punishment

94 6 3
                                    

By @alpaca_pay
NEVER
HAPPY READING ALL🦙🐾

____________________________________________

Kelima gadis cantik yang selalu terlihat bersama dimanapun dan kapanpun kini tengah berkumpul dirumah Lia, dimana memang rumah gadis mungil itulah yang paling besar serta ada ruang tersendiri untuk kelimanya. Status keluarga yang cukup berada membuat Lia mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk dengan ruangan khusus untuk kelimanya bermain.

Bukan ruangan yang mewah, namun cukup nyaman. Dilengkapi dengan fasilitas playstastion, sofa yang empuk, televisi dan beberapa game yang sering mereka mainkan.

Sepulang sekolah, kelimanya baru saja selesai mengerjakan tugas bahasa Indonesia bersama-sama, biarpun mereka berbeda kelas tetapi guru mereka sama dan mestinya tugas yang diberikan juga sama.

Chaeryeong masih memangku laptopnya, merapikan laporannya sebelum akhirnya akan dia cetak nanti, sedangkan keempat temannya yang tidak terlalu mementingkan kerapian dari laporan yang penting sudah selesai dan tinggal mengumpulkan saja, tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Lia dan Yuna menonton serial k-drama di laptop dan Yeji juga Ryujin memainkan game di sebuah playstation. Hanya kegiatan rutin yang mereka lakukan saat berkumpul selain bercerita dan makan, terkadang mereka juga butuh waktu untuk menyenangkan diri sendiri.

"Udahlah Chae, mau di apa-apain juga tuh laporan akhirnya bakal numpuk perpustakaan dan gak akan pernah ada yang mau baca," ujar Lia, kebetulan dia sedang mengambil camilan di almari yang terletak diatas kepala Chaeryeong dan mengamati gadis itu yang masih sibuk bergelut dengan laptopnya.

Chaeryeong mengabaikan Lia dan masih melanjutkan kegiatannya merevisi laporan yang besok harus dikumpulkannya, dia hanya tak ingin ada kesalahan didalamnya.

"Laper nih, jajan yuk!" Ryujin menyelesaikan acara bermainnya saat perutnya mulai berbunyi tanda mau diisi.

"Dirumah gak ada makanan, mau order aja?" Tanya Lia.

"Orang tua lo kemana?" Tanya Yeji.

"Ohh, ke Medan Sebulan katanya, jadi gue sendirian hehe."

Yeji dan Ryujin memberikan senyum manis bermaksud menyemangati Lia, dirinya sering kali ditinggal sendirian dirumah bersama dengan pembantu rumah tangganya, itulah sebabnya gadis itu kerap meminta teman-temannya untuk menginap atau sekedar bermain dirumahnya, karena Lia, gadis ceria itu tidak suka merasa kesepian.

"Masak aja kita?" Yuna mengajukan pendapatnya, tentu saja hal itu ditolak oleh teman-temannya karena malam sudah hampir larut, jika mereka memasak tak akan banyak waktu tersisa.

"Delivery aja." Finalnya.

Kelimanya duduk melingkar, ditengahnya sudah ada dua box pizza dan beberapa box chicken yang mereka pesan online. Dengan lahap mereka mulai makan sambil bercerita tentang kesehariannya di sekolah, bercerita tentang apa yang mereka rasakan akhir-akhir ini. Bertukar cerita dan berbagi rahasia, begitulah cara mereka akrab, tak memaksa untuk bercerita juga tak menyembunyikan apapun yang berkaitan dengan diri mereka. Saling terbuka dan komunikasi adalah kuncinya, kunci dari semua ikatan agar lebih kuat untuk saling mengikat.

•••

Keesokan paginya, Lia tertawa begitu keras melihat wajah tembam dari teman-temannya, setelah makan mereka bergegas pulang dan mungkin langsung terlelap begitu sampai rumah. Alhasil mereka bangun dengan wajah tembam seolah baru dipukuli.

Anehnya hal itu berlaku untuk mereka berlima kecuali Lia, dirinya masih terlihat cantik juga segar meskipun dirinya lah yang makan paling banyak semalam.

NEVER || TAERYEONG [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang