♔♔♔Yoriko menggigit kuat bibir bawahnya dengan kedua mata yang menatap nanar pintu ruang UGD, hatinya mendadak cemas luar biasa saat satu jam yang lalu dia menemukan (Namakamu) yang tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dibeberapa bagian tubuhnya.
Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi padanya sehingga membuat kondisinya menjadi seperti sekarang ini, tetapi dia yakin kalau ini semua berencana dan kecelakaan ini bukanlah sekedar kecelakaan.
Iqbaal yang sejak tadi berdiri seraya bersandar pada tembok hanya berusaha menstabilkan detak jantungnya yang berdegub dengan sangat cepat. Rasa khawatir sekaligus takut memenuhi hatinya saat ini, sudah dua jam lamanya dokter didalam sana menangani (Namakamu) namun belum juga keluar membuat perasaanya semakin tak karuan.
'Kenapa sih lo bikin khawatir gue terus? Gak seneng kayaknya yah lo buat gue tenang sebentar aja... 'Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar dan kepalanya mendongak saat mendengar pintu ruangan terbuka, menampakkan dokter bersama beberapa perawat keluar dari dalam sana.
Baik Iqbaal maupun Yoriko sama-sama beranjak menghampiri dokter dan menatapnya dengan tatapan harap-harap cemas. "Gimana keadaan... Istri saya dok? "
Dokter wanita itu tersenyum tipis. "Tenang saja, dua baik-baik saja... Untungnya anda membawa dia kesini tepat waktu. Meskipun dia sempat kekurangan banyak darah, tapi kami sudah menanganinya. Untuk saat ini kondisinya bisa dibilang stabil, hanya saja dia mengalami cidera ditangan dan juga kakinya... "
"Yaampun (Namakamu) ." Yoriko memasang wajah sedihnya dan memijit keningnya dengan pelan.
"Yasudah, kalo gitu terima kasih dok ."Ucap Iqbaal seraya tersenyum tipis.
"Baik, kalo begitu saya permisi. "
Iqbaal menatap pintu yang tertutup rapat itu dengab pandangan sendunya. Sepertinya dia belum bisa untuk menjenguk gadis itu saat ini, sebelum dia dipindahkan keruang rawat.
"Om, kayaknya ada yang sengaja celakain (Namakamu) deh... Im liat sendiri kan gimana beberapa luka yang kayaknya disengaja. "Pria itu terdiam seketika setelah mendengar apa yang baru saja Yoriko katakan. Tapi jika memang benar, siapa yang berani melakukan semua ini? Setahunya gadis itu tidak memiliki musuh ataupun seseorang yang tidak menyukainya, lalu siapa?
"Mungkin, omongan kamu bisa ada benarnya juga. Tapi, gak ada buktinya kan? Kita gak bisa nuduh orang sembarangan kan? "
Yoriko menganggukan kepalanya dengan pelan lalu melipat kedua tangannya didepan dada, matanya menatap kosong kedepan dan menghela nafasnya dengan kasar.
'Gue yakin, semua ini emang karena unsur sengaja. Liat aja, gue bakal kumpulin semua buktinya dna kalo udah cukup, gue bakal bongkar semuanya... Gue gak rela ada seseorang yang buat (Namakamu) celaka... '
♪♪♪
Iqbaal melangkahkan kakinya mamasuki sebuah ruang rawat inap, dimana (Namakamu) sudah dipindahkan keruangan tersebut setengah jam yang lalu. Bokong nya dia dudukan pada sebuah kursi yang terdapat tepat disamping brankar gadis itu berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ideal Husband (✓️)
FanfictionNikah karena salah pahaman itu gak enak, serius? Orang nikahnya sama cowok yang gak dikenal, terus itupun karena digerebekin. Mana sama om-om lagi, apa kata orang dong cewek secantik, semanis dan seseksi aku nikah sama bujang lapuk yang udah buluka...