105. Sweet Punishmen

778 147 40
                                    



Kakek Butler sedang mengawasi dari samping. 
Dia membelai pelipisnya dan menggelengkan kepalanya tanpa daya.

Sebagai kepala pelayan yang sangat patuh, bagaimana mungkin dia tidak melayani para tamu ketika tuannya tidak ada?

Karenanya, sama seperti semua orang ingin memata-matai Xi Luhan dan Oh Sehun, Kakek Butler datang dengan teh dan beberapa makanan ringan. 

Dia tersenyum hangat, menghalangi jalan mereka.  "Makanan penutup datang."

JongHo tidak tertarik dengan makanan ringan. 

Tao, di samping, bersinar ketika dia melihat makanan ringan, memasukkannya ke dalam mulutnya. Kemudian, dia mangambil lagi dan menyodorkan makanan ke arah JongHo.  "Paman, kau harus mencoba ini, ini luar biasa enak!"

JongHo tidak menanggapi tetapi Xiumin, yang ada di sisinya, mengulurkan tangan.  "F*ck, luar biasa! Chen, kemari dan makanlah!"

Chen dan JongHo : ...
Beberapa makanan ringan sudah cukup untuk mengalihkan perhatian mereka dari pertunjukan yang menarik. 
Memang, rekan satu tim itu sama saja: mudah disuap.

Kakek Butler tersenyum sopan. 
Terkadang, melindungi martabat tuan mudanya diperlukan untuk seorang kepala pelayan.

Tapi kali ini, situasinya agak aneh.

Dia tidak pernah khawatir tentang tuan mudanya, tetapi sekarang, sepertinya seseorang akan menggali masa lalunya.

Kakek Butler menatap arloji sakunya dan berpikir, "Mmh, sudah waktunya menyiapkan makan malam.  Aku ingin tahu apa yang akan Tuan Muda jelaskan ... Aish, jadi dia mengejar banyak pria sebelumnya.  Memang, itu tidak selaras dengan perilaku seperti wanita yang aku ajarkan padanya."

****

Ketika Yang Mahakuasa Oh membawanya ke kamar mereka, Xi Luhan tahu bahwa dia akan dihukum.

Xiumin memang membebani.

Saat mereka memasuki ruangan, Xi Luhan memulai dengan ekspresi yang tulus. 
"Aku bisa menjelaskan."

"Oh?" Oh Sehun meliriknya, memutar kartu poker dengan jarinya. Kemudiam melemparkan kartu poker ke meja dan bersandar dengan tenang.

Xi Luhan tertawa.  "Aku seorang wanita."

"Mh?" Oh Sehun mengangkat alisnya.

Xi Luhan tidak merasa dihormati dengan sikapnya.  Oleh karena itu, dia mengulurkan tangan dan memegangi wajah Oh Sehun sebelum melanjutkan, "Sejak aku masih kecil, Kakek Butler mengajariku untuk menjadi seorang wanita dan bertindak feminim."

Oh Sehun tertawa.

"Apa yang kau tertawakan?" Xi Luhan mengangkat alis.

Oh Sehun memindahkan tangan Xi Luhan ke samping, suaranya tenang.  "Kau gagal dalam ajarannya."

Xi Luhan tertawa, tidak terpengaruh oleh komentarnya.  "Aku memiliki harga diri sebagai seorang wanita dan karena tidak mudah bagimu untuk melupakan masa lalu, aku mengklaim bahwa kau adalah orang yang mengejarku. Tidak ada yang salah, Brother Oh."

"Sepertinya kau menikmati amnesia-ku." Oh Sehun melepaskan tangannya.  "Pergi!"

Xi Luhan : ...
Dia bahkan tidak diizinkan untuk menyentuhnya sekarang?

"Sepertinya Sugar Daddy-ku tidak pandai menangkap inti dari perkataanku." Oh Sehun tertawa, sudut bibirnya terangkat.  "Izinkan aku bertanya dengan cara lain. Kau memiliki hobi mengaku kepada para hunks?"

K.O ONE [END-Season 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang