#11

48 12 16
                                        

Sekian lama tak menemukan cinta, akhirnya aku tahu. Cinta itu akan selalu datang saat seseorang membutuhkan.
-ricard yang paling tampan UwU




"Za lu kenapa pagi-pagi gini ngelamun?" ternyata fiona sudah datang, sedari tadi aku dikelas hanya ditemani kehaluanku. Entah aku memikirkan apa, hingga menuju pada ricard pikiranku.

Andai tadi aku bangun lebih awal, pasti aku juga pergi ke sekolah bersama ricard. Tapi mungkin dia tak langsung berangkat sekolah ya, sepertinya dia ke rumah sakit terlebih dahulu. Huh kasihan dia seperti nya terlalu lelah sampai tidur dirumahku pun tak sempat untuk keluar kamar.

"Heh ditanyain kenapa kok malah melamun tambah jauh." fiona pun menyenggol tanganku yang sedang menompang dagu.

"Ih apaan sih fi." kesalku.

"Apaan apaan, dari tadi di tanyain diem-diem bae. Kamu kenapa si?"

"Gapapa." ketusku.

"Oh jadi gini ya rasanya gerald kalo aku bilang gapapa, sakit juga huhu. Gerald sayang maafin aku ya beib. Za ayo kita kebawah ketemu gerald sambil kelapangan, bentar lagi upacara." jelas nyonya bucin itu.

"Iya iya." aku pun mengikuti arah jalannya. Ketika aku melewati kursi ricard sepertinya dia belum juga berangkat ya. Apa dia izin lagi? Ih kenapa sih sama aku, apa urusannya.

.
.
.

Selesai upacara aku tak melihat keberadaan ricard, biasanya dia baris dibelakang siswi perempuan tapi kok dia gak ada ya. Kemudian aku pun ditarik fiona menuju kelas, menyebalkan sekali anak ini.

"Ih jangan tarik-tarik aku dong, sakit tauk!" cerutuku sambil mengusap-usap tanganku yang memerah akibat pegangan fiona.

"Dasar, yaudah yuk ke kelas. Lama deh lo!" mungkin fiona sedang PMS kali ya, dasar manusia aneh. Kenapa pagi-pagi sudah membuat orang lain tersiksa. Kasihan gerald sebagai pacarnya, fiona sangat agresif sekali haha.

"Ricard ga masuk apa gimana sih." gerutuku, tiba-tiba fiona sepertinya mendengar omonganku.

"Hah kamu nanyain ricard? Wah ada sesuatu nihhh." godanya padaku, sesuatu apaan lagi males banget keknya aku sama ricard.

"Sttt...sttt.. Ada guru!!!" teriak salah satu teman kelas ku yang berjalan ke dalam kelas. Yah ada guru, padahal aku ingin mencari keberadaan dimana ricard. Ataukah dia memang tidak masuk ya?.

.
.
.

Kringgg... Kringgg... Kringgg...

Dan benar sampai pulang sekolah pun ricard benar-benar tidak masuk, apa dia masih sakit ya?. Aku pun berfikir untuk menjenguk nya tapi apakah aku tidak terlewat genit ya sama dia, tidak usah ah.

Tinnn... Tinnn... Tinnn...

"Udah lama nunggu?" tiba-tiba ada mobil yang menghampiri ku, ya siapa lagi jika bukan abangku.

"UDAHHH."

"Kita ke RS dulu ya za, abang mau nganterin pesanan makanan." wah sangat kebetulan sekali ya, apa dia peramal otakku UwU.

"Yaudah."

Ketika di perjalanan kita pun berhenti dipinggir jalan, ada apa? Oh ternyata abang membuka handphone nya. Kaya ada notif aja hehehe.

"Yah.. Za nanti kamu anterin makanan nya sendiri ya, tolong banget. Nanti abang jemput kamu lagi, soalnya ini abang lagi ada urusan nih. Ya tolongin ya." hah aku gitu yang anter makanan ke dalam? Sebagai adik yang baik ya okelah aku menggangguk mengikuti arahannya.

My secret boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang