[11] Penyesalan

3.9K 244 41
                                    

Sebelumnya

TOK TOK

"Auidsa kamu jangan berisik, malu sama tetangga masa mau ML aja pake teriak-teriak sekomplek bisa denger?" Suara Yusuf terdengar dari balik pintu, dan cekikikannya pun tak berhenti menghiasi.

"Jevin kamu juga! kan aku udah bilang kemaren, SAH dulu baru Aaahhh... Kalian berdua sudah t-e-r-c-y-d-u-k"

-----------------------------------------------------

Suasana di ruang tamu milik keluarga Ayantara terasa menegangkan dengan aura dingin nan mencekam yang keluar dari penghuni tercantik di rumah itu, tak lain dan tak bukan adalah sosok Audisa.

"Kakek masih sayang sama aku ndak sih?" hardik gadis itu yang sudah kesal setengah mati pada Yusuf, dan terlebih pada mahluk di hadapannya sekarang, Jevin.

"Kamulah harta paling berharga yang Kakek punya, kamu segala-galanya Audisa cucuku say-"

"BOHONG!" sela Audisa cepat, yang memotong ucapan Kakeknya dengan nada frustasi

"Iya tau Kak, Kakak itu harta paling berharga bagi aku sam-"

"DIEM! ANAK KECIL NDAK BOLEH IKUT CAMPUR!" lagi, Audisa menyela percakapan, dan kali ini korbannya adalah Jevin

"Audisa, coba kamu tenang dulu. Duduk di sini, ngomong baik-baik gak perlu teriak-teriak gitu. Insyaallah Kakek belum budek ndok" bujuk Yusuf yang tersadar bahwa kali ini Audisa benar marah besar dan lain dari biasanya

"NDAK BISA! DISA NDAK MAU! KALIAN BERDUA ITU UDAH NDAK ADA HATI APA?" teriak Audisa lagi dengan lantang sembari berkacak pinggang di hadapan Kakeknya dan juga Jevin, menantang keduanya dengan mata tajam bak pisau

"Pasti ada hati lah Kak, kalo kaga bisa mati aku sama Kake-"

"DIEM! AKU NDAK MAU BECANDAAN SAMA ANAK KECIL SEKARANG!"

"Anak kecil? Hahaha gini-gini aku bisa bikin kamu buncit 9 bulan loh.." gurau Jevin dan langsung mendapat lemparan baju tidur yang ia sobek tadi. Yusuf yang melihatnya pun hanya bisa terdiam membisu.

"ITU TUH HASIL PERBUATAN KAMU DASAR MESUM! KAKEK JUGA, UDAH DENGER AKU MINTA TOLONG KARENA MAU DIAPA-APAIN SAMA DIA, EH INI MALAH DI BIARIN AJA! KAKEK MASIH SAYANG NDAK SIH SAMA AKU?" meluapkan seluruh emosi yang tertanam dari dahulu kala semenjak kehadiran Jevin, Audisa berteriak 2 kali lebih keras dari biasanya

Jevin langsung terdiam dan mati kutu seketika sama halnya dengan Yusuf yang sudah memilih bisu daritadi. Terlebih saat lelehan air mata jatuh secara tiba-tiba membasahi pipi pucat gadis itu.

"Dis.." gumam Jevin pelan

"Jangan pernah sebut namaku lagi!" tegas Audisa, "Aku benci kamu, aku benci Kakek, aku benci kalian berdua!" dengan penuh penekanan Audisa menyebutkan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. Meninggalkan dua lelaki malang itu yang hanya bisa menatap kepergian Disa menuju kamarnya dengan hening.

***

5 hari telah berlalu setelah kejadian tersebut yang membuat sosok Audisa kembali menjadi pendiam. Gadis itu hanya bolak-balik kantor dan rumah lalu makan di luar karena enggan untuk satu meja makan dengan Kakeknya. Selama itu pula, Audisa benar benar puasa ngomong pada siapapun. Kakek, Jevin, bahkan Jeni juga kena imbasnya yang sudah hampir mau sepekan diacuhkan Disa.

"Mbak.." panggil Jeni lembut saat Disa sedang membereskan barang-barangnya di atas meja, hendak pulang karena hari sudah kian sore

"Mbak Disaa??" panggil Jeni lagi karena Disa sama sekali tidak merespon. Padahal Jeni yakin 1000% bahwa Disa pasti dapat mendengarnya

My Arrogant Young BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang