9. Struggle

959 133 197
                                    

Aku syng kalian yang masih Setia bertahan disini ><... Tolong budayakan berkomentar selagi membaca ya ^^.

.
.

Happy Reading!





"Aku ingin bersamamu, menjalani hari yang akan sangat melelahkan denganmu. Tapi apa daya aku terlalu takut melihatmu terluka." -Taerin



Hari ini Minggu, hari yang sering membuat mayoritas orang sangat gembira. Hari yang paling mempunyai  pendapat berbeda dari banyak orang terkait penempatannya dalam urutan, ada yang berpendapat hari Minggu adalah hari pertama, namun ada juga yang menyanggah bahwa hari Minggu adalah hari ketujuh dalam sistem pengurutan... hmm apapun itu tidak bisa mengubah fakta bahwa sekarang Taerin sedang melongo di depan klinik dokter Jung.

"Hai!" sapa dokter Jung Jaehyun begitu melihat Taerin melangkah ragu memasuki kliniknya.

"Eh?" Taerin bingung sejenak, lalu tersenyum bodoh.

"Pagi banget ngater galonnya Taerin? Ini saya baru datang loh," gumam dokter itu sambil tersenyum.

"Sialan, ngape pake senyum woylah. Lemes gue," batin Taerin melihat dokter pangerannya itu tersenyum.

"Taerin ..."

"Eh? Bentar, kok masih inget namaku dok?" tanya Taerin kaget. 

"Iya inget dong, kamu cantik," jawab Jaehyun.

"Hm, makasih," cicit Taerin tersipu-sipu lalu mulai mengangkat galonnya.

"Kamu kuat banget ya!" komentar Jaehyun takjub.

"Hehe, iya kalau nggak kuat nggak bisa makan dong," canda Taerin. Dokter Jaehyun mengerutkan keningnya.

"Kamu ... kamu bukan siswa pekerja paruh waktu?" tanya Jaehyun.

"Oh bukan, ini pekerjaan tetap. Aku udah nggak melanjutkan pendidikan, aku punya pekerjaan lain sih. Tapi aku sangat nyaman sama pekerjaan ini," jelas Taerin kemudian mulai melangkah.

"Eh tunggu, saya bantu ya!" teriak Jaehyun lalu mengambil segalon air dan menyusul langkah Taerin.

"Loh?" Lagi-lagi kebingungan mendampingi Taerin ketika Jaehyun menjajari langkahnya dengan membawa sebuah galon.

"Berat ya dok?"

"Nggak biasa aja kok," ujar Jaehyun terkekeh.

"Kerjaan kamu yang lain apa?" tanya Jaehyun membuat Taerin diam sejenak.

"Eh maaf saya kok jadi kepo banget hehe. Abaikan deh." Taerin semakin diam.


Setelah berteman bersama kecanggungan akhirnya mereka sampai di ruangan dokter Jung. 

"Ngajar les," ucap Taerin lirih.

"Ha apa?"

"Itu tadi dokter nanya."

"Nanya apa ya?"

"Eh?" tanya Taerin.

"Oh, iya juga."

"Agak telmi," batin Taerin tertawa.

"Kamu tipeku deh."

Deg!

Hanya beberapa kata saja mampu membuat Taerin rasanya sudah berada di surga. Apa ya katanya tadi. Tipe? Yaampun.

"Ehehe, maaf kelepasan," kata dokter Jaehyun canggung.

Layar Cinta - Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang