♡♡♡
(Namakamu) melilitkan sebuah handuk kecil ke kepala yang basah sehabis keramas, gadis itu bersenandung kecil seraya membuka lemari untuk mengambil pakaian yang akan dia kenakan hari ini. Mengambil sebuah kaos polos berwarna merah muda dengan rok senada yang membuatnya menyunggingkan senyuman manisnya.
Warna kesukaannya.
Mungkin memang tidak aneh jika seorang gadis atau perempuan menyukai warna merah nuda dan itu wajar saja orang warna nya cantik kok. Menurut (Namakamu), warna itu membawa keceriaan dan kehangatan bagi hatinya, jika dia memakai benda berwarna merah muda wajahnya pun terlihat lebih cerah. Maka dari itu dia sangat menyukainya.
"(Namakamu), bunda bil-Aaaaaaaa!! "
"Aaaaaaaaaa! Om Iqbaal ngapain masuk kekamar gak ketuk pintuu duluu! Aku belom pake bajuu!! "
Iqbaal menutup pintu dengan cepat dan langsung terdiam seketika, barusan apa yang dia lihat?
Nafasnya memburu tak karuan dan seketika wajahnya berubah warna jadi merah. Dia tidak tahu kalau gadis itu belum memakai pakaian maka dari itu dia langsung masuk saja selangkah masuk sudah disuguhkan pemandangan yang... Entah membuatnya senanh atau... Geli.
(Namakamu) menutup kembali tubuh polosnya dengan handuk lalu dengan cepat mengenakan bajunya. Sialan sekali pria itu, masuk tanpa seizinnya dulu bagaimana kalau dia melihat tubuh seksi keseluruhannya ini. Bikin malu sendiri jadinya.
"Udah belomm?! "Gadis itu, berdecak pelan saat mendengar teriakan Iqbaal dari luar sana.
"Apaan sihh rusuh banget perasaan. Masukk aja! Udah selesai kok! "
Pintu kamar kembali terbuka dan menampakkan wajah Iqbaal, pria itu ingin memastikan kembali kalau gadis itu benar-benar sudah menutupi tubuhnya dengan pakaian, karena kalau sampai belum bisa-bisa nsfsu nya naik saat ini juga.
'Puk'
"Ckk, apaan sih nih! "Tangan Iqbaal mengambil, sebuah handuk yang tiba-tiba menutupi kepalanya lalu mendongak dan menatap (Namakamu) yang tengah memasang wajah datar kearahnya. Gadis itu melangkah mendekat kearah Iqbaal lalu, bersedekap dada.
"Dasarr mesum! Bilang aja tadi mau cari kesempatan buat liat tubuh semok aku kan? Ayoo ngakuu! "Gsdis itu mengangkat telunjuknya kearah Iqbaal, membuat pria itu menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Ehh, lo denger yahh... Gue sama sekali gak tertarik sama body tepos lo itu. Gak nafsu bangett gue liatnya juga, lagian siapa suruh gak pake baju udah tau ini kamar gue. "
(Namakamu) mengangkat sudut atas bibirnya dan mendelik, sebal. Tidak percaya dia kalau pria itu tidak nafsu melihatya, karena yang dia tahu setertutup-tutupnya seorang pria, dia juga pasti akan langsung berdiri jika melihat sesuatu hal yang membuat birahinya naik.
"Alahh sok-sokan bilang tepos, kalo dikasih juga pasti mau kan? "
"Serius mau kasih? "
"Iih apaan sihh!! "Gadis itu mengusap dengan kasar wajah menyebalkan Iqbaal lalu membuang pandanganannya kesembarangan arah.
Ya, Iqbaal juga tidak akan menolak jika gadis itu benar-benar menawarkan. Ada rezeki kok ditolak, kan sayang.
"Udah deh to the point aja, mau ngomong apa? "
Ah, Iqbaal sampai lupa jika dia ingin menyampaikan sesuatu pada gadis itu, terlalu membayangkan hal-hal aneh sih jadinya lupa kan.
"Bunds nyurih kerumah, dia bilang ajak lo. Kita pergi sekarang, kebetulan ada kakak gue dirumah. "Dahi gadis itu mengeryit dengan dalam, dia baru tahu kalau Iqbaal mempunyai seorang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ideal Husband (✓️)
FanfictionNikah karena salah pahaman itu gak enak, serius? Orang nikahnya sama cowok yang gak dikenal, terus itupun karena digerebekin. Mana sama om-om lagi, apa kata orang dong cewek secantik, semanis dan seseksi aku nikah sama bujang lapuk yang udah buluka...