11. Penangkapan

1K 178 48
                                    

Sebagai penumpang terakhir yang naik ke pesawat, Xi Luhan tidak bisa mempertahankan kerendahan hati, yang benar-benar cocok dengan citranya sebagai seorang tuan muda yang kaya.

Kembali ketika dia di masa lalu, dia selalu tidak terkendali.

Namun, setiap kali dia berada di depan Yang Mahakuasa Oh, dia ingin memperlihatkan versi terbaik dari dirinya, mungkin karena kenangan masa kecilnya. Dia ingin memenangkannya, yang membuatnya terlalu sadar akan citranya.

Xi Luhan berjalan dari pintu masuk, perhatiannya terfokus pada rombongan yang mengenakan pakaian yang sama.

Dia hanya punya lima menit karena setelah lima menit, pintu pesawat akan menutup dan pesawat akan berangkat.

Dia harus menemukan tersangka dalam lima menit dan dia tidak bisa membuat kesalahan.

Penyamaran selalu menjadi sesuatu yang spesial bagi Xi Luhan. Dia memegang tas kulit kecil di satu tangan dan pass-nya di tangan lain. Namun pada kenyataannya, itu hanyalah selembar kertas putih.

Dia menatap kertas putih terus-menerus seolah-olah dia sedang mencoba menemukan kursinya. Persis seperti itu, tatapannya mendarat di setiap kursi tanpa menimbulkan kecurigaan.

Dari depan pesawat sampai ke belakang, anak remaja itu tampak santai dan acuh tak acuh walaupun dia menganalisis setiap penumpang. Otaknya sedang memproses gerak gerik penumpang dengan kecepatan tinggi.

Rombongan tur yang memakai pakaian sama itu terdiri dari orang-orang lansia, sementara tersangka berusia antara 23-27 tahun.

Tetapi mungkin saja tersangka menyamar sebagai pria lanjut usia atau setengah baya.

Seseorang bisa menyamar tentang usianya, tetapi tangan dan leher mereka pasti akan memperliahtkan umur mereka yang sebenarnya.

Xi Luhan menyipitkan matanya. Mereka semua tampak normal. Dia tidak bisa yakin tentang pria paruh baya di samping pasangan tua tersebut.

Sepertinya tidak ada masalah dengan kulit atau fisiknya.

Tepat pada saat ini, pintu pesawat mulai menutup ...

Pramugari membuat pengumuman bagi para penumpang untuk kembali ke tempat duduk mereka.

Maka Xi Luhan harus mencari tersangka sebelum pintu pesawat ditutup rapat. Dia harus menangkapnya sebelum pesawat lepas landas.

Jika tidak, apa yang akan terjadi dengan Liga Nasional?

Begitu pesawat lepas landas, dia akan membutuhkan setidaknya satu hari sebelum dia bisa kembali.

Apakah tersangka ada di sebelah kiri atau kanan?

Xi Luhan mengambil langkah maju saat dia memikirkan pilihannya. Dia berhenti sejenak. Pada detik itu, dia hanya punya satu pikiran. Jika itu adalah Yang Mahakuasa Oh, bagaimana dia membedakan mereka?

Ucapan dan penampilan bisa diubah untuk menyamar. Namun, tindakan atau ekspresi terkecil apapun bisa dilakukan tanpa sadar ketika menyamar.
Ini adalah sesuatu yang Oh Sehun katakan ketika mereka masih kecil.

Pada saat itu, Xi Luhan hanya terobsesi dengan keyboard dan memanjat dinding rumahnya.

Oh Sehun selalu bersandar di kepala tempat tidurnya seperti pangeran kecil, mengenakan piyama putih saat dia membalik sebuah buku, salah satu buku yang sepertinya tidak pernah bisa Xi Luhan pahami.

Oh Sehun membacanya sebagai cerita pengantar tidur.

Kadang-kadang, dia menarik diri dari buku untuk menyapu pandangannya. Setiap kali dia melihat kelopak mata Xi Luhan yang terkulai, dia akan menegurnya dengan ringan. "Konyol."

K.O ONE [END-Season 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang