Our First

3K 182 1
                                    

By @alpaca_pay
NEVER
WELCOME..

____________________

Cuaca pagi ini di kota Jakarta tampaknya cukup bersahabat, pasalnya beberapa hari ini cuaca sukar sekali ditebak. Langit yang awal mula cerah bisa tiba-tiba menjadi gelap lalu disusul hujan yang begitu deras. Untungnya pagi ini tidak, matahari mulai perlahan meninggi berusaha menunjukkan siapa yang paling terang dimuka bumi ini.

Nampaknya cuaca juga berpengaruh dalam kegiatan apel pagi di Sekolah SMA Rookie. Sebagian muridnya menantikan hujan turun lalu mereka bisa bubar, sebagian lagi mengeluh karena sinar matahari terus menerpa wajah mereka, berbagai macam gerutuan terdengar dari sekumpulan murid yang sedang berbaris rapi di lapangan, menunggu kedatangan kepala Sekolah yang nantinya akan memimpin apel Sekolah.

"Ini kepala sekolahnya mana sih? Ya ampun panas banget ini pegel kaki gue!" Gerutu seorang gadis dengan rambut pendek, kedua alisnya mengerut, mata tajamnya menyipit karena tidak berhasil beradaptasi dengan panas matahari.

"Sabar kali Ryu, bentar lagi datang tuh," ujar gadis lainnya dengan sesekali mengeluarkan sebuah permen dari saku rok abu-abu selututnya. Gadis dengan pawakan mungil itu menyengir sempurna, merasa beruntung karena tubuhnya yang kecil mampu menghalangi dirinya dari sinar matahari.

"Eh bagi dong permennya!" Lia dengan senang hati mengeluarkan satu permennya untuk Ryujin, sambil memeriksa sekitarnya mengawasi pergerakan kakak osis agar tak mengetahui pergerakan mereka.

Di sisi lain jauh dari lapangan, tepatnya di gerbang utama yang terletak di depan sekolah, ada satu murid lainnya sedang berjongkok pasrah, lain halnya dengan mereka yang sedang menunggu kepala sekolah di lapangan, pemuda ini sedari tadi hanya berjongkok dan sesekali mondar-mandir tidak jelas seolah panik. Diriya telat dan tak memiliki keberanian untuk masuk ataupun memanggil anggota osis yang sedang berjaga di sekitar gerbang.

Tak lama kemudian, datang satu lagi murid dengan penampilan yang begitu berantakan, kemeja seragamnya yang belum masuk sebelah, rambutnya juga hanya dikuncir asal, ditambah tasnya yang masih setengah terbuka, siswi itu terlihat tergesa-gesa dan pa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian, datang satu lagi murid dengan penampilan yang begitu berantakan, kemeja seragamnya yang belum masuk sebelah, rambutnya juga hanya dikuncir asal, ditambah tasnya yang masih setengah terbuka, siswi itu terlihat tergesa-gesa dan panik, namun saat dirinya sudah dekat dengan lapangan, buru-buru dirinya memasang wajah sedingin mungkin seolah tak panik.

"Ah Shit, ditutup segala!" umpatnya. Gadis itu melihat kanan kiri mencari sesuatu, saat kedua matanya berhasil menemukan apa yang dia cari, barulah dia mulai berteriak.

"Kakak osis! Kak bukain dong! Gue telat nih!" Teriak gadis itu dengan lantang tanpa rasa takut apapun, seolah tak berfikir resiko apa yang akan dia dapatkan nanti. Pemuda yang sedari tadi berjongkok dan mengamati gadis itu langsung bangkit dan menatap gadis itu aneh.

"Apa lo liat-liat?" ketus gadis itu.

"Hei! Kenapa bisa telat kalian ini!" Teriak salah satu anggota osis yang menyadari keberadaan dua murid baru yang sudah telat dihari pertama sekolahnya. Dirinya menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke arah gerbang, membukannya untuk dua orang murid itu.

NEVER || TAERYEONG [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang