0 9: Berhenti

1.8K 308 40
                                    

Pagi harinya Sehun beneran jemput gua, dia kelihatan fresh banget dengan senyuman yang terpatri di wajah tampannya.

Dia nunggu gua di halaman rumah, duduk di atas motor gedenya.

"Pagi"

"Juga"

Sehun menyodorkan helm dan gua menerimanya lalu memakainya, "Gua pake rok nih susah"

"Oh iya.." Sehun melepaskan jaket yang dikenakannya , "Pake biar pahanya gak keumbar"

"Makasih"

Seperti biasa, selama di perjalanan menuju sekolah hanya keheningan yang menemani kita. Gua terlalu malas buat nyari topik pembicaraan sama dia.

Hingga saat di lampu merah, ia menoleh dan tersenyum seolah memastikan gua masih ada atau tidak di boncengannya.

"Lu kenapa sih senyam-senyum mulu, ngeri tau gak" Protes gua

Sehun terkekeh, "Kalau liat lu bawaannya pengen senyum"

"Lu stress kali"

Lampu merah masih menyala dan Sehun menoleh

"Sedikit stress karena gua suka sama lu yang stress juga" kata dia dengan ekspresi jahilnya

Dan gua reflek mencubit pinggangnya, dia mengaduh lalu malah tertawa.

Lampu hijau pun menyala dan Sehun kembali melajukan motornya. Sesampainya di sekolah, gua turun dari motor dan melepas helmnya lalu mengibas rambut gua.

"Serasa iklan shampoo ya?"

Gua mengangkat kedua alis gua dengan songongnya lalu memberikan helmnya pada Sehun.

"Udah sarapan belum?"

"Belum"

"Kita sarapan bareng ya, bubur Bu Emie"

"Iya"

Sehun turun dari motor dan meletakan kedua helmnya di tempat khusus yang ada di pojok parkiran lalu ia kembali menghampiri gua yang menunggu di depan parkiran.

"Gak kerasa ya satu tahun lagi kita lulus?" Ujar Sehun

"Hm"

"Dulu, gua cuma bisa liatin lu dari jauh tapi sekarang kita jalan sampingan"

Gua gak menanggapi Sehun, lagipula pernyataannya itu sama sekali enggak berguna.

Karena masih ada waktu 30 menit sebelum bel masuk berbunyi, gua dan Sehun sarapan bubur di kantin sekolah.

Gua cuma nunggu di meja, Sehun yang memesan dan membawanya.

"lebih suka bubur di aduk atau enggak?" Tanya Sehun, random

"Enggak"

Sehun mengangguk lalu dia mulai memakan buburnya sambil sesekali menatap gua.

Gua gak ngerti kenapa Sehun kaya gini. Dia selalu natap gua ataupun tersenyum ketika melihat gua seolah dia takut kehilangan gua.

"Pulang sekolah gua ada rapat OSIS, mau nunggu atau pulang duluan?"

"Gua ada eskul"

"Eskul apa?"

"Judo"

"Pantes kemarin berantemnya jago"

"Biasa aja"

-
Saat bel masuk berbunyi, gua udah stay di tempat duduk gua. Karena posisi tempat duduk gua ada di dekat jendela, gua pun memandang ke arah luar.

ephemeral ; hunsoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang