FATE
▪
▪
▪
▪▪
▪
▪▪
▪▪
.
Chanyeol menyelesaikan makannya dan menerima beberapa kotak makanan dari Luhan untuk dibawanya pulang kerumah. Sebenarnya bukan untuk makanlah Chnayeol berkunjung kerumah keluarga kecil tersebut tapi, mengingat ia mendapat kesempatan bersama Baekhyun walau satu hari adalah keberuntungan yang luarbiasa baginya. Selebihnya, ia hanya harus lebih bekerja keras lagi untuk masa depannya.
Sepeninggal Chanyeol, Sehun mengantar Baekhyun kekamarnya. Melakukan kegiatan rutinnya yaitu menemani si kecil sampai sang anak menjemput alam mimpi hingga pada akhirnya ia akan kembali lagi kekamarnya dan Luhan. Sedangkan Luhan sedari tadi sudah lebih dulu menuju kamar keduanya untuk bersalin. Pintu kamar mandi terbuka dan mata Luhan langsung mendapati suaminya yang sudah duduk disisi ranjang dengan mata yang menatapnya aneh seperti lebih menyorot.
"Matamu akan perih jika tak berkedip tuan Oh" goda Luhan sambil berjalan menuju lemari pakaian.
"Kenapa kau melakukannya" suara tersebut terdengar rendah dan terdapat nada redam didalamnya. Tentu saja dari situ Luhan sangat tau jika saat ini suaminya tengah marah namun berusaha tenang.
"Karna tak ada yang menemani Baekhyun besok" Luhan ikut berusaha tenang dengan membuat santai pandangan Sehun yang sangat serius.
"Taehyung tak mengambil liburnya besok"
"Dia akan. Aku akan menelponnya nanti"
"Oh Luhan"
Luhan menghembuskan nafasnya berat, mengancingkan kancing terakhir piama tidurnya yang sengaja di gantinya karna kotor, kemudian menatap dalam rengut tak suka sang suami. Luhan menghampiri Sehun menyeret kursi disamping nakas dan meletakannya tepat didepan Sehun yang masih berada disisi ranjang mereka.
"Kau tau aku sangat menyayangi baby bukan? Aku sangat menyayanginya melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Aku bahkan selalu berdoa pada Tuhan untuk selalu menyertai kalian berdua, memberikan kalian kesehatan, dan menjauhkan kalian dari orang – orang yang mungkin saja akan jahat pada kalian dengan konsekuensi biarkan semua kejadian tersebut terjadi padaku dan hanya memeberikan kebahagiaan kepada kalian. Aku selalu berdoa untuk keselamatan kalian dan biarlah aku yang menanggungnya jika memang takdir menginginkan seseorang untuk pergi dari dunia ini"
Sehun ingin menyela penuturan suaminya dan Luhan tau itu. Maka ia lebih dulu menggenggam tangan sang suami mengisyaratkan dirinya untuk lebih dulu mendengarkan penuturan uamh diucapnya sampai selesai. Walaupun tak rela tapi akhirnya Sehun mengerti dengan kembali diam walau rengut ketidaksukaan masih terpampang di wajah tampannnya.
"Percayalah jika aku melakukan semuanya untuk dan karna uri baby. Aku melakukannnya untuk kebahagiaannya. Kau sendiri tau jika baby menyayangi Park sialan itu kan? Aku belajar dari bebrapa tahun yang lalu saat ia menjadi lebih pendiam seperti sifat kecilmu. Menjauhkan kedekatakn mereka adalah ide yang buruk.
Bayangkan, uri baby tak pernah memiliki teman bahkan sejak ia balita. Kelahiran babyku harus dirahasiakan karna alasan sosial dan untuk kebaikan kita berdua. Hari – hari ia tumbuh hanya dihabiskan bersama aku, kau, dan keempat orang tua kita. Bahkan saudara kita banyak yang tak mengetahui keberadaannya. Tahun dimana ia menginjak JHS terlalu singkat karna kepintarannya meloncati beberapa kelas. Disaat SHS kita sama – sama pernah merasakan satu tahun disekolah yang sama, lalu apa kau ingat? Ia masih tak memiliki teman karna kau yang selalu menempel padanya, bahkan ia mendapatkan haters dari beberapa murid yang tak menyukai kedekatan kalian.

KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ; Chanbaek
Fanfiction"..Wait! Jadi, Kau" menunjuk Sehun, "..menghamili rusa gila ini saat dia berusia enam tahun? But, ENAM TAHUN!! Dan itu menghasilkan bidadari secantik Baekhyun yang adalah My Fate?!" - Chanyeol "Hah? Your Fate? just go to hell now!" - Luhan. "..Jauhi...