K.O ONE [END-Season 3]

54.

Sorry , Gaes !
Karena lupaan, Nama Direktur alias si Little Gendut, itu Direktur Lim, tapi gue di episode kemarin nulisnya Direktur Huang. 😅
Pokoknya dia itulah, si Direktur di kepolisian hehehe
Mohon maaf jika kedepannya bakal banyak nama-nama yang gue lupakan. Sebenarnya gue juga lupa nama asli Jia Jia. Gue ingetnya Fan Jia. Hahahha
Sorry kalau keliru, semoga kagak bingung ☺️

===

Di-da-di-da ...

Suara mewah dari keyboard memenuhi mobil ketika jari-jari anak remaja itu terbang melintasi keyboard. 

Dia menghubungkan laptop dengan internet melalui hotspot ponselnya dan memasuki halaman pemrograman.

Ketika kotak obrolan muncul, seluruh baris kode muncul, membentuk garis tak terlihat yang menyerang berbagai sumber.

Direktur Huang memperhatikan ada sesuatu yang salah.  Dia mengerutkan kening dan bertanya kepada Oh Sehun melalui telepon, "Suara apa itu?"

"Laptop," jawab Oh Sehun samar, tangannya yang terbalut perban jatuh ke tepi kursi dengan santai.

Direktur Huang bahkan lebih bingung.  "Laptop?"  Pupil matanya goyah.  "Kau membawa Chanyeol?"

Oh Sehun berhenti.  Setelah setengah detik, dia menjawab, "Mmh."

Di seberang telepon, Direktur Huang tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan situasi ini.

Oh Sehun mengangkat tangannya dan mengetuk layar anak remaja itu, suaranya setenang sebelumnya.  "Putar rekaman suara ke telepon Direktur Huang secara bersamaan."

"Baik." Xi Luhan tersenyum, seringai jahat.

Direktur Huang masih curiga.  "Rekaman apa?"

"Itu di sini." Xi Luhan menekan bilah spasi.

Begitu targetnya memusatkan perhatian, dia memperbesar dan menekan empat titik merah yang terletak di berbagai bagian peta. Mereka kurang dari satu menit berkendara dari sedan empat tempat duduk.

"Itu tidak benar, Oh Sehun, siapa sebenarnya yang ada di sampingmu!" Direktur Huang bertanya dengan frustrasi.

Oh Sehun tidak menjawab, memperbesar peta.  Dia menekan speaker Bluetooth dan bertanya, "Semua orang di sekitar?"

"Bos, mobil nomor satu siap berangkat." Itu suara Nickhun. Dia selalu mengenakan kacamata hitamnya dan mengendarai mobil sport hitam, pemborosan seperti itu juga dianggap penyamaran.

"Mobil nomor dua siap untuk berangkat," prajurit pasukan khusus itu mengkonfirmasi.

Setelah memperbaiki lokasi, Xi Luhan melirik dengan alis terangkat. 
Apa sebenarnya rencana Yang Mahakuasa Oh?

Jika ada nomor satu dan dua, pasti akan ada nomor tiga dan empat, yang juga berarti ada empat orang yang terlibat, semuanya mengikuti mobil yang sama.