnya.
"Hm, sama sama" balas hira. Tetapi, manik matanya tak menatap taehyung. Pikirnya, pria itu sedang tidak menarik di matanya saat ini.
Melihatnya makan dengan rakus?
Ck, hira sudah bosan melihat pemandangan itu.Salam manis,
Jodohnya kim taehyung😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery
Fanfiction"Gelapnya misteri kejahatan bisa dibongkar ilmu pengetahuan. Forensik dapat menjelaskan yang buram, mengangkat bukti-bukti yang karam" ● "Jika dia memang cintamu, maka dia akan kembali dengan sendirinya"