FF. ADDICTED

792 31 1
                                    

AddictedChapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Addicted
Chapter. 01

🍁🍁🍁




.
.
.

Pagi harinya Omega itu terbangun dengan rasa sakit yang menguasai hampir seluruh tubuhnya, pinggangnya terasa patah, bagian bawahnya perih dan selangkangannya sakit. Ia menoleh dan mendapati Wang Yibo yang telah duduk di Sofa sembari menatapnya, pemuda itu telah memakai baju dan celananya.

Xiao Zhan duduk dan menarik selimut hingga menutupi dada, membuat pandangan Wang Yibo justru berfokus pada leher putih dosen pembimbingnya itu yang penuh dengan bekas gigitan yang pasti telah dibuatbya semalam.

"Senior."

Xiao Zhan diam sesaat, "Ini sebuah kesalahan," lirihnya.

"Ya, ini sebuah kesalahan, jadi mari kita lupakan dan kembali pada kehidupan kita masing-masing, anda setuju kan, Senior?"

Xiao Zhan menatap Alpha itu lekat, tentu saja ia setuju, ia bukan orang bodoh yang akan mengancam kesehatan pikirannya dengan berhubungan dengan salah satu keluarga Wang yang gila ini. Tapi melihat bagaimana senangnya Wang Yibo, membuat hatinya terasa sedikit sakit.

Bagi Wang Yibo yang seorang Alpha tentu itu tidak masalah, tapi baginya yang seorang Omega, kehilangan kesucian oleh orang yang tidak ia cintai sangat menyakitkan. Xiao Zhan meraba bagian belakangnya saat tiba-tiba ia merasakan sesuatu keluar dari sana, matanya terbelalak.

"Ka, kau mengeluarkannya di dalam?!!"

Wang Yibo kaget, "Eum ... kukira begitu. Semalam kan kita tidak punya persiapan, lagi pula kalau kau tidak mengeluarkan feromonmu seperti itu aku juga tidak akan jadi gila dan menyerangmu kan?!"

Xiao Zhan membulatkan matanya,"Oh, jadi sekarang kau menyalahkanku?!!"

"Bukan begitu Senior!"

"Pergilah!!!"

''Tapi ini kamarku ...."

"Kubilang pergi!!"

Wang Yibo menangkap bantal yang Xiao Zhan lemparkan ke arahnya. Sejenak ia menatap Omega yang terlihat sangat marah itu, "Kau sendiri yang bilang ini sebuah kesalahan, jadi sebaiknya kita lupakan. Kau telah dipilih menjadi dosen pembimbingku, dan kita akan sering bertemu. Jadi aku pikir akan lebih baik jika kita lupakan ini agar tidak ada kecanggungan diantara kita."

KatalogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang