5. Stop It

1.1K 131 18
                                    

......

Aku ingin menatapmu, mendekapmu, dan berada di setiap detik kau melangkah. Tapi, mampukah aku?  -Chenle

•••


Taerin menghela nafas panjang sambil terus menatap setiap kosa kata bahasa Inggris yang ia tulis di buku catatannya. Dia melingkari beberapa kata yang dia anggap sulit diucapkan seraya mengangguk-anggukkan kepalanya aneh. Dia sedang memikirkan ucapan Chenle yang masih terasa sulit untuk dimengerti olehnya.

"Tutor-nim, Sunflower destiny?" tanya Jaemin setelah tanpa sengaja mengendus lengan baju Taerin.

"A-apa?!" tanya Taerin terkejut dan refleks mendorong Jaemin.

"Eh maaf, kamu pasti sedang melamun ya?" tanya Jaemin.

"Apa itu variasi Sunflower destiny?" tanya Jaemin lagi.

"Apa maksudmu?"

"Parfummu, bukankah itu merk De'Yourseu variasi Sunflower destiny?" tanya Jaemin.

"Eh, entahlah. Aku tidak tahu," ucap Taerin bingung.

"Hm, pacarmu yang membelikannya ya? Itu sangat mahal," gumam Jaemin sedikit cemburu.

"Bu-bukan, itu teman," ucap Taerin lirih.

"Baiklah aku mengerti, kamu sudah bilang kamu terlalu sibuk, kamu tidak ada waktu untuk cinta bodohku ataupun cinta bodoh lelaki lain."

"Ah cukup, kita terlalu kelewat santai," ujar Taerin sambil melanjutkan aktivitasnya melingkari kata-kata sulit.

"Bisakah kita akhiri pelajaran kita lebih cepat? Sebentar lagi partner olimpiade Matematikaku akan datang," ujar Jaemin.

"Ya baiklah," jawab Taerin sambil menyerahkan catatannya pada Jaemin.

"Apa tutor-nim tidak penasaran dia laki-laki atau perempuan?" tanya Jaemin.

"Tidak, aku tahu dia pasti perempuan. Di sekolahmu tidak ada laki-laki yang lebih cerdas darimu," ujar Taerin sambil tiba-tiba tersenyum teringat Chenle.

"Ya itu memang benar, ah dia sangat cantik dan berkelas. Kamu mungkin cemburu," ucap Jaemin konyol.

"Kenapa harus cemburu? Aku tak peduli kamu memiliki rasa padanya atau tidak," ujar Taerin yang langsung membuat Jaemin menghela nafas.

"Baiklah aku gagal membuatmu cemburu, lupakan saja. Partnerku ini sudah punya tunangan," ucap Jaemin.


Taerin memegang amplop gajinya dengan gemetar. Dia terkejut saat Nyonya Na mengatakan itu gaji Taerin yang asli dan yang kemarin hanyalah bonus kecil. Taerin tersenyum lebar mengingat keinginannya pagi ini untuk mencetak foto bunga lili akan terwujudkan. Dia bergegas melangkah keluar dari kediaman keluarga Na dan terkejut saat berpapasan dengan Orchid di gerbang.

"Orchid?"

"Taerin?"

"Kenapa kamu disini?" tanya mereka bersamaan.

"Ka-kamu partnernya Jaemin?"

"Kamu tutornya Jaemin?"

***

Taerin dan Orchid berada di dalam mobil keluarga Lee. Situasi yang sangat tenang tiba-tiba berubah saat mereka saling menatap.

Orchid sangat bersemangat saat melihat Taerin tadi. Dia segera mengajak Taerin masuk ke rumah keluarga Na lagi dan membatalkan rencana pembahasan materi dengan Jaemin.

Layar Cinta - Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang