Keenam

4.3K 313 12
                                    

Seorang pemuda sedang duduk di ruang keluarga. Tidak seperti biasa, suasana rumah yang tadinya bising menjadi sunyi dalam sekejam. Pemuda itu merasa diintimidasi oleh tatapan orangtuanya yang seolah mengatakan 'siapa gadis tadi Jungkook?!'

Ya, pemuda itu adalah Kim Jungkook, ia pulang bersama seorang gadis tadi, dan orang tuanya baru tahu akan kal itu.

"Bu ayolah, jangan tatap aku seperti itu. Kalian tidak merindukanku huh?" ucapan Jungkook membuat ibunya mendekat dan memeluk putra semata wayangnya itu dengan sayang. "Tentu saja ibu merindukanmu nak" Jungkook balas memeluk ibunya tak kalah erat, tak salah kan? Pemuda itu juga sangat merindukan kedua orang tuanya, terlebih sang ibu yang sudah hampir enam bulan tidak berjumpa.

"Ekhem chagiya....." interupsi dari Seokjin agar istrinya itu kembali pada topik pembicaraan tadi.

Jisoo mengangguk sebagai jawaban bahwa ia mengerti, setelahnya ibu satu anak itu melepaskan dekapannya pada Jungkook, Jisoo terlihat menarik nafas sebelum berucap, "Jadi siapa gadis tadi?kau membawanya kedalam rumah? Berani sekali!"

Jungkook terkekeh canggung untuk menyembunyikan kegugupannya, "Maaf bu, kau tahu kan tadi hujannya sangat deras jadi aku memintanya untuk tinggal sebentar, lagipula apa ibu tega membiarkan nya kedinginan diluar?"

Jisoo menggeleng sebagai jawaban, tapi ada yang janggal disini, pikirnya.

"Jadi siapa dia?" tanya Jisoo to the point. Sementara suaminya-- Seokjin hanya diam menyimak perdebatan ibu dan anak itu, sesekali menyeruput secangkir teh hangat yang dibuatkan oleh istri tercintanya.

"Kekasihku, Chou Tzuyu"

Keduanya---Seokjin dan Jisoo sama- sama terkejut akan pengakuan putra nya itu. "Benarkah..... Lalu bagaimana dengan Lisa?" tanya Jisoo, ia memikirkan bagaimana perasaan Lisa saat mengetahui bahwa anaknya ini sudah mempunyai seorang kekasih? Jisoo tahu--bahkan sangat tahu kalau Lisa menyukai putranya. Oh Malang sekali.

"Maksudmu apa bu? aku tak menyukai Lalisa" jawab Jungkook tegas, malas sekali membahas gadis itu.

"Apa kau juga beranggapan perhatian ku padanya adalah sebuah tanda aku menyukainya? Ayolah bu kami hanya berteman" lanjutnya.

"Tapi nak, Lisa sangat me.... "

"Sudahlah Jisoo, tak perlu dibahas lagi. Temani aku ke toko kue Irene sekarang, aku merindukan Lalisa kita" potong Seokjin agar istrinya itu tak berbicara lebih banyak. Jisoo hanya mengangguk, setelahnya pergi ke lantai atas untuk segera bersiap.

"Cih. Merindukan Lisa tapi tidak merindukan anak kandungnya" gumam Jungkook yang dapat didengar dengan jelas oleh Seokjin. Jungkook melangkah pergi menuju kamarnya, meninggalkan Seokjin yang hanya bisa menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Dan iya, orang tua Jungkook sudah pulang ke Korea pukul empat sore tadi, saat memasuki rumah betapa terkejutnya mereka melihat eksistensi seorang gadis yang berada didalam rumah mereka. Biasanya hanya Lisa gadis yang akan memenuhi rumah yang sunyi ini. Dan sekarang gadis itu bukan Lisa. Gadis itu memang sangat cantik, Jisoo akui itu tapi entah mengapa kesan pertama yang ia dapat dari gadis Chou itu menjadi kesan yang buruk. Entah lah Jisoo tak tahu kenapa seperti itu. Tapi tatapan gadis itu menunjukkan segalanya.

Keburukan.

༻◆ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ .  𝖎𝖙𝖘 𝖍𝖚𝖗𝖙    ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟◆༺


"Lama tak bertemu eh?" Suara itu menginterupsi wanita paruh baya yang baru saja melayani pesanan kue yang ia dapatkan tadi, dengan segera wanita itu menoleh. Ia mendapati seorang pria dan wanita yang bergandengan mesra. Tak lupa dengan senyum yang selalu menghiasi wajah awet muda keduanya.

IT'S HURTS lizkook (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang