#11

105 11 6
                                    

Seoul,
Kamis 20 maret 2012

🎵🔊play musik, the truth untold - bts.

Aroma coklat panas kini menyeruak di indra penciuman hira. Serta cahaya matahari yang menyinari sebuah ruangan, melewati celah kecil. Membuat nya terbangun.

Hira nampak mengerjapkan matanya berkali kali, dan mengucek matanya.

"Eoh? Kenapa.. aku bisa berada di kamarnya? Setahuku, terakhir aku tidur di luar. Apa dia sudah datang?"

Dengan gerakan cepat, hira beranjak dari tidurnya dan berlari keluar dari kamar. Mencari sang pemilik apartemen.

Akhirnya, yang di carinya kini menunjukkan batang hidungnya.

Hira menatap lekat kekasihnya, yang sedang duduk terdiam di sofa, dengan secangkir coklat panas di genggam nya. Tak lupa dengan tv yang sedang menayangkan acara favoritnya.

Tapi, hira kenal jelas kekasihnya itu. Pandangannya seperti tidak menatap dan menikmati acara tv favortinya. Melainkan, ada sesuatu yang mengganggu fikirannya.

Dengan langkah pelan, hira menghampiri taehyung, dan mendaratkan bokongnya di sebelah taehyung.

Menggenggam salah satu tangan kekasihnya, dan lagi lagi menatap lekat manik mata indah milik seorang kim taehyung. Entahlah, sejak kapan pria di sampingnya ini menjadi candu baginya.

Taehyung di buat kagaet dengan sikap manis dari kekasihnya itu. Membuatnya dengan refleks meletakkan secangkir coklat panasnya di atas meja. Dan membalas tatapan dari hira.

"Oppa, mianhe"  ucap hira, sembari mengcium tangan taehyung dengan sayang.

"Minta maaf untuk apa?" Tanya taehyung.

"Oppa, sebenarnya.. aku yang mengambil buku diary mu"

Taehyung membelakkan matanya tidak percaya. Dengan refleks dia menepis tangan hira dengan kasar. Dan beranjak dari duduknya.

Hira tentu saja terkejut. Dan ikut beranjak dari duduknya. Sembari menatap taehyung.

"Mianhe, aku.. aku tidak bermaksud mencurinya. Dan berbohong padamu. A-aku hanyan penasaran saja, oppa. Aku sungguh minta maaf."

Hira menundukkan kepalanya, tak berani menatap pria di depannya saat ini. Hira sangat membenci seorang kim taehyung dengan wajah dingin dan datarnya. Di tambah lagi sikap jutek dan cueknya.

"Aku ingin semuanya berakhir"

Satu kata yang mampu menusuk dalam dan merobek luka di hati hira, sedalam dalam mungkin.

Berakhir?

Hira mendongakkan kepalanya, menatap pria di depannya. Taehyung tak menatapnya sedikitpun, melainkan mengalihkan pandangannya. Tidak berani untuk menatap gadisnya yang sedang menangis karna ulahnya sendiri.

"Taehyung.. ka-kau ingin kita berakhir? Hikss-- kau sudah gila? Kita sudah menjalankan hubungan kita bertahun tahun taehyung! Hikss-- dan dengan mudahnya kau meminta semuanya berakhir? Hikss.."

"Yah, aku memang gila. Oleh karena itu, aku minta hubungan kita berakhir"

"SEBENARNYA APA KESALAHANKU?! apa karna aku mengambil bukumu layaknya seorang pencuri? Dan.. kau meminta hubungan kita berakhir?" Hira mulai meninggikan nada suaranya. Dan air matanya terus keluar dengan derasnya, membasahi pipi chubby nya.

"Tidak, bukan itu. Bahkan aku bersyukur dan bernafas legah. Karena buku itu berada padamu"

"Lalu kenapa kau meminta hubungan kita berkahir?! Hikss--"

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang