#6

71 13 5
                                        

"Zaza lebih cerah ya pagi ini." sindir ayah padaku yang sedang sarapan pagi bersama.

"Biasanya ada yang lagi kasmaran yah." celetuk bang tio.

"Ih enggak!" sepertinya mereka melihatku berbeda pagi ini, jelas saja. Karena semalam itu aku melihat wa story ricard, dia me-posting foto bersama dengan rekan-rekannya yaitu basket!. Jadi aku tahu siapa saja anak-anak basket sekolahku.

Dan tak disangka-sangka ternyata seorang ricard adalah pemain basket, cocok sih dengan karakteristik dia. Pagi ini mungkin akan menjadi pagi yang indah untukku.

.
.
.
.

Di sekolah, anak-anak terlihat sangat ramai sekali. Kata fiona acara dimulai dari jam 9 s/d selesai nya acara, semoga tidak ada halangan ya.

Anak dikelas sebelahku berlalu lalang melewati kelasku menuju tangga untuk turun ke lapangan. Sepertinya mereka berantusias untuk menonton turnamen ini ya.

Di kelasku juga anak-anak sedang meng-gibahi idola-idola mereka, seperti nya mereka menyukai anak-anak basket itu ya. Wah seru nih.

"Eh ricard main?" tanya seorang sekretaris kelas yaitu dinani yang membuatku spontan menonton pembicaraan mereka.

"Ya jelas lah din, kan Captain. Kalo ga main mau dikatain apa sama anggota nya." ucap Clara, teman sekelasku juga. Akupun terdiam diri sambil melamun tak percaya jika dia itu captain basket sekolahku.

"HAI ZA!" tiba-tiba temen aneh ku itu mengagetkanku dari arah pintu.

"Ih ngagetin aja. Udah pacarannya?" tanyaku sinis pada fiona. Aku dibuat nya kesal karena dia lebih mementingkan pacarnya dari pada aku.

Ya ternyata memang benar dugaanku selama ini, fiona dan gerald itu berpacaran dan mereka sudah satu tahun menjalin hubungannya itu. Wah seperti yang di idam-idamkan semua orang ya.

"Yuk ke lapangan, udah banyak orang. Keburu penuh za, nantinya ga bisa liat gerald deh unccchh.." manja fiona padaku.

"Euhh bisa tidak sih jika mengatakan dia tidak usah seperti itu, kan aku tidak punya pacar sepertimu." kesalku.

"Sorry hehe, kaki kamu udah gak sakit kan? Yuk ke lapangan. Eh gais kalian mau ke lapangan ngga? KUY ada ricard loh." ajak fiona kepada teman-teman kelas. Lalu teman-teman kelasku pun serentak meng-IYA kan dan mendahuluiku dan juga fiona untuk pergi ke lapangan basket.

"Ih apa hebatnya ricard sih." tanyaku menggerutu sambil berjalan menuju tangga di gandeng fiona.

"Hah apa za? Kamu gak tau apa? Dia kan captain basket lohhh. Mainnya keren banget, apalagi tadi pas aku anter gerald ke tempat ganti baju aku liat ricard. Dia ganteng banget za, keliatan sangat coolll.." puji nya berlebihan untuk ricard. Pacarnya kan gerald bukan ricard. Memang sih ricard itu tampan, tinggi, putih dan memiliki paras badan seperti pangeran, pantas saja dia disukai banyak orang. Tapi menurutku gerald pacarnya fiona juga tampan kok, sama-sama tinggi. Bedanya gerald mempunyai kulit sawo matang.

Sampai di lapangan, benar saja apa yang di katakan fiona. Sangat rame oleh ratusan orang-orang itu. Banyak tim basket se-SMA yang berada di bandung menyerbu sekolahku untuk mengikuti turnamen basket ini. Pantas saja semua ciwi-ciwi seantero SMAN 3 bandung berantusias, banyak sekali pria-pria tampan dan rupawan disini. Aku saja sampai terkagum melihatnya. Seperti berada di syurga. aw-

"Kita duduk di kursi depan aja ya, aku mau melihat gerald lebih dekat." ajaknya padaku lalu kemudian kami duduk disebuah kursi dekat sekali dengan lapangan basket.

"Kenapa harus didepan sih fi? Aku takut sama bola tau."

"Udah gapapa, cuci mata juga hehe." candanya, ternyata selain bucin nya fiona dia juga termasuk manusia bumi yang humoris tapi menurutku dia garing.

My secret boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang