Akhirnya kita sampai di akhir cerita
Makasih,selamat membaca.
Note;Jangan terlalu berharap banyak sama cerita yang gua buat:')
**
Gua takut kalau Tuhan tiba-tiba mengambil Sehun dari sisi gua.Karena kisah kita terlalu singkat dari yang gua harapkan.
Mungkin dulu gua membenci dia, ingin dia pergi dari hidup gua. Tapi sekarang semuanya berbalik. Gua cinta sama dia dan ingin dia tetap ada di hidup gua.
Kalian tau? Setelah kejadian dimana gua dilarikan ke rumah sakit gara-gara berantem, gua enggak sadar satu hari dan waktu bangun gua malah dapet kabar kalau Sehun juga dirawat di rumah sakit yang sama.
Gua awalnya positif thinking, mungkin dia habis check up atau apalah itu. Tapi nyatanya? Bukan. Chanyeol bilang kondisi dia drop sejak gua masuk ke ruang rawat inap.
Gua bingung, kenapa semua terjadi tiba-tiba kaya gini?
Dan Oh Sehun, apa lu inget soal mimpi sederhana yang lu utarain ke gua waktu kita ke pantai dulu?
Gua yakin lu inget.
Jadi- ayo hun, bangun. Kita wujudin hal itu. Kita punya keluarga kecil dan tinggal di pesisir pantai ataupun pedesaan. Lu pasti seneng kan kalau mimpi lu yang satu itu terwujud?
Iya kan?
Maka dari itu...ayo bangun hun. Apa lu nggak cape tidur sampai 2 hari gini?
Kan kita juga mau pergi makan. Kenapa lu masih aja tidur?
Gua mau makan kalau bareng sama lu. Meskipun Bang Rowoon maksa gua buat makan, gua enggak mau. Kita kan mau pergi makan bareng ya hun? Masa gua sendiri yang makan?
"Sehun bakal sedih liat lu yang kaya gini Jis" Gua mendongak dan ternyata orang itu adalah Chanyeol.
Dia berdiri di samping gua sambil memasang ekspresi datarnya.
Mata gua rasanya susah buat terbuka lebar karena gua menangis selama dua hari berturut-turut.
Gua enggak bisa ngapa-ngapain lagi selain nangis. Sampai rasanya gua merasa pusing karena enggak makan apapun, sekalipun dipaksa- akhirnya gua muntahin lagi.
Chanyeol menghela nafasnya lalu menepuk pelan kepala gua, "Selama gua pergi buat nemuin ortu Sehun, lu enggak makan juga ya?"
Gua menggeleng pelan lalu meraih tangan Sehun untuk digenggam. Bagaimanapun, gua mau makan kalau Sehun bangun.
"Sehun pernah bilang ke gua buat jagain kesayangannya waktu dia lagi enggak ada, dan ini ke sepuluh kalinya gua bilang kaya gini Jis..tapi kenapa lu tetep kekeuh nggak mau makan juga? Pikirin kesehatan lu. lu juga baru pulih, jangan sampai drop lagi."
Gua menatap wajah Sehun yang tenang meskipun peralatan medis memenuhi tubuhnya. Lantas tangan gua beralih mengelus pipinya yang masih lebam.
Dia sekarang kritis karena benturan di kepalanya tempo hari ditambah akhir-akhir ini dia enggak minum obatnya. Dan kata dokter-
mustahil buat Sehun bangun.
Kanker di otaknya udah menyebar dan sekarang ada di stadium akhir. Dokter mau ngelakuin operasi pun takut dengan resikonya.
Jadi, gimana bisa gua makan enak waktu tau fakta itu?
Air mata gua rasanya nyampe kering karena nangisin hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ephemeral ; hunsoo✓
Fanfiction[eleven's : 02][completed] Bagi Jisoo, semuanya terasa tiba-tiba dan mengejutkan. Dimulai dari pernyataan cinta Sehun si ketua OSIS yang menurutnya angkuh dan menyebalkan, hingga sampai pada hari sedih yang mematahkan hatinya sedemikian rupa. Tapi...