31.

1.8K 186 67
                                    

Ketika langit berubah gelap, para siswa Sekolah Menengah No. 1 baru saja mengakhiri kelas revisi malam mereka.

Sekolah itu menyala dan tampak ramai, dengan kerumunan besar di dekat tempat makan dan toko yang nyaman.

Pada saat ini, semua siswa dibebaskan dan jalanan dipenuhi orang. Beberapa mendiskusikan pertanyaan dan yang lain merencanakan perjalanan belanja akhir pekan mereka.

Kim Pil Suk ingin menggunakan kesempatan ini untuk bermain game di warnet karena dia ingin menjadikan kebiasaan tangannya yang cepat sebagai kebiasaan sehari-hari.

Tapi dia tidak menyangka akan dihentikan oleh pria yang akrab dengannya.

Pria itu berdiri di depannya, tinggi dan tampan dengan bola basket di tangannya. Dia adalah pria sempurna dengan kepribadian yang baik.

Pria seperti ini memang sangat diidolakan di sekolah mereka. Oleh karena itu, Pil Suk tidak berharap dihentikan olehnya, dengan dua temannya berdiri di samping kiri dan kanannya.

"Kami akan mengadakan pertandingan. Apa kau mau menonton?" Dia bertanya.

Pil Suk masih memegang buku di tangannya saat dia tertawa ringan dan menolak tawarannya.

Pria itu terkekeh. "Lupakan saja, biarkan aku mengubah pertanyaanku. Kau, apakah kau mau menjadi pacarku?"

Pil Suk terdiam, dia melirik dan hendak menolaknya ketika tiba-tiba, suara misterius datang dari belakangnya. "Pil Suk, Bibi tidak mengizinkanmu berkencan diusia muda."

Pil Suk membeku. Dia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa orang itu.

Pria yang baru saja mengaku melihat Jin Ling yang karismatik berjalan mendekat. Matanya membelalak kaget. "Tuan Muda Jin?"

Jin Ling berjalan, sebatang rokok di satu tangan. Dia menempatkan tanagan yang lain ke pundak Pil Suk ketika dia berbisik, "Mengapa kau tidak memberitahu teman sekelasmu bahwa kau dilarang berhubungan selama tiga tahun ke depan? Mmh?"

Pil Suk merasa dirinya menegang. Dia tahu Jin Ling mengingatkannya akan perjanjian mereka. Dia tidak bisa punya pacar dalam tiga tahun ke depan, sebuah perjanjian yang telah mereka sepakati sejak awal.

Tatapan pria itu redup.

Pil Suk mengawasinya. Ini adalah pertama kalinya seseorang mengaku padanya. Di masa lalu, dia adalah wallflower yang tidak ada seorang pun yang mau melihatnya.
"Maaf ..."

Pria itu tertawa, memotongnya. "Tidak apa-apa, kau berencana untuk melanjutkan ke Fhezu University kan? Aku akan mendaftar ke kampus itu juga."

Kali ini, Pil Suk benar-benar lengah. Itu adalah sesuatu yang telah dia katakan sejak lama, sebelum dia kehilangan berat badan dan sebelum dia menjadi anggota resmi dari Aliansi Tertinggi. Selain itu, belum lama sejak dia kembali ke sekolah. "Bagaimana kau tahu..."

Pria itu memandangnya, tatapannya dalam dan tulus. "Pertama kali aku memperhatikanmu adalah ketika kau membantu adikmu mengepak tasnya, itu terasa hangat dan lembut. Sejak itu, aku mulai ingin tahu tentangmu dan mulai mencaritahu lebih banyak tentangmu."

Pil Suk terdiam. Dia tidak pernah berharap ada orang yang memperhatikannya saat itu. Selain itu, dia selalu menjadi topik hangat di kalangan gadis.

Dia memperhatikan tatapannya dan terkekeh, kehangatan merayapi wajahnya. "Kau mungkin lupa, tetapi ada satu kali ketika aku cedera dari pertandingan basket. Aku duduk di dekat lapangan dan ketika kau berjalan melewatinya, kau memberiku bantuan, lalu membantu mencuci lukaku. Saat itu, aku ingin mengaku, aku ingin memberitahumu bahwa aku sangat menyukaimu. Kim Pil Suk, aku sangat menyukaimu."

K.O ONE [END-Season 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang