Ketigabelas

4.5K 400 90
                                    

Tzuyu kembali mencengkram rahang Lisa untuk menyuapinya tapi terdengar suara yang menghentikan aktivitas Tzuyu.

"Hentikan!!!" Suara itu? Wajahnya menoleh kaget menatap kekasihnya tengah berdiri tak jauh dari tempatnya dengan beberapa teman Lisa, Pemuda itu bersama Jaehyun, Taehyung, Bambam, Xukun dan juga Rose. Oh lihat! Gadis pirang itu pasti mengadu.

Sontak Tzuyu melepaskan cengkraman nya pada gadis dihadapannya itu. Lalu dengan cepat dia berdiri dan mendekati sumber suara.

Yang membuat Tzuyu sulit menelan ludahnya sendiri adalah ekspresi kekasihnya. Ekspresi Jungkook saat ini

tak terbaca.

"Ini sudah keterlaluan Tzuyu!" Ucap Jungkook tegas.

"Tidak, ini masih belum ada apa-apanya sayang. Kau lupa? Kita dulu pernah melakukan yang lebih parah dari ini pada Lisa!" Jawab Tzuyu sambil bergelayut di lengan Jungkook

"Tapi tidak dengan memaksanya untuk memakan makanan semacam itu" Jaehyun yang juga ada di sana angkat suara dengan tindakan kekasih sahabatnya itu.

"Aku tidak melakukan kesalahan! Lisa pantas mendapatkan ini..."

Jungkook melepaskan paksa tangan Tzuyu yang bertengger pada lengan nya, lalu ia maju menuju meja Lisa, pemuda itu mengabaikan tatapan kesal Tzuyu pada dirinya, ia terus berjalan dan berdiri tepat di sebelah gadis berponi itu, ia melihat gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya dengan helaian rambut coklatnya.

Baru saja Jungkook ingin menyingkirkan rambut itu pada wajah Lisa, sang empu langsung menodongkak kan kepalanya menatap Jungkook dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Apa salahku?" pertanyaan singkat itu terdengar lirih, sarat akan sebuah tuntutan penjelasan.

Jungkook mengerjapkan matanya. Bingung harus melakukan apa kali ini. Pertanyaan-pertanyaan dari Lisa kembali membuatnya bingung. Karena Jungkook tak tahu jawabannya.

Lantas, jawaban apa yang harus dia jelaskan pada gadis ini? Jungkook balas menatap mata bulat gadis itu, perlahan ia bisa membaca, raut wajah gadis itu, matanya memancarkan luka dan... kekecewaan.

"LISA! kau itu punya banyak kesalahan, kau tau itu" suara nyaring itu mengagetkan kedua insan yang sedang bertatapan dalam diam itu.

"Bisa kau sebutkan apa kesalahanku Tzuyu? Aku lelah seperti ini terus. Aku buta pada diriku sendiri. Aku tak tahu apa kesalahanku pada kalian berdua, ma-maksudku pada kalian semua" Lisa kembali bersuara lirih, tapi kali ini ia memberi penekanan pada setiap perkataanya. Ia menatap seluruh pasang mata yang menyaksikan ini, para siswa yang ikut andil dalam peristiwa ini.

"Lalisa Choi.... Kesalahanmu yang pertama adalah kau miskin!  Bagaimana bisa kau bersekolah disini? dengar ya! Sekolah ini tidak pantas untuk anak gelandangan seperti dirimu... Aku tak yakin ibumu bisa membayar uang tahunan sekolah, apa jangan-jangan ibumu menjual diri untuk membiayai mu?" Tzuyu berjalan mendekati Lisa, gadis itu bersedekap lalu memposisikan dirinya di sebelah Jungkook.

"Tzuyu jaga ucapanmu!" Jungkook memperingati kekasihnya itu. Pemuda itu tak suka Tzuyu menjelek-jelekkan Ibu Lisa. Jungkook sudah menganggap Irene seperti ibu kandungnya sendiri, hatinya juga memanas mendengarkan penuturan Tzuyu tadi.

Lisa memejamkan matanya, menahan nyeri saat perkataan Tzuyu menusuk hatinya bagaikan belati, Lisa cukup tahu diri untuk itu, ia tahu dirinya memang berbeda kasta dengan para teman-teman nya. Tapi bisakah Tzuyu sedikit saja menghormati ibunya? Ibu yang sangat Lisa sayangi, yang sangat Lisa hormati dan yang sangat Lisa butuhkan di cela begitu saja, tanpa henti....

"Jangan sebut ibuku dalam hal ini Tzuyu, ibuku adalah orang terhebat yang pernah kutemui, ia bekerja keras agar aku tetap bisa bersekolah disini, ibuku tak pernah melakukan pekerjaan rendahan untuk membiayaiku. Aku tahu diri Tzuyu, aku tahu" Lisa menjawab dengan nada suara yang begitu rendah. Mencegah air matanya untuk keluar dari kedua matanya.

IT'S HURTS lizkook (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang