Suho menatap tajam kepada dua orang lawan bicaranya, Disini didalam ruangan yang mewah ini Suho, Irene dan Yang Hyun Suk tengah membicarakan tentang pernikahan yang tentu saja sangat kakek tua bangka itu nantikan. Mereka sedang berada di ruang vip restoran ternama di kota ini. Ia--Yang Hyun Suk tidak masalah jika Lisa digantikan oleh Irene, tentu saja kakek itu malah bersyukur mendapatkan calon istri yang lebih berpengalaman.
Lelaki tua itu mengatakan pernikahan mereka harus segera dilaksanakan, secepatnya. Dan tentu saja Suho tidak setuju, memang dari awal ia tidak menginginkan hal semacam ini.
Irene sendiri hanya berdiam diri dari tadi, bahkan teh yang disuguhkan untuknya belum tersentuh sama sekali, wanita itu merasa jijik dengan kedua lelaki ini. Ingin kabur tapi ia tak bisa. Ia--Irene akan menikah dengan kakek yang sama sekali tak dikenalnya plus kakek ini terlihat seperti maniak yang menakutkan. Dan ia akan menghabiskan waktu bersama pria itu dalam satu rumah?
'Ini gila!'
"Jadi bagaimana Siren kau mau kan jika kita menikah secepatnya...." tanya kakek itu pada wanita di sampingnya.
'Namaku Irene bodoh'
"Tidak" potong Suho.
"Aku bertanya pada Siren, tuan Suho" Jawab Yang Hyun Suk dengan wajah datar
"Namanya Irene" Suho juga menjawab dengan wajah dingin.
"Yah, apapun namanya. Bagaimana? Kau mau kan?" Tanya kakek tua itu sekali lagi sambil menggenggam tangan Irene dan menaruhnya di atas paha milih si tetua itu. Irene mengatur nafasnya, ia ingin menonjok wajah di sampingnya ini, malah dari tadi senyum-senyum padanya lagi. Apa dia tidak sadar wajahnya begitu menyeramkan huh?!
Dengan setengah hati Irene tersenyum lalu menjawab, "Aku terserah padamu saja, tapi... lebih baik jika pernikahan ini tidak terlalu terburu-buru"
"Kau benar cantik, tapi aku sudah sangat menginginkan mu. Kita akan menikah secepatnya, kau tenang saja. Aku yang akan mengatur semuanya" Suho membelalakan matanya, tak percaya akan ucapan Yang Hyun Suk
"Tidak tidak tidak! Kalian tidak bisa menikah secepatnya Tuan Yang, bagaimana jika para istrimu tau kau akan menikah lagi? Kau pasti akan dicampakkan oleh mereka bukan? Jadi pelan-pelan saja, kita atur rencana" bujuk Suho.
"Benar, aku tak ingin menjadi amukan para istrimu yang terdahulu" Irene ikut menambahkan.
'Dasar tua bangka keras kepala'
"Baiklah... Tapi bulan depan kita harus sudah menikah, atau aku akan bertindak semauku dengan atau tanpanya persetujuan dari kalian, bagaimana?" Tanya Yang Hyun Suk sambil menatap secara bergantian Irene dan Suho.
'Tidak!!!'
"Baiklah tuan" Jawab Irene dan Suho serempak, Kakek tua itu tersenyum lebar setelah mendengarnya, ia tak sabar untuk menikah lagi.
'Suho memang brengsek, tapi tua bangka ini lebih bajingan, sudah tua tapi banyak tingkah'
Irene segera melepaskan paksa tangan Yang Hyun Suk yang sedang menggenggam tangan mulusnya. Ini menjijikan sungguh, bagaimana tangan yang sudah kendor itu menggenggam kuat tangannya membuat Irene ingin mencuci tangan segera. Ia tak ingin disentuh oleh tangan maksiat itu.
Sedangkan Suho sudah geregetan sedari tadi ingin menendang Kakek tua itu, hatinya panas nyeri melihat pemandangan didepan, ia tak terima Irene harus menikah dengan lelaki hidung belang itu, sangat sangat tidak terima. Oh mengapa dulu ia meminjam uang pada orang ini.
"Ekhem, jika memang sudah diputuskan, aku akan segera pergi dari sini" ucap Irene, kemudian ia mengambil tas nya yang tergeletak di samping sofa tempat duduk lalu dikaitkan pada bahu yang tertutup oleh dress hitam lengan panjang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S HURTS lizkook (hiatus)
Romance"Aku tahu batasanku" "Menjijikan" "Demi putriku"