Bagian Delapan : Otak eror

82 8 0
                                    


" Godaan itu datangnya tanpa permisi, siapkan amunisi yang bergizi sebelum kamu menyesal dan menangisi "

- Dewa -

Malam ini aku baru saja pulang dari kos Novia, sedang berkumpul bersama Revan dan Roman. Biasa di malam minggu begini, no women no cry. Meski umur pacaran ku dengan novia sudah satu bulan, aku belum merasa sampai ke tahap cinta sama dia, hanya kagum dan nyaman saja.

" Man, kasian lah Reina, kau harusnya tahu kalau perempuan itu sensitif kalau ditanya soal mantan, kenapa pula kau cemburu pada mantan si Reina?" Tanya Revan yang seminggu yang lalu baru tiba dari Jambi setelah menjenguk ayahnya yang sakit.

" Gimana aku gak cemburu, wong mereka ketemuan berdua, gak ijin sama aku. Kalau ketemu sama temannya ya gak masalah, ini ketemu mantan, dan mereka pernah jadian semasa SMA, sampai dua tahun. Wajar aku  cemburu." jelas Roman dengan nada kesal.

" Cemburu sama saja dengan bucin." ujarku dan langsung disambut tawa keras Revan.

" Ojo ngomong tok koen, awakmu iki jomblo makanya ora paham. Dasar bujang karatan." Ledek Roman

" Wes, ora usah berantem, lagian Revan iki gak pernah serius sama cewek, PDKT sana sini tapi hasilnya gak ada, payah koen bro."

" Eh... Iya, bicara PDKT, aku lagi kenalan sama anak SMA, dia kelas tiga kebetulan dia ini les bahasa inggris di bimbel depan kosanku. Cantik tapi cuek, aku wes dapat nomernya, tapi chat ku cuma di read gak di balas, katanya sih udah punya pacar."

" Waduh, jangan ganggu cewek orang kuwalat koen, jangan gitulah sob." Kata Roman sambil memukul kepala Revan pelan

" Aku masih penasaran sama cewek itu, sombong tau gak sih, Dewa... Koen gak penasaran mau naklukin tu cewek?"

" Wah... Kacau otak koen, Dewa wes duweh pacar masih di tawarin. Jangan mau Wa." kata Roman kesal

" Buat selingan wae Wa, aku masih ragu kalau jiwa penakluk wanita mu itu masih kuat, bisa aja kemarin Novia mau sama karena khilaf dia, nanti kalau dia sadar, duh bisa di putusin kamu. Kalau kamu bisa naklukin anak SMA ini, aku kasik dua tiket nonton konser Noah pas tahun baru besok. Gimana Wa?"

" Boleh juga, mana sini nomer dan foto ceweknya." ujarku tertarik, kebayang bisa nonton band idola ku, Noah di akhir tahun.

Setelah mendapat nomer dan foto cewek SMA ini, busyet dia lebih Cantik dari Novia, lebih modis dan lebih modern Secara penampilan. Keliatan banget kalau dia ini orang kaya.

" Mantap kan? Namanya Laras, anak SMA kelas sembilan. Umurnya 17 tahun tepat tiga hari yang lalu, dia anak salah satu orang kaya di Malang. Ayahnya pengusaha dan ibunya dosen. Tinggi 168 cm dengan berat badan 55 kg. Ukuran bra nya...."

" Stop, dasar mesum. Yang itu gak usah di sebutin, wah parah koen." Ujar Roman sambil memukul pundak Revan.

" Kasik aku seminggu, kalau seminggu aku nggak bisa ajak dia jalan, aku bakal traktir kamu makan sampe puas, tapi kalau aku berhasil, koen harus traktir aku makan, piye? Sanggup kan?" ujarku menantang Revan

" Siap bro, soal uang koen gak usah khawatir, aku siap kok. Asal koen bisa ngasik pelajaran cewek sombong iki. Aku wes nyoba deketin, eh di cuekin. Sombong parah. Tapi ingat cuma buat dia suka sama koen terus tinggalin aja, ingat masih ada Novia. Dia cewek baik jangan di sakiti hatinya."

" Bacot koen, itu namanya ngajari Dewa selingkuh Cah. Otak eror koen perlu di service woy." Teriak Roman frustasi

" Santai Sob, aku masih setia sama Novia kok. Revan benar juga, cewek kaya dan sombong macam Laras iki mesti di kasih sedikit pelajaran, biar dia tahu rasanya menghargai cowok." ujarku santai sambil melihat foto Laras di HP.

DEAR YOU ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang