Bagian empat : Pacar Dewa?

104 10 0
                                    


" Aku sudah berusaha menahan diri dari pesonanya, namun sampai sekarang aku selalu saja Gagal."

- Novia-

Happy reading 😍

.
.
.
" Okay bro, fix sepeda motor kamu aku pakai. Selama dua minggu. Karena kamu kalah taruhan." Ujar Revan dengan tawa yang tak kunjung selesai.

" Pesona koen udah ngilang, atau pelet nya kurang hah? " Tanya Roman mengejek.

Dewa benar - bener frustasi. Kakaknya akan bawel nanya kemana sepeda motornya kalau sampai dua minggu raib dari bagasi.

" Ini gak adil dong Van, gak bisa gitulah, koen seng Sms novia, aku baru deketin dia empat hari, kurang tiga hari lagi. Kamu terlalu cepat nembak dia, pasti dia nggak mau lah."

" Iya bener juga Dewa. Gimana pun juga Van, taruhanya seminggu kan?"

" Aku minta waktu tambahan 3 hari lagi, jadi total semua sepuluh hari. Novia itu gadis kampung, baru putus sama pacar nya butuh waktu buat bisa nerima awakku iki bro." Jelas Dewa.

Revan nampak berfikir. " Bagaimana kalau aku kasih waktu tenggang, jadi 10 hari. Tapi kalau kau bisa, jadi 10 hari aku traktir kau, jadi bukan dua minggu lagi. Bagaimana? Tapi kalau kau gagal, tetap motor kau aku pakai sepuluh hari juga."

" Nah itu adil, setuju aja Wa. Masak cewek model Novia susah koen taklukkan. Gampang kali itu."

" Baik. Setuju, aku akan buktikan pada jones macam kalian berdua kalau pesona seorang Dewa belum luntur dari jaman dulu."

" Ah... Bacot koen, buktikan saja lah." tantang Revan.

Masih ada waktu enam hari total. Akan aku usahakan menaklukkaan si nopiah itu. Gumam Dewa dalam hati.

- 🐧🐧🐧-

Hari ini ada kerja kelompok lagi, sejak tadi pagi novia sudah berusaha keras untuk tidak datang dengan berbagai alasan. Sebenernya cuma malas saja bertemu dengan si Dewa abal abal itu. Bagaimana kabar hatinya nanti kalau ketemu sama Dewa.

" Nggak bisa gitu dong Nov. Kamu harus datang, soalnya kita lagi mau buat PPT presentasi, sekalian latihan buat para pemateri. Selain aku, kamu adalah pemateri kedua Nov." Ucap Roman yang sudah berkali-kali menelfon dan membujuk Novia.

Mulai tercium bau bau keanehan ini.

Sesampainya ke taman kampus, terlihat teman - teman lain sudah duduk melingkar. Ada Roman dan Reina duduk berdampingan, sungguh pasangan romantis. Membuat siapapun iri dengan pasangan akademis dan aktivis seperti mereka.

" Nah akhirnya kalian berdua datang, kok bisa barengan sih?" Tanya Reina.

Berdua? Aku dan... Siapa?

Menoleh kebelakang, dan Novia kehilangan kata - kata... Dewa?

" Jangan bilang kalian datang bareng yah? Ciee... Ada yang udah resmi nih." Ledek Roman.

" Siapa? Aku, sama si Nobita ini?" tanya Dewa

" No Bi Ta? Aku? Namaku novia sorry yah."

" Wooow... Udah punya panggilan sayang nih ye, nobita sama Doraemon kan?"

Novita nampak kesal, akhirnya duduk di antara lingkaran, pas banget di samping Dewa lagi.

" Stt, kamu kenapa sih nolak aku?" bisik Dewa ke novia

" Lagi kelompokkan, diem dulu."

" Judes amat." gumam Dewa dan masih terdengar di telinga Novia

Roman memulai presentasi untuk latihan. Kharisma si Roman ini beneran terlihat keren. Membuat semua orang fokus cuma sama satu orang dia.

" Biasa saja dong, liat Roman kayak gitu amat." bisik Dewa

" Berisik tau."

" Masih ganteng aku juga." bisik roman lagi.

" Iya emang ganteng kamu." mendengar itu Roman tersenyum, " Cuma Roman lebih pintar bukan cuma ganteng." lanjut Novia, dan membuat Dewa menelan ludah.

Prokk prok prok

Tepuk tangan teman-teman lain terkagum - kagum dengan performa Roman. Reina sebagai moderator meminta Novia menjadi pemateri berikutnya.

Novia maju ke tengah lingkaran, dan memulai latihan presentasi. Semua mata fokus pada Novia termasuk Dewa.

" Dalam kasus ini, saksi mata sudah memberi kesaksian bahwa pelaku memang tersangka dari kasus pembunuhan, sehingga terbukti melakukan pembunuhan berencana."

Dan seterusnya, Novia berusaha mempresentasikan dengan baik, membuat semua yang hadir mengagumi cara penyampaian yangu lugas, jelas dan berkharisma.

" Demikian yang bisa saya sampaikan, saran dan kritik dari rekan - rekan demi sempurnanya hasil penyampaian kelompok kami, sangat kami butuhkan." tutup Novia.

Semua memberikan tepuk tangan. Setelah sekitar satu jam, kerja kelompok selesai. Dan semua mahasiswa meninggalkan taman kampus.

" Nov, kasik alasan dulu kenapa kamu nolak aku?" Tanya Dewa.

" Kita baru kenal Wa, kamu kalau mau mempermainkan perempuan jangan aku Wa. Cari yang lain."

" Yang mau mempermainkan kamu siapa? Aku ini serius Nov."

" Udahlah, aku mau pikir - pikir dulu, lagian kita baru kenal juga kan." Ucap Novia meninggalkan Roman sendiri.

- 🐿🐿🐿-

Malam hari, Novia masih belum juga tidur. Mendadak teringat, Dewa. Entah mengapa lima hari ini si Dewa beneran berusaha banget mendekati dia.

" Aku beneran sayang sama kamu Via, aku udah suka dari awal kita ketemu, mau lah jadi pacar ku yah, pacaran aja yuk."

Duh... Ucapan dewa ini teringat banget di benak Novia.

" Dewa ... Gilaaaa, mana ada orang nembak kayak gitu coba?"

Sejenak Novia mulai berfikir, kalau aku bisa jadian sama Dewa, otomatis Alan bakal berhenti deketin aku lagi. Dan aku bebas dari masalah di jodohkan.

" Dewa tawaran kamu buat jadi pacar kamu masih berlaku nggak sih?"

Send. Pesan tersebut sukses masuk dalam pesan WA pada Dewa.

- 🦁 bersambung 🦁-

Nah... Gaes, kalian bisa baca kisah Roman dan Reina di work terbaru aku.

Disini kalian akan baca kisah cinta Roman dan Reina setelah lulus kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disini kalian akan baca kisah cinta Roman dan Reina setelah lulus kuliah.

Makasih buat yang udah baca. Jangan lupa vote. Tekan bintang nyaaa yah 😘

See you next part and keep santuy 😊

Author bakalan di sibukkan dengan urusan pemberkasan. Belum tau bisa update kapan sebenarnya. Doakan semua urusan lancar biar bisa update lagi yah 😘

DEAR YOU ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang