"Ibu kenapa kita kesini? Aku ingin pulang hiks, disini tidak nyaman bu" gadis kecil itu terus menangis di pangkuan ibunya, sedangkan sang ibu hanya diam tak tahu apa yang harus di katakan.
"Buuuu aku ingin ayah hiks ke-- kenapa kita ada disini hiks, dimana ayah bu"
"Ibu jawab" gadis itu menggoyangkan badannya, tapi ibunya masih saja tak bersuara. Akhirnya karena terlalu lama menangis gadis kecil itu tertidur dengan mata yang sembab dengan posisinya yang di gendong oleh ibunya.
"Nak kau terlalu kecil untuk dapat mengerti" langkah seorang wanita memasuki sebuah bangunan usang yang sepertinya sudah lama tak di tinggali, terlihat dari halamannya yang ditumbuhi rumput dan ilalang serta tiang tiang yang sudah berkarat.
Wanita itu masuk, rumah itu terlalu berdebu dan kotor, sebenarnya ia tak terbiasa dengan suasana seperti ini tapi apa boleh buat ini adalah takdirnya.
Akhirnya wanita itu memasuki sebuah kamar kecil, meletakan putrinya dengan sayang di atas ranjang, dia sudah membersihkan ranjang itu lebih awal kok, di ambilah sebuah selimut yang entah bagaimana berada di atas meja itu. Dia selimuti anaknya agar tak digigit nyamuk. Maklum rumah ini sangat kotor sudah dipastikan banyak nyamuk yang tinggal disini.
"Huh! aku harus segera membersihkannya" Helaan nafas terdengar panjang di awal kalimat nya. Wanita itu akan membersihkan rumah yang sangat kotor ini. Mau tak mau dia harus melakukannya bukan, karna dia akan menetap di sini entah untuk berapa lama.
༻◆ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ . 𝖎𝖙𝖘 𝖍𝖚𝖗𝖙 ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟◆༺
Tiga jam sudah berlalu tetapi rumah ini belum sepenuhnya bersih, dapat dilihat dari banyaknya sampah yang berserakan di depan rumah itu, dan jangan lupakan rumput-rumput yang masih menjulang panjangan di sebelahnya.
Wanita itu terlihat kelelahan. Tapi dia harus membersihkan ini sebelum putrinya terbangun.
Tapi sebelum itu dia sudah melihat putrinya yang berlari kecil menghampiri nya. "Hati-hati Lisa kau bisa jatuh"
"Tidak akan buuuu" teriak gadis kecil itu lucu yang membuat sang ibu tersenyum kecil. Oh betapa menggemaskan putrinya itu.
"Kau sudah bangun hm? Sudah cuci muka kan?" tanya Ireneㅡwanita itu setelah mengacak gemas rambut putrinya.
"Aish ibu bagaimana sih? Ini kan rumah baru aku tak tahu tempat kamar kecilnya" Lisa mengerucutkan bibirnya lucu. Membuat ibunya terkekeh. "Yasudah ibu akan tunjukan letaknya ya"
"Eeeeeeh tak usah bu aku akan membantu ibu dulu"
"Tak usah sayang, ibu bisa mengerjakan nya kok, sana basuh wajahmu dulu hm?"
"Tidak mau pokoknya bantu ibu dulu"
Irene memijit pangkal hidungnya pelan. Ternyata sifat karas kepala nya ini menurun pada putrinya.
"Yasudah terserah kau saja" Irene berjalan mengambil sebuah gunting rumput yang lumayam besar itu. Lalu berjongkok guna memotong rumput rumput yang sudah sangat panjang.
"Bu aku akan membantu apa?"
"Kau bisa bantu ibu mencabut rumput yang pendek kan?"
Lisa menganggukkan kepalanya sedetik kemudian tersenyum, ini adalah pertama dalam hidupnya untuk mencabut rumput, dulu dia hanya diam di kamarnya dan bermain vidio game seharian, tapi Lisa tahu dia akan terbiasa melakukan hal ini. Dia mengerti kok dengan keadaan ibunya saat ini. Jangan kira karna Lisa baru berusia delapan tahun dia tak tahu apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S HURTS lizkook (hiatus)
Romance"Aku tahu batasanku" "Menjijikan" "Demi putriku"