FF. JOL

1.3K 49 8
                                    

Buku Ketiga BTOD

Journey Of LoveChapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Journey Of Love
Chapter. 01

🍁🍁🍁

Kediaman Wang saat ini.
Han guang jun baru kembali ke kediamannya saat jam besar milik pamannya berdentang dua kali, wajahnya yang terlihat sangat kelelahan bahkan tak memudarkan ketampanan di wajah lelaki beranak dua itu.

Ia hanya mengangguk, membalas salam dari para penjaga rumahnya dan segera beranjak ke lantai atas, memasuki kamarnya yang telah gelap, setelah mencuci muka dan mengganti seragam dengan piyama ia terlelap setelah sebelumnya memberikan ciuman sembari mengabsen satu persatu keluarga kecilnya.

Dentang keempat jam besar baru berlalu saat suara kecil dan menggemaskan itu terdengar.

"Mamah ... mau es lim ...." Huanran menarik selimut Wuxian yang masih terlelap. Balita Huanran bangun, seolah terinfeksi masa ngidam sang bibi ia mulai menutut.

"Jangan sekarang sayang ...." gumam Wuxian menggeliat dan meninggalkan Si kecil Huanran yang manyun namun tidak mau menyerah, balita berumur satu tahun tiga bulan itu menaiki tubuh ibunya dan kembali berteriak sekeras yang mulut kecilnya sanggup.

"Mamah ... es lim!!"

Wuxian masih tak bergeming dengkurannya bahkan semakin keras. Maklumlah semalam ia juga lembur seperti Sang suami yang baru menyelesaikan laporan terakhir yang tersisa demi bisa menghabiskan weekend bersama keluarga.

Kesal, Si kecil Huanran lalu mengambil botol susunya dan menusukannya pada wajah Sang ibu.

"Astaga!!" Wuxian terkejut, pasalnya tutup botol susu itu terlepas dan sisa susunya membasahi wajah, piyama serta ranjang.

"Ranran ...." Wuxian mengambil botol itu dan menaruhnya lagi di nakas meja. Ia menyingkirkan Huanran dan mengusap seprei yang basah dengan mata masih setengah terpejam, ia lalu mengambil baju ganti yang selalu tersedia di sebelah ranjang dan mengganti baju balita itu yang ikut basah agar tidak masuk angin.

"Kenapa jam segini kau sudah bangun? Lihat kakakmu saja masih tidur." Wuxian samar melihat jam yang masih menunjukan pukul 4.15 pagi.

"Es lim ... es lim," teriak Huanran histeris, balita itu tahu bahwa ini adalah kesempatannya, ia tidak pernah diijinkan makan es krim jika bersama Sang kakek.

"Ini masih pagi sayangku, ayo tidur lagi." Wuxian menutup seprei yang terkena susu dengan selimut lalu beranjak tidur saat si kecil Huanran memulai drama tangisannya.

"Lan Zhan ...." Wuxian menyerah, ia sangat mengantuk dan Huanran tidak akan menyerah sebelum mendapatkan keinginannya. Jadi dengan mata terpejam ia menggapai tubuh Sang suami dan mengguncangnya pelan.

KatalogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang