classmate

1.3K 142 1
                                    

By @alpaca_pay
NEVER
WELCOME...
___________________________

Keesokan paginya semua murid kembali disuruh berbaris dilapangan untuk melakukan apel pagi yang akan menjadi yang terakhir kalinya. Pada apel kali ini osis membagikan sebuah kartu yang berisi nama dan ruangan mereka masing-masing, disana juga tertulis nilai yang mereka dapatkan.

Setelah acara sambutan dari kepala sekolah selesai, anggota osis segera membubarkan apel pagi, membiarkan para peserta didik baru menemukan ruangan dan tempat duduk mereka.

Taehyun memegang kartunya kuat, senyuman tipis terukir disana, pasalnya dia mendapat kelas favorit dan tempat duduk paling depan, Taehyun dan kepintarannya memang tidak dapat diragukan.

"Gue mau ramal nilai lo, kalau bener traktir gue makan dikantin!" Beomgyu berujar heboh, Kai yang sedari tadi berdiri di sebelahnya ikut bersemangat berusaha menebak hasil dari Taehyun.

"Gue gak minta ditebak!" tolak Taehyun dengan wajah yang dia buat sedatar mungkin.

Beomgyu tidak menyerah, pemuda dengan wajah manis itu justru bertindak seolah sedang berpikir keras meramal sesuatu, "gue tebak nilai lo seratus!" Hebohnya kemudian.

"Salah!" ujar Taehyun kesal lalu segera menjauh dari Kai dan Beomgyu, menghilang diantara kerumunan murid lainnya.

"Lo ruangan apa bro?" tanya Beomgyu berlagak akrab dengan Kai meskipun faktanya mereka baru saja saling mengenal kurang lebih sepuluh menit lalu. "Ruang Mipa dua Gyu, lo sendiri?"

Beomgyu tersenyum kecil, "gue masuk kelas favorit dong, Mipa satu hahaha."

Tawa pemuda manis itu heboh membuat beberapa murid lainnya menoleh ke arahnya, sedangkan Kai yang merasa kikuk hanya ikut tertawa mengikuti Beomgyu.

"Setan, gue kenapa disini anjir!" umpat Yeji, gadis dengan mata tajam bak kucing itu mengamati sekitarnya, dia duduk dibangku nomer tiga kelas mipa 2, bangku disebelahnya memang masih kosong, tapi dia merungut kesal pada Ryujin ang duduk dibangku dibarisan pertama.

"Katanya soalnya bikin mumet kenapa lo dibaris pertama!" teriak Yeji marah, sedangkan Ryujin hanya tersenyum meremehkan.

"Yeji kenapa sih marah-marah mulu? Hamil ya?" gurau Yuna yang kini dihadiahi pelototan tajam dari Yeji. Yuna sedikit kesal karena mendapat duduk dibaris keempat, dia pikir dia sudah mengerjakan soal dengan baik dan juga benar, namun tak dia sangka kalau ternyata dia dapat bangku dibarisan terakhir.

Meski begitu Yuna pasarh menerima, toh apa yang dia bisa lakukan lagi? Dia memang tidak sepintar Yeji ataupun Ryujin.

Tak lama datanglah Kai dengan seorang pemuda dengan tinggi badan tidak mufakat, membuat siapapun yang ada di dalam kelas mendongak untuk melihat wajahnya, Kai dengan heboh berjalan kebangku pertama lalu duduk disebelah Ryujin, dirinya memasang wajah seimut mungkin menatap gadis tomboy itu membuatnya sedikit kesal.

"Ryujin! Kita sekelas dan sebelahan hehehe," ujar Kai dengan senyuman lebar, menebarkan keceriaan dimana-mana.

"Lo yang minta sama bokap lo ya?" tanya Ryujin curiga.

Kai mengangguk heboh, "kalau bisa nepotisme kenapa enggak?" jawabnya enteng.

"Jangan sering-sering gitu bayi, kasian sama yang bener-bener berusaha."

NEVER || TAERYEONG [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang