Sebelumnya
"AUDISAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
***
Suara lengkingan teriakan Jevin sama sekali tak merdu untuk didengar saat ia meneriakkan nama Audisa. Satpam diam tak berkutik, dan membiarkan lelaki itu untuk masuk menghabisi si nona muda.
"Kamu ngapain di luar malem-malem gini? Masuk!" Perintah Jevin begitu sudah mendekat pada posisi Audisa dan.. siapa dia?
"Kamu yang ngapain teriak malam-malam gini Jev? Ya Allah, rambut kamu masih basah gini loh"
"Sssst diem Yang..." ujar lelaki itu menatap Audisa lembut lalu beralih menatap pria dengan kemeja putih di hadapannya dengan tajam
"Anda tahu kan ini sudah jam berapa? Apa pantas seoarang lelaki dewasa bertamu ke rumah wanita yang sudah dewasa juga jam segini, apalagi orang tuanya sedang tidak di rumah. Apa pantas? Ayo jawab, apa pan-" ucapan Jevin terpotong saat Audisa malah membekap mulutnya. Tak mengizinkan ia untuk berbicara lagi
"Maaf Mas Jevin kalau salah paham, kenalin aku Dito temannya Audisa. Kesini cuma mau antar undangan sekalian oleh-oleh karena abis balik dinas" Jelas lelaki berkemaja putih itu yang diketahui bernama Dito
Dengan lembut, Jevin menyingkirkan tangan Audisa dari mulutnya lalu menatap lelaki di hadapannya ini dengan penuh selidik.
"Tahu darimana nama saya?"
"Dari Audisa sendiri, kalo Mas Jevin pacarnya Disa kan?"
Semburat kemerahan pun mendadak muncul di wajah Jevin, ingin terbang lagi dan lagi ia dibuat Audisa hari ini. Pacar katanya? Aaaaa
"E..ekhem iya saya pacarnya Audisa" ungkap Jevin lalu mengulurkan tangan kanannya
"Jevin Julian"
"Aldito Fardiansyah" menyambut uluran tangan Jevin, keduanya pun berjabat tangan
"Nanti datang ya Dis dan Mas Jevin ke acara tunangan saya. Kirain tadi Disa mau dateng gak bawa partner, eh ternyata udah ada toh" lanjut lelaki itu berseloroh dan Audisa pun tertawa mendengarnya
"Alhamdulillah udah ada partner untuk kondangan nanti Mas hehe"
"Baru mau aku ledekin kamu Dis, gak jadi deh haha"
Keduanya pun tertawa lagi bersama-sama tapi tidak dengan Jevin, menurutnya tidak ada yang lucu sama sekali di sini.
"Pantes kamu gantungin aku terus, ternyata naksirnya sama yang ini yaa Dis? Haha. Gapapa belum jodoh, entar anak kita aja yang berjodoh deh"
"Yaampun ndak ada maksud gitu loh Mas, ak-"
"Anda tidak ingin segera pulang Pak Aldito Fardiansyah yang terhormat? Sepertinya akan hujan sebentar lagi" potong Jevin dingin membuat Audisa dan Dito menjadi kicep seketika
"A..oh.. iya yauda aku pulang dulu ya. Kebanyakan ngobrol ternyata haha. Jangan lupa datang ya untuk kalian berdua, semoga cepat menyusul"
"Maaf ya Mas, hati-hati di jalan"
Dengan canggung, Audisa dan Dito pun terpaksa menghentikan obrolan mereka karena intruksi Jevin yang menyuruh lelaki itu untuk segara pulang. Sampai masuk ke dalam mobilnya saja, ia hampir tersandung sebab aura dingin yang tiba-tiba terasa sangat kuat.
"Kok mau yaa Audisa sama cowok arrogant gitu? Sungguh malang nasibmu Dis.." batin Dito lalu memacu mobilnya untuk keluar dari pekarangan rumah mewah itu
Sepeninggal Dito, gantian Audisa yang berubah tak kalem lagi. Gadis itu mencak-mencak masuk ke dalam rumah diikuti Jevin yang sepertinya akan habis kena omel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Young Boy
RandomDia muda dan masih berusia 20 tahun. Famous, tampan, kaya, pintar, dan cerdas. Semua kesempurnaan itu ada di dalam dirinya. Kecuali 1 kekurangan nya, yaitu jadi sangat mesum terutama kepadaku! Perempuan yang diambang batas telat nikah berusia 28 t...