[19] BESOK!

4.1K 546 127
                                    

FATE








.

Suasana mencekam mendominasi salah satu ruang hotel ternama yang beberapa jam lalu dimasuki seorang Park Chanyeol. Setelah seharin penuh mencari keberadaan pacarnya dan membututi sang pacar hingga masuk kesebuah hotel ternama ini, akhirnya Chanyeol menemukan si mungil dengan sebelumnya terjadi baku hantam dengan sang manager yang kini duduk bersama semua orang termasuk kakek dari Sehun yang menatapnya tajam. Chanyeol duduk seorang diri dihadapan semua orang hingga menjadikannya objek utama pandangan Pasangan Hunhan, pasangan Oh, pasangan Xi, Baekhyun, Taehyung dan terakhir Oh Junjae.

Orang tertua dari keluarga Oh ini adalah ayah dari Oh Myong Soo, kakek dari Oh Sehun dan eyang bagi si kecil Baekhyun. Ia adalah sumber awal sifat Sehun, tampang si albino yang tegas dan dingin juga caranya berbicara yang sangatlah pelit untuk rangkaian kata.

"Jadi kau adalah.."

"Chanyeol! P-park Chanyeol imnida" Chanyeol berdiri dengan sigap lalu membungkuk hormat dengan sangat kikuk namun bermaksud mengambil kesan baik eyang didepannya.

"..."

"Chanyeol adalah sahabatku dan Sehun saat SHS baba.. apa kau ingat foto kelulusan kami?" Luhan memecah suasana melihat keterdiaman sang kakek yang ia tau tengah menilai keseluruhan penampilan Chanyeol.

"Apa pendengaranku rusak? Karna sebelumnnya aku mendengar kata 'Pacar dari mulut namja ini" kini hening mengintimidasi menggantikan suasana dalam ruangan tersebut dalam sekejap, "..jadi dia namja vespa itu? Jangan ada yang membodohiku karna aku masih membaca berita dan banyak menemukan wajah Baekhyunku disana"

Chanyeol menegug liurnya sendiri. Ia memberanikan menatap orang - orang disekelilingnya namun tak ada tanda - tanda seseorang hendak menolongnya keluar dari situasi ini sedangkan ia adalah objek utama sang kakek.

"*Dada, sebenarnya Chanyeollie--" *(sebutan dari Baek untuk Junje)

"Itu bukan pertanyaan untukmu sayang, jangan coba untuk melindunginya" Junjae menggapai pucuk kepala sang cicit yang duduk disampingnya lalu mengusak pucuk itu dengan sayang sebelum akhirnya mencium kepala Baekhyun.

Chanyeol menatap mata sipit yang lebih tajam dari Sehun itu. Mata bulatnya ia usahakan tak bergetar dan mulutnya telah ia desak untuk segera berbicara namun tatapan didepannya sungguh mengintimidasi hingga tak sepatah kata keluar dari mulut dengan bibir sexy tersebut.

"Tadi kau berteriak dengan sangat lantang tapi kenapa saat ini mendadak bisu?"

"Ayah jangan terlalu keras padanya.." Shin Jill ambil suara disana sedangkan tubuh renta itu hanya disandarkan diri pada sofa empuk dibelakang dan tangannya digunakan untuk menyentakan tongkat kayu yang ia pegang.

"Dengan rasa hormatku yang mendalam.. Park Chanyeol ini hendak meminta maaf atas segala keributan yang telah hamba lakukan pada malammu yang indah ini tuan"

Chanyeol yang membungkuk layaknya menyembah sang eyang sungguh membuat semua orang disana terdiam seperti ter-pause.

"Prrffttt-- ahh! Maaf aku sungguh tak dapat menahannya" suara Luhan lolos pertama kali dan menyadarkan keterdiaman semua orang yang ada disana. "...astaga lucunya kkkk--"

FATE ; ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang