1 0: Pantang menyerah

1.7K 278 66
                                    

Sore itu, selesai rapat OSIS gua menghampiri Sehun yang sedang merapihkan dokumen-dokumen OSISnya. Dia kelihatan sedikit kaget akan kehadiran gua yang tiba-tiba.

"Jisoo?" Sehun meletakan kembali dokumen-dokumennya di meja lalu berdiri menghadap gua

"Hun gua pengen ngomong sesuatu"

"Mau ngomong apa? By the way lu cantik pakai baju Judo itu" Jika biasanya gua enggak terpengaruh dengan ucapannya, kali ini berbeda sebab obsidian indah Sehun menatap gua dengan tepat.

Di bawah pohon yang ada di pinggir lapangan itu kita bertatapan, lidah gua mendadak Kelu untuk mengucapkan apa yang ingin gua sampaikan.

"Gua mau--

Makan"

Sehun mengangkat alisnya sebelah dan gua merutuki mulut gua yang enggak sinkron dengan pikiran.

"Mau makan apa?" Tanya Sehun

Gua gak bisa ngomong jujur, ada setitik rasa enggak ikhlas di dalam hati gua.

"Enggak bukan itu maksudnya" Kata gua dengan gugupnya

"Terus?"

"Gua mau mundur"

Sehun kelihatan heran, "Di belakang lu ada kursi"

Gua menghela nafas dan berkata, "Gak jadi"

Kesel gak sih waktu lu udah mikir lama caranya buat minta putus pas ada didepannya malah kaya gini?

Sumpah, gua merasa pecundang banget.

Dia menyentuh kedua bahu gua dan menekannya untuk menyuruh gua duduk, lalu ia berjongkok di hadapan gua.

Ini maksudnya apa budjank???

"Ngapain sih?"

Sehun terkekeh, "Biar keliatan romantis dan orang-orang gaada yang berani gangguin hubungan kita"

"Alay banget, lagian gua sama lu enggak pacaran tuhh" kata gua dengan menyebalkannya

"Terus apa? Nikah?" Kata Sehun dengan gerlingan jahilnya

Duh, pengen nabok rasanya.

"Temen"

"Tapi temen enggak ngelakuin ini"

Oh Sehun emang udah stress kayanya , dia ngapain cium tangan gua? Dikata gua emaknya apa?!

Gua pun dorong dia sampai jatuh terduduk, Dia malah tertawa.

"Seneng banget gua jailin lu" Kata dia sambil berdiri

"Dih"

"Cari jajanan dulu yuk? Gua denger di simpang depan ada stand jajanan enak" Ajak Sehun

"Enggak bisa gua mau--

"Jisoo, gua cari kemana-mana taunya disini"

Gua dan Sehun menoleh, ternyata itu Jinyoung. Kita tadi memang udah janjian mau kerja kelompok setelah gua selesai latihan Judo.

"Sorry gua ada urusan sebentar dan sekarang udah selesai, hun gua pulang sama Jinyoung ya mau kerja kelompok"

Sehun menatap gua dan Jinyoung datar, entah apa yang ada di pikirannya.

"Berdua?"

"Iyalah, masa satu kampung"

"Dimana?"

"Di Pluto"

"Yang bener"

Jinyoung akhirnya bersuara, "Di cafe Pluto yang ada di depan Rumah sakit lebih tepatnya"

ephemeral ; hunsoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang