Failed

1.5K 88 15
                                    


Thariq mengusap wajahnya frustasi. Ia menghela nafas berkali-kali untuk meredakan emosi. Meskia dia tahu ini akan gagal, tapi tetap saja dia kecewa dan sulit menerimanya.

"Maaf banget Thor." Anna, perempuan itu berkata lirih.

Dia merasa sangat bersalah. Rencananya gagal. Reza Ardana membatalkan penawaran penanaman saham karena D'F corp mengajukan syarat terlalu banyak.

Mungkin mereka juga tahu, kalau persyaratan itu menjebak Reza untuk membongkar rahasia kalau perusahaannya pernah melakukan penipuan terhadap perusahaan Halilintar.

Thariq mendongak menatap Anna yang gelisah di dudukannya.
"Ini bukan salah mbak Anna. Mungkin memang aku harus buat rencana yang lain." Ucapnya diiringi senyum simpul.

"Oke. Aku akan bantu apapun rencana kamu." Anna menatap Thariq penuh arti.

Thariq tersenyum.
"Makasih banyak ya mbak. Mbak Anna udah bantu aku banyak."

Perempuan itu mengangguk.
"Sama-sama."

Brak!

Pintu ruangan itu dibuka secara brutal. Arjuna muncul kemudian berlari ke arah Thariq dan Anna.

"Rencananya gagal?!" tanya Juna tak bisa santai.

Thariq hanya mengangguk sambil menatap Juna Aneh. Kenapa dia semarah itu?

"Biarin gue selesain ini pakai cara gue sendiri." Lelaki berbalut kemeja navy itu berucap penuh penekanan. Rahangnya mengeras menahan gejolak amarah yang berkilat lewat matanya.

Thariq berdiri.
"Maksudnya?"

"Gue bakal kirim pasukan buat mengepung Reza supaya dia mau mengakui semua kejahatannya."

Thariq menaikkan sebelah alisnya. Dia semakin tidak mengerti dengan Juna.
"Pasukan?"

Lelaki itu menyeringai setan.
"Gue jamin ini bakal berhasil."

Arjuna bersiap pergi meninggalkan ruangan tapi Thariq menahan tangannya.
"Jun! Jangan pakai kekerasan, nanti malah lo yang tertangkap."

Juna menoleh menatap Thariq datar.
"Gue nggak takut." Tegasnya tajam.

"JUN! nanti kalau masalahnya makin runyam gimana?!" Thariq membentak lelaki itu.

Arjuna menepis kasar tangan Thariq yang menahan tangannya.
"DIA UDAH NGGAK BISA DITANGANI PAKAI OTAK! HARUS PAKAI KEKERASAN!" dia balas membentak Thariq.

"Kita bisa pakai cara yang lain Jun!" Thariq tetap bersikeras menolak rencana Juna.

"Udahlah! Toh kalau rencana ini berhasil, bokap sama abang lo juga bakal bebas!"

"Tapi kita bisa pakai cara yang lebih manusia!"

"Reza itu bukan manusi! Saat dia ngejebak bokap lo, mungkin aja dia masih terlihat manusia. Tapi si keparat itu sama sekali nggak terlihat seperti manusia saat dia bunuh bokap gue!!

"DIA ITU LEBIH KEJAM DARI YANG LO TAU! JADI BIARIN GUE SELESAIN INI PAKAI KEKEJAMAN JUGA!" Emosi Arjuna sungguh sudah sampai pada puncaknya.

"Saya setuju sama Arjuna." Sang dokter tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu.

"Dok?"

"Dia juga hampir bunuh papa saya karena ingin merebut mama, belasan tahun lalu." Aslan berjalan perlahan mendekat ke arah Juna dan Thariq.

"Tapi dok-"

"Kamu pasti juga akan semarah saya atau Juna seandainya salah satu anggota keluarga kamu ada yang terbunuh atau hampir di bunuh." Lelaki yang masih memakai jas kebesarannya itu berkata pelan namun penuh dendam.

 Kesebelasan tanpa pelatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang