05

563 84 3
                                    

Suzy membuka pelan pintu kamar cucunya, berniat mengecek keadaan sang cucu apakah demamnya sudah turun. Namun ia malah disuguhi oleh pemandangan yang membuatnya menampilkan senyuman hangat, ia lalu menutup kembali pintu kamar Jeongin dan memilih pergi. Tidak ingin merusak moment indah di pagi hari.

Jongsuk mengernyitkan keningnya melihat sang istri yang tersenyum tidak jelas memasuki kamar mereka. "Kenapa kau senyum-senyum seperti itu?" tanyanya penasaran.

Suzy menaiki ranjang dan duduk tepat disebelah sang suami, menempatkan tubuhnya pada pelukan lelaki yang sangat dicintainya tersebut. Setelah memposisikan diri dengan nyaman, Suzy pun mulai menceritakan pada suaminya tentang apa yang baru saja ia lihat. Jongsuk yang mendengar cerita istrinya pun menghadirkan seulas senyum dibibirnya.

"Aku harap tidak hanya pagi ini mereka seperti itu." Jongsuk memberi tanggapan.

Suzy mengangguk menyetujui ucapan suaminya. "Aku juga tidak sabar ingin punya menantu lagi." tuturnya sambil menghela nafas pelan.

Tidak dapat dipungkiri jika baik Suzy maupun Jongsuk menginginkan suasana rumah besar itu segera berubah. Dalam artian, jika rumah itu sudah seharusnya memiliki seorang penghuni dan bagian keluarga baru. Apalagi setelah kematian Hyunjin lima bulan lalu, rumah besar itu terasa sepi.

Terlebih untuk Suzy yang hanya berdiam diri dirumah. Jika dulu ia akan menghabiskan waktu bermain dengan Jeongin ditemani Hyunjin -jika menantunya itu sedang tidak ada jadwal kegiatan. Sejak saat itu ia lebih sering merasa kesepian jika hanya Jeongin yang kadang sibuk dengan mainan nya sendiri. Namun setelah kedatangan Seungmin, semuanya seperti terasa lengkap bagi mereka. Bahkan tak jarang Suzy mengajak Seungmin untuk mengobrol, dan bepergian bersama ketika gadis itu sedang tidak bekerja di cafe. Itu membuat Suzy teramat senang, ia merasa jika Seungmin benar-benar sudah menjadi menantunya.

Perangai Seungmin yang baik dan menyiarkan suasana hangat membuat siapa saja akan senang berada di dekatnya. Terlebih wanita itu memilik sifat lemah lembut, serta jiwa keibuan yang menurut Suzy sangat cocok untuk dijadikan menantu, ibu Jeongin, sekaligus istri bagi sang anak lelaki satu-satunya.

Akan tetapi tetap saja mereka kembalikan lagi pada Felix, Suzy dan Jongsuk tidak ingin memaksa anak lelakinya itu untuk mencari pengganti ibu Jeongin. Walaupun mereka sangat menyukai Seungmin, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Toh, yang menjalani adalah anaknya. Dan Felix juga bulan anak muda lagi yang harus dibimbing untuk mengetahui mana yang tidak baik untuknya, dan mana yang terbaik. Mereka percaya jika anaknya tersebut bisa mencari sendiri pendamping yang tepat untuk dirinya dan juga dang cucu.
.
.
.
.
.
.
.
Seungmin melenguh pelan saat merasa pipinya ditoel-toel, matanya menyipit menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke dalam retinanya. Tak lupa untuk sedikit merenggangkan otot-otot tubuhnya yang sedikit terasa kaku.

Jeongin terkikik saat jari mungilnya menusuk-nusuk pipi Seungmin. Karena ujung jarinya akan tenggelam diantara lekukan pipi yang ditusuknya, dan akan muncul saat jari mungil itu ditarik.

Kesadaran Seungmin mulai terkumpul penuh. Saat matanya benar-benar terbuka, hal yang pertama kali Seungmin lihat adalah wajah mungil Jeongin yang terkikik menampilkan deretan gigi-gigi rapinya. Seungmin tersenyum. "Selamat pagi, sayang." sapanya.

Jeongin hanya terkikik dan fokus dengan jarinya yang timbul tenggelam di pipi Seungmin, wanita itu tersenyum simpul saat melihat betapa asyikknya Jeongin bermain-main dengan pipinya.

Tangan Seungmin terulur dan menyentuh dahi Jeongin menggunakan punggung tangan untuk memeriksa suhu tubuhnya. "Sudah tidak panas, syukurlah.." gumamnya.

"Eomma, aku lapar." rengek Jeongin dengan mata berbinar menatap Seungmin.

Gerakan tangan Seungmin terhenti. "Eomma?" ucap Seungmin mengulangi ucapan Jeongin dengan nada heran, jika semalam ia memkalumi dan berfikir Jeongin memanggilnya eomma karena sedang setengah sadar. Namun kali ini anak itu memanggilnya eomma dengan senyum cerah di bibirnya, tak heran jika hal itu membuat Seungmin sedikit terkejut.

LOVE IS NOT OVER | SEUNGLIX -GS! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang