#9

55 13 6
                                    

"Sini ikut aku." dia pun berjalan lebih dulu dan aku di isyaratkan bundanya untuk mengikuti arah jalan ricard. Mau dia apakan aku π_π.

"Duduk." tegasnya padaku. Ya tuhan ini orang apa pangeran sih, kok ganteng banget ya. Kemudian akupun duduk mengikuti intruksinya lalu dia pun ikut duduk di depanku. Untungnya kita duduk masih di dalam ruangan bunda ricard, jadi masih ada pengawasan dari abang-abang kami.

"Udah jangan tegang, lo dikelas aja semrawutan. Sok jaim." gila ini mulut apa cabe rawit ya kok pedes bener.

"Ada PR apa aja?" tanyanya sambil mengecek-ngecek buku di bawah meja. Gila rajin banget, masih sempet-sempetnya di rumah sakit bawa buku sebanyak itu.

"Kok malah diem sih, mapel kimia sama bahasa inggris kan." gerutunya sambil menaruh buku ke atas meja.

"Mau dikerjain bareng ngga PR-nya? Sini keluarin dulu bukumu." perintahnya yang sontak membuatku spontan mengambil buku PR-ku.

"Uhuk.. Biar cepet, Kamu bantu aku ngerjain PR kimia dan aku ngerjain PR bahasa inggris. Coba dikelas diem gini juga." ucapnya sambil menatapku tajam, aku tak suka itu.

"Kenapa harus aku yang kimia?" tanyaku padanya.

"Gak usah merendah, aku juga tau kamu jago kimia kok. Kalo bahasa inggris aku sih bisa." cetusnya padaku, kok dia tau kalau aku menyukai hal-hal yang berbau kimia?. Dasar manusiaaa aneh.

Sudah hampir setengah jam kami berdua mengerjakan PR ini, ternyata lumayan susah juga ya kimia di SMA baruku ini. Rumit sekali. Tiba-tiba bang tio menghampiri kami berdua.

"Za, abang ada urusan lagi nih. Kamu disini dulu ya, lagian kamu masih ngerjain PR kan." tanya bang tio padaku, lalu bagaimana jika aku mau pulang?

"Tapi giman--" sebelum aku bicara, kak andra tiba-tiba menghampiri kami dan memotong pembicaraanku.

"Udah tenang aja za, nanti pulang kamu diantar ricard." jawab kak andra spontan.

"Nah, masih banyak orang baik kan? Kalo soal ibu dan ayah jangan khawatir, abang udah izin kok. Yaudah abang duluan ya sayang, kat nitip ya." ucap abang lalu pergi meninggalkan kami berdua.

"Yaudah lanjut lagi aja ngerjain nya." ucap ricard.

Sampai selesainya PR kita berdua yang sangat rumit, aku pun meminta izin kepada bunda ricard untuk pulang ke rumah. Dan apa balasan dari bundanya?

"Kamu nanti diantar ricard saja za, bunda takut terjadi apa-apa dengan kamu." kata bunda ricard.

"lalu bunda disini dengan siapa? Kan bang andra pergi dengan abangku?" tanyaku pada bunda.

"Ngga usah khawatir, aku udah bilang suster biar jagain bunda dulu sementara. Yaudah yuk aku antar kamu pulang." ajak ricard padaku. Ya tuhan cobaan apa lagi ini, aku diantar pulang dengan sang pangeran?. Kemudian kamipun pamit pergi kepada bunda.

Saat dijalan aku hanya berdiam saja, karena aku kedinginan dengan cuaca bandung kali ini. Dan pakaianku masih menggunakan seragam sekolah, karena tadi aku tak sempat untuk dibawa pulang dulu oleh abangku. Semoga tak bertemu dengan teman-teman sekolahku.

"Turun dulu, kita mampir ya. Aku laper banget." ajaknya padaku. Dan akupun selalu saja mengikuti intruksinya untuk turun dari motornya itu. Sepertinya ini tempat tongkrongan anak-anak gaul ya, mirip dengan kafe pinggir jalan.

"Ini namanya angkringan. Mau kan temani aku makan dulu?" tanyanya padaku, ya jelas saja aku mau. Kenapa sih dia jika di sekolah sangat cuek? Tetapi jika diluar dia sangat banyak bicara sekali.

"Mau kok, sudah biasa kesini?" tanyaku memberanikan diri untuk mengeluarkan kata-kata kepada sang captain basket sekolahku.

"Ya seperti itu. Bu! Biasa ya, tapi sekarang double." teriaknya pada ibu-ibu pelayan angkringan ini. Sangat romantis ya ditempat ini.

"Nih dek ricard, bawa pacar ya sekarang." ucap ibu-ibu pelayan angkringan.

"Iya nih bu. Kenalin namanya riza." ucapnya memperkenalkanku kepada pelayan angkringan itu, sumpah? Demi apa? Aaaa ricard gemesh deh.

"Gausah geer."

"Apasih!"

Malam itu menurutku sangat indah dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya. Setelah nongki-nongki di angkringan, aku dan ricard pun melanjutkan perjalanan pulang. Sampai dirumah dia tak sempat untuk mampir, sepertinya dia masih sakit. Karena saat di perjalanan menuju rumahku, dia batuk-batuk terus. Semoga lekas sembuh ya captain.

.
.
.
.
Etcie udah ada benih-benih nih mereka berdua. Kenapa si ricard ketus terus sama riza?!

.
.
.

Thank you guys <3

My secret boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang