Bagian dua : Usaha Dewa

139 13 0
                                    

" Cewek itu kalau gak manja ya matre. Tapi lebih serem kalau egoisnya muncul."

- Dewa -

Ada yang kangen Dewa?

Happy reading 😍
.
.
.
Dewa Pov...

Pulang kuliah, meski gak beneran kuliah artinya cuma datang dan menghilang menuju kantin. Dalam satu bulan bisa di hitung cuma delapan kali masuk kelas. Kalau bisa lebih dari sepuluh kali itu sudah sebuah keajaiban.

Seorang cewek keliatan mendumel karena sepeda motor maticnya keliatan gak bisa nyala. Akhirnya karena kasian aku bantu juga. Ini cewek aneh bernama novia emang nggak pernah service motornya apa gimana sih. Keliatan banget ini mesin cuma di suruh kerja tapi nggak di rawat.

" Makasih ya udah bantuin." ucapnya setelah maticnya nyala. Aku cuma mengangguk saja. Aku sarankan buat di bawa ke bengkel dan melakukan service motor berkala dan dia cuma mengiyakan saja. Lantas aku meninggal kan dia sendiri.

" Baik juga ,ternyata." Gumam gadis itu meski pelan tapi tetap terdengar baik di telingaku. Karena posisiku memang belum berjalan terlalu jauh.

Sesampai ke pinggir lokasi parkir untuk mengambil motorku sendiri. Nampak dari jauh perempuan dengan celana jeans ketat dan baju atasan kuning rambut tergerai bebas datang terburu - buru.

" Dewa... Aku mau ngomong sama kamu. Penting." Ujarnya.

" Apa lagi sih La, aku sibuk." jawabku acuh tak acuh

" Wa... Sibuk apa sih, ini beneran penting." katanya lagi dengan nada tinggi dan membuat sebagian mahasiswa lain yang lewat melihat kami dan memalukan sebenarnya.

" Udah gak usah teriak Mila. Mau ngomong apa?" tanya ku jengah

" Jangan di sini dong panas, di warung bakso mang ucup yuk, tempat biasa kita ngobrol." karena malas mendengar suara manja nya. Aku cuma mengangguk. Akhirnya Mila naik ke boncengan dengan terpaksa aku membawa mantanku ini.

Sekedar info, aku pacaran sama Mila ini enam bulan. Rekor terlama aku deket sama cewek. Meski dia manja dan sedikit cengeng otaknya bisa diandalkan. Jadilah selama satu semester dia yang membantu mengerjakan tugas kuliah ku. Dia juga gak matre, tapi manja itu yang bikin kesel.

Sesampainya di warung bakso. Kami memesan dua porsi bakso dengan dua gelas es teh manis.

" Jadi kenapa? Ngomong sekarang." Ujarku

" Gak bisa nunggu bakso habis dulu. Lapar tau." katanya lagi membuatku malas berlama - lama.

" Sekarang aja. Kalau bakso ini habis aku mau langsung pergi. Ada acara sama teman-teman." kataku malas.

" Aku udah putus sama Putra, pacar aku. Aku nyesel putus sama kamu Dewa. Kita bisa balikan gak sih?"

What? Apa dia gak tau kalau aku gak pernah balikan sama mantan?

" Aku beneran nyesel, aku emosi pas liat kamu lebih mentingin ngumpul sama teman kamu dari pada aku. Kita mulai dari awal yah?"

Dan tepat dari pertanyaan itu selesai, bakso ku ada pada suapan terakhir. Selesai. Dan langsung aku minum es tehku.

" Aku udah selesai makan, dan sorry aku gak pernah balikan sama mantan." Ucapku sambil berlalu meninggalkan dia menuju parkiran. Biarkan dia yang bayar baksonya toh dia yang ngajak.

Sepintas aku masih dengar Mila memanggil namaku. Tapi aku cuek saja. Tetap memasang helm, menyalakan sepeda motor dan pergi. Mila jelas tau, alasan kami putus bukan sebatas karena aku memilih bersama teman-teman dari pada nemenin dia yang lagi sakit tapi karena jelas dia sudah punya hubungan khusus dengan Putra si ketua Bem fakultas saat masih berstatus pacarku.

DEAR YOU ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang