"Kepalaku sangat sakit" Lisa memegangi kepalanya yang sejak tadi terasa nyut-nyutan. Sakit sekali. Gadis itu masih berada di perpustakaan. Tugasnya belum selesai padahal waktu sudah menunjuk bel istirahat.
Sedangkan Taehyung, ah pemuda itu masih memilah buku yang sesuai dengan rak nya. Lelah, tapi demi Lisa dia akan melakukan apapun.
"Lisa jika buku tentang biografi rak nya dimana ya?"
"Lisaaaaa~"
Taehyung berteriak di perpustakaan, karena memang jaraknya dengan Lisa berbeda beberapa rak. Tapi gadis berponi itu belum menyahut.
Karena penasaran Taehyung mencari keberadaan Lisa, dia mengelilingi setiap rak guna menemukan gadis itu.
Setelah rak yang ke lima alangkah terkejutnya Taehyung mendapati Lisa sudah terbaring dengan tidak nyaman disana. "Lisa kau jangan bercanda"
Taehyung berlutut guna membangun kan Lisa, tapi hasilnya nihil. Seperti nya Lisa tidak sedang bercanda. Jadi dengan sigap lelaki tampan itu mengangkat tubuh Lisa ala bridal style. Masa bodoh dengan hukumannya yang belum selesai. Lisanya sedang tak sadarkan diri sekarang.
Taehyung berlari sepanjang koridor menuju ruangan UKS. Tak memperdulikan pertanyaan-pertanyaan yang diterimanya sepanjang jalan. 'Peduli sekali mereka dengan Lisa... Lupa pernah membullynya?' dan yeah seperti sindiran keras bagi mereka.
"Kenapa jarak perpustakaan dan uks jauh sekali sih" gumam Taehyung karena sedari tadi dirinya belum sampai di UKS. Bukan karena jarak saja, tetapi selalu ada yang bertanya Lisa kenapa ataupun semacamnya. Yang membuat dirinya merasa terhambat. Seperti sekarang contohnya.
"Taehyung ada apa dengan Lisa?" teriakan nyaring seorang gadis kembali menghentikan langkahnya. "Haiss jangan banyak bertanya, awas Rose aku akan membawanya ke UKS"
"Oh ya kau panggilkan Bambam ya!!"
Perintah Taehyung kepada Rose yang dijawab gumaman oleh gadis tersebut.
Kembali pada Taehyung dan Lisa. Pemuda itu sangat khawatir pada gadis di pangkuannya ini. Bagaimana jika terjadi sesuatu. Sialan ada saja yang menghalangi jalan mereka menuju uks.
"Permisi"
"Awassss"
"Minggir sialan"
Teriakan frustasi Taehyung sangat keras. Membuat seluruh pasang mata menatapnya aneh. Tapi pemuda itu tak perduli.
Brakk
Taehyung menendang pintu uks dengan sangat keras yang membuat anak-anak PMR yang ada didalam terkejut setengah mati.
"Apa yang kau lihat?. Cepat minggir" usir Taehyung pada seorang gadis yang malah asik menatapnya tanpa menyingkirkan dirinya dari bangkar tempatnya duduk santai. PMR macam apa itu, pikir Taehyung.
"Dia pingsan, aku tak tahu kenapa. Tolong sadarkan dia"
Joy--si ketua PMR mengangguk sebagai jawaban. "Baiklah kau bisa keluar sekarang Taehyung"
༻◆ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ . 𝖎𝖙𝖘 𝖍𝖚𝖗𝖙 ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟◆༺
Taehyung terduduk di depan pintu UKS dengan wajah yang dipenuhi oleh keringat dan jangan lupakan guratan kekhawatiran juga. Dia tak paham kenapa Lisa bisa sampai pingsan seperti ini. Pokoknya Taehyung sekarang sudah seperti gembel yang duduk di depan ruko-ruko tapi sayangnya tak ada gembel yang setampan Taehyung. Ah lupakan!"Tae, kenapa Lisa bisa sampai pingsan? Kau apakan dia huh?" Teriak Bambam sambil berlari. Setelah sampai di depan Taehyung, lelaki lunak itu terengah-engah mengatur nafasnya.
"Jangan berisik bodoh! Aku tak melakukan apapun" jawab Taehyung.
"Sudahlah kalian jangan berisik! Jadi bagaimana keadaannya sekarang?" tanya satu-satunya gadis di antara mereka. Yap Park Chaeyoung.
Taehyung menggeleng, yang artinya bahwa ia tak tahu bagaimana Lisa sekarang. Rose mengangguk mengerti lalu kembali bersuara, "Apa sebaiknya kita telepon Bibi Irene saja? Dia harus tahu keadaan Lisa bukan?"
"Kau benar, bibi Irene harus tahu" sahut Bambam setuju akan ide Rose.
"Biar aku yang menelepon" Taehyung berdiri dari posisi duduknya lalu mengeluarkan ponsel yang ada di saku celananya "Hallo Bi"
"Iya Taehyung ada apa? Tumben menelepon bibi" sahut Irene di sebrang sana
"Bi..... Lalisa tak sadarkan diri, apa bibi bisa kemari?"
"APA? BAGAIMANA BISA? KAU TOLONG JAGA LISA SAMPAI BIBI DATANG KESANA YA NAK" Irene berteriak panik, yang membuat Taehyung sedikit khawatir.
"Baliklah Bi...... Tapi bibi jangan panik seperti itu ya? Lalisa pasti baik-baik saja!"
"Hm. Terimakasih sudah menelepon"
Tuut
Disebrang sana Irene sudah sangat gusar, bagaimana tidak gusar? Pelanggan nya sedang ramai dan dia sangat lelah ditambah lagi dengan kabar bahwa putrinya tak sadarkan diri di sekolah, Astaga.
"Sejeong, Chungha kalian bisa handle ini berdua? Aku harus kesekolah, Lisa pingsan"
"Astaga Lisa. Iya iya tentu saja kami bisa menghandle ini semua bibi. Kau kesekolah lah! Iya kan Sejeong?" ucap Chungha
"Iya benar Bi. Semoga keadaan Lisa baik-baik saja ya?" sahut Sejeong.
Irene mengangguk lalu melepas apron nya. Setelahnya wanita paruh baya itu memesan taxi menuju sekolah putrinya.
༻◆ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ . 𝖎𝖙𝖘 𝖍𝖚𝖗𝖙 ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟◆༺
"Mingyu kau tahu ada apa di luar? Berisik sekali" tanya Jungkook pada pria hitam yang sedang berada tepat pada pintu masuk. Pemuda itu penasaran ada apa sebenarnya di luar kelas ini. Mengingat ia tak bisa keluar kelas bahkan sekedar untuk makan ke kantin karena seorang manusia sedang bergelayut manja pada lengan kirinya.
"Aku melihat Taehyung berlari dengan menggendong seseorang" jawab Mingyu.
"Maksudmu?" Sahut Eunwoo menimpali.
"Iya Taehyung sedang menggendong seorang gadis.... tunggu.. tunggu kurasa gadis itu adalah Lalisa" Mingyu juga agak terkejut dengan pengelihatan nya itu, tapi saat tadi Taehyung sedang berbicara dengan Rose ia melihat degan jelas bahwa yang berada di gendongan Taehyung adalah Lalisa.
"Apa Lisa?" wow sungguh luar biasa, Jungkook dan Jaehyun berucap berbarengan. Mereka berdua saling tatap sebelum memutuskan untuk bersikap biasa saja.
"Kanapa? Kau khawatir padanya huh?" tanya Tzuyu tak suka pada gerak gerik kekasih nya itu. Jungkook tak boleh peduli lagi pada gadis jelek itu, begitulah yang selalu Tzuyu tekankan pada dirinya sendiri.
"Tidak... aku tak khawatir padanya sayang, buat apa hm? Aku hanya sedikit terkejut" balas Jungkook berusaha menenangkan kekasihnya yang terlihat kesal itu.
"Ayo ke kantin saja, kau juga pasti lapar kan?" Jungkook kembali bersuara dengan amat lembut pada Tzuyu. Yang membuat Jaehyun muak mendengarnya. 'Sungguh menjijikkan' batin Jaehyun nyinyir.
Tzuyu mengangguk kemudia berdiri, disusul oleh Jungkook, Eunwoo dan Jaehyun. Ya memang seperti itulah mereka, akan mengikuti kemana pun sang ketua pergi. Walaupun tanpa diperintahkan.
"Aku akan pergi ke toilet kalian duluan saja" Kata Jaehyun yang mendapatkan tatapan tajam dari Jungkook. Karena mau dengan alasan apapun Jungkook tahu tujuan Jaehyun memisahkan diri dengannya. Tentu saja bukan untuk ke toilet, tapi untuk alasan yang lebih penting. Lisa contoh nya?!
TBC
OKE INI PENDEK. MAAF BANGET AKU JARANG UPDATE. LAGI SIBUK2NYA DENGAN BELAJAR ONLINE DIRUMAH😑
KALO TAU GINI SIH MENDINGAN SEKOLAH SEPERTI BIASA AJA GA SIH. MALES AH BELAJAR ONLINE MATERINYA GA ADA MASUK
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S HURTS lizkook (hiatus)
Romance"Aku tahu batasanku" "Menjijikan" "Demi putriku"