#18

82 12 4
                                    

Seoul,
Jumat, 27 september 2017.

Gelak tawa kini menggema di kediaman rumah, nyonya lee.

"Ahahaha, aku tidak menyangka kau akan mengunjungi ku" gumam hira. Sembari terkekeh, dengan segelas soda di tangannya.

"Tadi eommamu menelfoneku, untuk datang. Merayakan ulang tahunmu" jawab hana.

Hira menatap eommanya. Yang sedang tersenyum di sampingnya.

"Jadi, yang tadi pagi eomma elefone itu, adalah hana?" Tanyan hira. Dan nyonya lee mengangguk mantap.

"Aku fikir kalian masih ada di geochang. Huh, jika bukan karna eomma mu yang menelfoneku dan mengatakan kalian ada di seoul. Mungkin aku tidak tahu apa apa lagi tentang kabarmu" gumam hana.

"Agh, eomma akan beristirahat. Kalian habiskan saja kue nya" ucap eomma. Dan beranjak dari duduknya, lalu masuk ke kamarnya.

Kini hanyan menyisakan hana dan hira di ruang tamu. Sangat banyak pertanyaan yang masih berkalut di fikiran hana. Seolah olah semua harua ada jawabannya.

"Yayaya, aku tidak sempat mengabarimu, saat itu. Dan semuanya juga terjadi secara mendadak" jawab hira.

"Bahkan saat kau ke geochang. Kabarmu benar benar hilang. Telefone mu tidak aktif. Dan sosmed mu juga seperti itu."

"Hm, ceritanya sangat panjang" gumam hira.

Hira menjelaskan semuanya pada hana, tentang taehyung. Dan mengapa hubungan mereka berakhir. Semua di jelaskannya, dengan jelas. Sejelas jelas mungkin.

"Dan.. saat itu, aku dan eomma mendadak meninggalkan geochang, dan pergi ke seoul. Awalnya, kami hanyan ingin liburan. Tetapi, semuanya berubah. Saat kedatangan young hoon di kehidupanku"

"Siapa itu young hoon?"

"Kekasihku yang sekarang"

"Woah! Daebak, kau memiliki kekasih baru? Pasti dia sangat tampan?"

"Hm, tentu saja."

"Lalu, bagaimana bisa kau bertemu dengannya?"

"Saat itu, aku dan eomma mencoba membuka bisnis kue dan roti kecil kecilan. Dan akhirnya berkembang pesat. Di tambah lagi,young hoon adalah pelanggan setia kami. Dia selalu membeli kue dan roti di toko kami. Dan sesekali dia memujinya. Bahkan dia tak segan segan untuk memperkenalkan makanan di toko kami pada teman temannya"

"Wah,lalu?"

"Dan akhirnya toko bisnis kue dan roti kami menjadi terfavorit di kota seoul ini."

"Aku jadi penasaran dengan seorang young hoon. Tapi, apa kau benar benar melupakan taehyung?" Tanyan hana.

Hira sedetik kemudia terpatung. Dia tidak kuat jika harus membahas soal kim taehyung.

Hira nampak meneguk salivanya dengan kasar. Seolah mengerti, bahwa hira belum siap untuk membicarakan soal taehyung. Hana pun mengalihkan topik pembicaraan.

"Hah, bagaimana jika aku bermalam disini? Yayaya? Aku rindu denganmu" ucap hana sembari memeluk tubuh mungil hira.

"Hahaha, itu tidak masalah. Malah, aku senang" gumam hira.

¤¤¤

Hira menatap langit langit kamarnya. Kegelisahan menimpa dirinya saat ini.

Entah bagaimana bisa, fikirannya mengarahkan pada sosok kim taehyung.

"Bagaimana kabarnya sekarang?"

Satu pertanyaan yang bahkan membuatnya terbelit di dalam benaknya sendiri.

"Hana, apa kau sudah tidur?" Tanya hira, masih dengan posisinya yang menatap langit kamarnya.

Hana kini tertidur di sampingnya, posisinya membelakangi hira.

Dan sedetik kemudian, suara hana menggema di ruangan bernuansa pink itu.

"Aku belum tidur," jawabnya.

"Aku tidak bisa tidur" gumam hira.

Hana kini menyamakan posisinya dengan hira. Sama sama menatap langit langit kamar. Yang entah sejak kapan menjadi sesuatu yang indah untuk berimajinasi.

"Hira, aku ingin mengatakan sesuatu. Ini soal taehyung"

Sangat tepat! Benar benar tepat!
Hira berharap memang semuanya seperti itu. Fikirannya sudah benar benar tidak bisa menampung satu pertanyaan yang bahkan hanyan di anggap sepele.

Sontak, hira membalikkan badannya, menatap hana.

"Memangnya dia kenapa?" Tanyan hira.

"Dia--"

Suara langkah kaki, membuat hira dan hana secara bersamaan berpura pura tidur dengan memejamkan kedua mata mereka.

Pintu terbuka, sedikit cahaya dari celah pintu menerangi kamar yang gelap itu.

Wanita ber paruh baya nampak menekan saklar lampu. Dan mengamati kedua wanita yang sedang tertidur pulas di atas ranjang tidur.

"Tadi, perasaan aku mendengar suara mereka. Eum, mungkin pendengaranku sedikit bermasalah" gumam nyonya lee. Dan kembali mematikan lampu, lalu menutup pintu kamar tersebut.

Sedangkan hana dan hira berusaha menahan tawa mereka. Lantara apa yang difikirkan nyonya, lee memang benar adanya.

"Hana, besok saja yah ceritanya. Sepertinya aku sudah mengantuk" gumam hira.

"Baiklah, yang aku yakini. Kau akan terkejut bukan main saat mendengarnya" ucap hana.

"Zzzzz"

"Huh, rupanya dia sudah tertidur pulas. Aneh memang, baru saja beberapa menit mengatakan bahwa dia tidak bisa tidur. Sekarang, dia sudah tertidur denga  pulas dan nyaman"

Hana dia buat terkekeh, sembari menggelengkan kepalanya dengan pelan.

●●●

Eyyak, author back🎉

Eyyak, author back🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis,

Jodohnya kim taehyung😚

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang