Chapter V

19K 2.9K 269
                                    

Sorry for typo...






..






"Charlotte, jika kau setuju aku tak ingin anak  ini terlahir mirip denganku." Sesosok wanita berambut silver  termenung di meja makan. Tatapan matanya sedari tadi sama sekali tak lepas dari pria berambut hitam yang sedang menatap kearah luar jendela. Perasaannya di liputi antara perasaan yang  tidak sama sekali membawa kelegaan. Firasat buruk adalah salah satu yang paling mendominasi. "Apa maksudmu?" Charlotte tiba-tiba menghempaskan telapak tangannya ke atas meja, kesalah pahaman mulai terjadi ketika pembicaraan mengarah pada suatu hal yang sama sekali di hindari wanita itu.

"Jika anak itu adalah manusia, kalian bisa hidup bahagia." Emosi wanita berambut silver itu  mendadak berada di atas kepala. Isi otaknya terasa mendidih, matanya memanas sedang air mata meleleh di sudut mata. "Apa selama ini rasa cintamu padaku itu hanya bohong? Apa kau tidak menginginkan bayi ini? Kalau begituㅡ bunuhlah aku." Pria berambut hitam berbalik, menatap sang istri dengan tatapan memohon pengertian. Ada  tujuan di balik semua perkataan yang ia lontarkan. Hanya  saja, belum waktunya ia memberitahukan semua itu.

 Hanya  saja, belum waktunya ia memberitahukan semua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kumohon, padamu siapapun dengarkan permohonanku. Biarlah bayi itu terlahir menjadi manusia normal, aku tidak ingin dia menjadi keturunan bahkan penerusku. Demi keselamatan dirinya juga istriku." Charlotte terdiam, menatap  punggung sang suami yang berlalu di balik altar sebuah kuil lama yang berada di ujung jalan desa. Tatapan matanya mengikuti arah kemana sang suami pergi.


Lalu, dua hari kemudian setelah bayinya dilahirkan suaminya tidak kunjung kembali ke rumah. Charlotte sempat  berpikir jika sang suami telah pergi meninggalkan dirinya dengan segudang pertanyaan yang belum terjawab. Entah itu alasan kenapa ia tak ingin bayi mereka terlahir sebagai seorang werewolf ataupun pertanyaan lainnya seperti  kenapa pria itu sengaja membuat kesalah pahaman terjadi di antara mereka.

Namun berita duka datang seminggu setelahnya, dinyatakan jika sang suami meninggal akibat sebuah kecelakaan. Tapi, pada bulan-bulan berikutnya yang telah berlalu. Seseorang datang ke  rumahnya, menjenguk putranya sekaligus memberitahukan sebuah kebenaran. "Dia tidak meninggal dalam kecelakaan itu. Semua hanya skenario terburuk untuk membuat semuanya terlihat jelas. Suamimu sudah diincar semenjak lama, setelah kalian menikah. Banyak yang tidak  menyukai hubunganmu dengannya karena ada beberapa werewolf lain menyukaimu. Charlotte  Scarlet bukan, maksudku Charlotte Naㅡ jika putramu sudah besar. Pergilah sejauh  mungkin dari sini, aku hanya tidak ingin  jika putramu punya kesempatan memiliki kekuatan yang di wariskan oleh ayahnya. Orang-orang itu bisa datang lagi dan berusaha membunuh putramu karena mereka tidak  akan sudi menerimanya menjadi bagian dari kami."

"Tapi kenapa?  Ayahnya seorang werewolf?"

"Tentu saja karena dia memiliki darah campuran dan belum lagi, para alpha banyak yang patah hati karena pernikahan kalian. Pergilah setelah putramu menginjak  remaja, terserah kau mau pergi kemana. Jika putramu memiliki kekuatan sebagai seorang werewolf, maka kau akan kehilangannya. Untuk sementara, rahasiakan tentang kematian ayahnya."

Native [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang