"baal kamu gantiin Rafly main ya" ucap bang kamal nunjuk ke Iqbaal
Iqbaal yang mendengar hal itu merasa bingung,dan juga kaget
"Emang iso?" Tanya ustadz Abdul kepada ustadz Aziz dengan berbisik
"Embuh" jawab ustadz Aziz
"Berani bayar gua berapa lu!?" Tanya Iqbaal
"Udah udah Iqbaal,gapapa kamu gantiin Rafly demi pesantren kita" lerai pak kyai
"Hm" ucap Iqbaal dan langsung menuju ruang ganti
"Saya bilang panitia dulu ya pak kyai,pak ustadz" pamit bang kamal
"Iye iye!" Jawab ustadz Solmed
Setelah bang kamal bilang ke panitia,panitia bisa memberi waktu dan
"Karena terjadi nya kecelakaan kecil dari saudara kita Rafly Yudhistira,maka dari itu pertandingan ini akan di wakili oleh Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan dari pondok pesantren ibatul Rahman" ucap seorang pembawa acara
'Iqbaal? Iqbaal ada disini?'
.
.
.
"Iqbaal semangat baal!!" Teriak para santri dan santriwati yang baru saja hadirBerbeda dengan (namakamu) yang dari tadi tidak mengucapkan kata-kata apapun kepada Iqbaal. Malah dirinya hanya tersenyum saja
Iqbaal dari tadi hanya memejamkan matanya,namun ketika ia mulai membuka matanya terlihat jelas siapa lawannya
"Bevan?!" Ucap Iqbaal bersamaan dengan Bevan
"Iqbaal?!"
Ya!!
Setelah terdengar aba-aba yang di berikan oleh wasit Iqbaal mulai mengambil kuda-kuda dan pasang untuk melawan Bevan
Bughhh bughhh
Baru sekali pukul Bevan sudah tersungkur di bawah namun, Bevan tetap bertahan
"Iqbaal semangat semangat!!" Sorak Cynthia
Ustadz Solmed yang melihat itu
"Wah Cynthia,bener bener ini" ucap ustadz Solmed lalu menghampiri Cynthia
"Baal!! Cemungut cemungut" teriak Cynthia lagi
"Bapak!! Ih bapak itu loh Iqbaal nya nggak keliatan" teriak Cynthia yang terganggu karena ustadz Solmed menutupi pemandangan nya
"Kamu ini sekarang jadi anak alay tho pakai cemungut cemungut segala" ujar ustadz Solmed
"Ih bapak,ini namanya ngetrend" jawab Cynthia
"Ngetrend ngetrend piye?!" Balas ustadz Solmed
Prittttt
Terdengar peluit yang menandakan pertandingan selesai dan akhirnya wasit itu mengangkat tangan
Iqbaal! Ya Iqbaal
"Yeyy!!! Iqbaal yeyy!!" Teriak semua santri maupun santriwati
(Namakamu) pun merasa bahagia namun ia hanya tersenyum dan memandang iqbaal
.
.
Setelah pertandingan selesai Iqbaal menghampiri gerombolan para santriwati dan para santri"Baal selamat ya!" Ujar Cynthia
"Hush! Kamu ini" tegas ustadz Solmed
"Ihh bapak kan aku juga ngasih selamat" jawab Cynthia lagi
Iqbaal tentu saja menghiraukan ucapan Cynthia, sekarang pandangannya hanya fokus untuk (namakamu) saja.
(Namakamu) juga menatap iqbaal,dan saati itu pandangan mereka bertemu
Blushh
Iqbaal yang melihat kejadian di depan nya hanya tersenyum tipis, menurut nya sangat lucu jika seorang (namakamu) dapan tersipu juga
Ustadz Solmed yang memandang heran Iqbaal mengikuti arah pandang Iqbaal
"He! Mata jaran! Mata sampeyan itu ya dijaga tho!!" Tegas ustadz Solmed
"Udah ustadzah Alya,lebih baik sampeyan bawa santriwati ini kembali ke pesantren bisa bahaya kalau ada disini", perintah ustadz Solmed kepada ustadzah Alya
"Yaudah, anak-anak sekarang kita kembali ke pesantren ya,ayo!" Ajak ustadzah Alya
"Yah yah yah!! Eh tungguuu!" Ucap cynthia
"Iqbaal selamat ya,tadi kamu kereeenn banget" ucap cynthia lagi dengan menekan kata keren
Iqbaal hanya menghiraukan ucapan Cynthia,dirinya hanya tertuju kepada (namakamu)
Entah Iqbaal sendiri juga bingung,mengapa (namakamu) terlihat cantik? Bahkan sangat sangat cantik.
Mungkin lama-lama Iqbaal bisa gila jika terus menatap nya.
Setelah sampai di dekat bus mereka,(namakamu) meminta izin untuk pergi ke kamar mandi sebentar
"Emm, ustadzah saya ijin pergi ke kamar mandi dulu ya" pamit (namakamu) kepada ustadzah
"Iya,tapi jangan lama-lama ya" ucap ustadz Alya
"Mau aku temenin nggak (nam)?" Tanya Bella
"Nggak bell,cuma sebentar kok" tolak (namakamu)
"Hati-hati ya"
.
.
.
"Akhirnya seluruh Indonesia tau, kesuksesan pondok pesantren ibatul Rahman ini karena kepemimpinan nya siapa?" Tanya ustadz Solmed dengan nada yang sombong"Yo jelas! Ustadz Solmed!" Balas ustadz Aziz disertai tawa
"Astaghfirullah Haladzim, ustadz Solmed. Menang atau kalah itu urusan Allah. Ya mungkin kali ini kita di beri kemenangan, tapi yo jangan berlebihan nanti jatuh nya ke Riya. Nggak boleh" jelas pak kyai
"Nahh! Denger sampeyan? Nggak boleh berlebihan! Jelas nggak sih sampeyan ini! Astaghfirullah Haladzim. Udah sekarang masuk bus!" Ucap ustadz Solmed sembari menampol ustadz Abdul dan ustadz Aziz.
"Tenang pak kyai,mereka itu ilmu agamanya seperti kosong,tapi saya berjanji akan membimbing Abdul dan Aziz" lanjut ustadz Solmed
Pak kyai yang mendengar itu hanya tersenyum,karena mungkin itu udah jadi Hobby pak kyai sih hehe.
.
.
.
Bevan SiregarYa mungkin dia terima jika kali ini dia kalah dalam pertandingan melawan iqbaal. Karena memang dari dulu selalu begitu.
Sekarang dia ada di depan kamar mandi umum
Entah apa yang dia lakukan disana, seperti nya sedang menunggu seseorang. Tiba tiba seseorang muncul dari pintu kamar mandi
"Chelsea!!" Ucap Bevan
"Maaf,aku (namakamu) bukan Chelsea" ucap (namakamu). Ya orang itu adalah (namakamu) yang baru saja keluar dari kamar mandi
"Terserah kamu mau bilang kamu ini siapa! Tapi Chelsea aku ini mencintai kamu lebih dari apapun" ucap Bevan
"Aku nggak ngerti apa yang kamu omongin"
"Chel! Aku tau kalau Iqbaal nyembunyiin kamu disini! Ayo pulang chel!" Ajak Bevan
"Sekali lagi aku tegasin kalau aku ini (namakamu) bukan Chelsea" jelas (namakamu) kemudian ia berlari pergi meninggalkan Bevan
Bevan yang melihat jika (namakamu) meninggalkan nya dia langsung mengejar (namakamu)
Namun ketika dia akan mengejar (namakamu)
Iqbaal datang untuk nyelamatin (namakamu)
"Duluan aja" perintah Iqbaal kepada (namakamu)
"Bener - bener lu baal! Lu cuci otak Chelsea Sampai-sampai dia nggak ingetin sama gua. Lu nyembunyiin Chelsea biar nggak bisa ketemu sama gua! Licik lu baal!" Ucap Bevan kepada Iqbaal
"Kalau lu mau tau dia inget lu atau enggak,harusnya lu tanya hati nya bukan otak nya" tegas Iqbaal
B
E
R
S
A
M
B
U
N
G
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Ustadz [IDR] ✅
Fiksi Remaja[COMPLETED] Selamat membaca🗾 • 11-12-2019 • 20-05-2020 ✅ 'ini aku (namakamu) bukan chelsea'