rival

1K 133 0
                                    

By @alpaca_pay
NEVER
WELCOME....
________________________________

Lia dan Chaeryeong berjalan beriringan, mereka berdua pulang bersama karena memang tempat tinggal mereka berada di wilayah yang sama, bahkan satu kompleks perumahan, tak heran dari sekian banyak temannya Lia lebih dekat dengan Chaeryeong, begitu juga sebaliknya.

Jika berteman dengan Ryujin, Yeji dan Yuna sejak mereka menginjak sekolah menengah pertama, Lia dan Chaeryeong sudah saling mengenal sejak di sekolah dasar. Waktu itu Chaeryeong adalah murid baru dan Lia si kecil menggemaskan yang suka menjahili siapapun mulai melancarkan aksinya untuk menjahili Chaeryeong.

"Chaer, lo inget gak waktu itu gue pernah taruh permen karet di bangku lo?" Lia mulai bernostalgia saat melihat dua anak kecil sedang bermain bersama di seberang jalan.

Chaeryeong terkekeh kecil, "inget lah, waktu itu gue beneran pengen nonjok muka lo," Chaeryeong kembali kesal karena mengingatnya.

"Terus-terus gue juga pernah coret muka lo saat lo tidur di kelas!!! Bahahaha lucu banget anjir!"

Lia tertawa lepas mengingat kembali kenakalan yang dia lakukan saat masih kecil, dirinya dulu terlalu sering menjahili Chaeryeong yang dulunya masih lemah lembut, anak baik-baik yang bahkan tak bisa berteriak, dirinya akan diam dan mulai menangis tanpa bersuara jika dirinya merasa kesal.

"Pas pulang akhirnya lo dimarahin kakak gue," Chaeryeong meneruskan.

"Gue takut banget asli waktu itu cuma gue gak berhenti jahilin lo karena lo tuh dulu diem aja gak marah sama sekali!"

Chaeryeong tersenyum tipis, " dulu kita temenan sejak apa deh?" Lia kembali mengingat.

"Dulu lo diganggu kakak kelas di lapangan, lo dipalak karena mereka tau lo anak orang kaya."

"Ahhh iya gue inget," tawa kembali terdengar, kali ini lebih keras dibanding tadi.

"Terus lo dateng dengan sok beraninya mukul kakak kelas itu! Eh kita lari bareng pas mereka mulai marah, hahaha sumpah dulu tuh kenapa deh kita polos banget?"

Chaeryeong ikut tertawa bersama Lia, kenangan masa lalunya bersama Lia dulu memang penuh dengan hal-hal menyenangkan, dimulai dari melawan kakak kelas, kabur saat pelajaran matematika atau bahkan pura-pura pingsan saat upacara agar bisa beristirahat di uks.

"Dan kalau gue pikir-pikir lagi, lo gak berubah sama sekali ya Lia, masih tengil dan nakal!" Chaeryeong mendorong tubuh mungil Lia mencoba membuat gadis pecinta makanan itu kesal.

"Gue mah gak berubah, dan gue harap lo juga gak berubah ta Chaer?"

"Maksud lo?" Chaeryeong mengernyit tak mengerti.

"Sejak kakak lo pergi, lo jadi berubah Chaer enggak secara drastis tapi perlahan-lahan mulai ada yang berubah dari lo, gue gak mau!"

Lia menghentikan langkah kakinya, menatap Chaeryeong yang juga tengah menatapnya lalu tersenyum simpul, "gue gak bakal berubah."

Gadis mungil itu mengangguk, mencoba percaya dengan apa yang akan diucapkan oleh Chaeryeong, padahal dia tau benar apa yang sedang Chaeryeong alami.

Sejak dulu Chaeryeong memiliki kebiasaan untuk berdiam diri jika dilanda masalah, dia akn bercerita jika dia ingin jika tidak maka dia akan bungkam dan tidak ada siapapun yang tau apa yang sedang dialami gadis manis bak buah ceri itu. Lia tau benar sikap sahabatnya dia juga tak mengungkit secara gamblang perubahan sikap Chaeryeong karena dia mungkin memiliki alasan kuat dibaliknya, namun disisi lain Lia juga tidak percaya dengan apa perkataan Chaeryeong jika gadis itu tidak akan berubah.

NEVER || TAERYEONG [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang