Irene berlari di sepanjang koridor sekolah putrinya, ia sangat khawatir akan keadaan Lisa. Tentu saja, ibu mana yang tak khawatir saat anaknya mengalami gangguan kesehatan.
"Di mana ruang uks? Hufft" Tanya Irene pada salah satu siswi disana.
"Kau tinggal lurus saja, jika ada pertigaan kau belok kanan nyonya" jawab siswi itu.
Irene mengganguk, lalu bergegas pergi ke arah yang ditunjukan, tak lupa dengan mengucapkan terimakasih terlebih dahulu.
"Dia sangat cantik. Astaga seperti ibu peri" gumam siswi tadi penuh kagum pada sosok Irene.
Saat hendak berbelok ke arah kanan Irene tak sengaja berpapasan dengan Jungkook. Pemuda itu agak terkejut, mengapa Irene berada di sekolah nya.
Irene berhenti sejenak, menatap Jungkook dan juga seekor gadis yang menatapnya sinis, hey ada apa dengan gadis itu!
"Ibu... Ka-kau sedang apa di sekolahku?" Jungkook bertanya-tanya dengan gugup
"Iss ayo kita ke kantin saja sayang, aku lapar" rengek Tzuyu, sebenarnya ia tidak suka Jungkook berdekatan dengan wanita ini, ia tahu betul wanita itu pasti ibu dari gadis yang paling ia benci, Lalisa.
"Ah Jungkook, itu tidak penting. Kau urus saja gadis di sebelahmu ini ya? Ibu pergi dulu" Irene menatap gadis itu yang di balas tatapan sinis lagi oleh Tzuyu. Lalu tatapannya beralih pada teman-teman Jungkook yang berada di belakang, Irene tersenyum hangat sebelum melangkahkan kakinya guna pergi ke tujuan awalnya. Mengabaikan tatapan bertanya dari Jungkook.
"Hey... Kook mengapa kau memanggilnya dengan sebutan ibu?" tanya Eunwoo mampu membuat Jungkook sadar dari lamunannya.
"Ekhem... Dia ibu Lalisa" jawab Jungkook singkat.
Eunwoo masih tak mengerti dengan jawaban Jungkook, maksudnya dia kan bertanya mengapa Jungkook memanggil wanita itu Ibu, karena Eunwoo hapal betul bagaimana visual dari Ibu Jungkook dan wanita tadi jelas bukan ibunya. Tapi jawaban yang dia dapat sangat tidak cocok dengan pertanyaan yang dia lontarkan. Oh sungguh Jungkook menjadi lebih bodoh dari Mingyu.
"Sayang! Ayo ke kantin aku lapar" rengek manja si gadis. Jangan tanya itu siapa-_-
༻◆ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ . 𝖎𝖙𝖘 𝖍𝖚𝖗𝖙 ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟ ⃟◆༺
"BIBI" Teriakan Taehyung membuat kedua temannya yakni Bambam dan Rose mengalihkan atensinya pada wanita cantik berbaju putih yang sedang berlari kesetanan."Ba-bagaiman dengan pu-putriku?" Tanya Irene terengah-engah.
"Bibi jangan panik ya? Dokter sekolah kami sedang memeriksanya" sahut Rose, gadis itu kemudian memeluk Irene yang di balas pelukan tak kalah erat dari ibu satu anak itu.
Irene memang sudah mengenal Rose, Taehyung dan Bambam dengan sangat baik. Karena Lisa tak pernah tertutup jika soal teman kepadanya. Gadis itu sangat suka menceritakan tingkah jenaka dari teman-teman nya pada Irene. Itu sebabnya Irene tahu semua teman Lisa. Bahkan Irene tahu soal pembullyan yang terjadi pada putrinya, hanya saja Irene berusaha untuk tetap diam, dia menunggu dimana Lisa yang akan menceritakan semua itu padanya, tapi sampai saat ini pun Lisa masih menutup rapat mulutnya soal pembullyan yang terjadi.
"Hei Rose mengapa menangis hm? Lisa pasti baik-baik saja, iya kan Taehyung? Bambam?" Rose menangis di pelukannya yang membuat Irene terkekeh kecil. Tadi dia yang mengatakan pada Irene jangan panik tapi malah dirinya yang menangis. Dasar remaja labil.
"I-iya Rose jangan menangis" Jawab Taehyung untuk menenangkan gadis itu.
"Rose sudahlah jangan menangis kau cengeng sekali sih! Memakan makan enak kau menangis, melihat kucing liar kau menangis, bahkan saat oppa-oppa mu berkencan pun kau menangis. Kau tahu suara tangismu itu sangat cempreng!" perkataan Bambam sukses membuat Rose mendelik tidak terima. Apa-apaan si Bambam itu, suka sekali membuka kartunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S HURTS lizkook (hiatus)
Romance"Aku tahu batasanku" "Menjijikan" "Demi putriku"