[15] Tetangga

4.7K 619 65
                                    

"..dan selamat atas pertunanganmu.. uri yoda chukahae"

Baekhyun tersenyum disana dengan mata sabitnya yang bahkan tertutup, giginya yang terpampang, dan wajahnya yang memerah.

Senyuman palsu.


FATE








.


Chanyeol tau layaknya seorang ahli yang mengetahui bidangnya masing-masing dan kini Chanyeol berada pada bidang Baekhyun hingga ia mengetahui segalanya tentang Baekhyun. Maka dari itu pula Chanyeol sangat membenci bagaimana namja didepannya kini tersenyum. Terlihat meyakitkan.

"Terimakasih sudah mengunjungi--"

"Kau mencintaiku"

Tentu saja perkataannya langsung terputus begitu saja dan beralih menatap pria tinggi didepannya yang menatap tajam dan tegas secara bersamaan. Chanyeol melangkah maju dan saat itu pula Baekhyun melangkah mundur terus dan terus hingga dinding menghentikan langkah mundurnya. Merasa terpojok, dengan cepat Baekhyun menahan Chanyeol dengan kedua tangannya saat melihat lawannya yang bahkan tak berniat berhenti mendekatkan jarak.

"Tatap aku.." tangan itu meraih dagu si kecil dan menuntunnya untuk menatap wajahnya yang kini ia dekatkan. "..dan coba katakan kau sudah tak mencintai aku"

Mau tak mau Baekhyun harus berkontak mata dengan Chanyeol pada jarak yang sungguh dekat untuk kedua kalinya. Bohong jika Baekhyun tak gusar. Tangannya yang masih menahan tubuh Chanyeol bahkan mulai gemetar.

"..aku tak mencintai--humpptt"

Baekhyun membola. Tubuhnya lemas seketika entah mengapa bersama tangan yang tadi menahan jarak diantara keduanya telah ditarik paksa oleh Chanyeol yang kini menggenggamnya. Tubuh keduanya saling menempel tanpa jarak dan lumatan yang dibuat Chanyeol dengan kepalanya yang sedikit tertunduk membuat waktu layaknya berhenti bagi kedua anak adam tersebut.

Ciuman cukup lama dengan unsur yang sedikit kasar itu berakhir dengan kedua mata saling memikat dan nafas yang terhembus saling memapar wajah lawan masing-masing. Meninggalkan kilapan pada bibir keduanya yang tercetak secara alami akibat liur yang entah milik siapa.

"Jangan memaksakan diri untuk berbohong. Kau mencintaiku dan akan selalu mencintaiku. Aku tau itu, melihat bagaimana cincin pemberianku yang selalu kau pakai disini" tangan besar itu menyentuh tengkuk si kecil lalu menarik sebuah kalung dengan liontin cincin disana.

"My fate.. i got you"

Terkejut dan malu adalah dua kata perwakilan apa yang tengah Baekhyun rasakan saat ini. Lihatlah betapa merahnya wajah si kecil bahkan sampai ke belakang telinganya. Kepalanya dengan lucu tertunduk karna tak ingin Chanyeol melihat wajah yang ia yakini sangatlah jelek saat ini.

"Berhenti bersikap menggemaskan.. aku jadi ingin menerkammu sekarang" ledek Chanyeol terus mengikis jarak dan hidung yang mengendus memainkan surai si kecil.

Tak lama setelahnya Chanyeol menggandeng jemari indah milik Baekhyun dan membawanya berjalan beriringan melewati berbagai koridor hingga menuruni beberapa lantai. Maka sampailah keduanya di lobby namun bukanlah pintu utama privé dimana valet mobil terjaga disana melainkan hanya seorang bodyguard berbaju hitam yang sedia disisi pintu.

FATE ; ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang