27 Mei 2020
..
Halaman besar di bagian depan mansion yang luas kini dalam masa pembenahan. Beberapa kerusakan bangunan juga sedang dilakukan perbaikan. Udara sore yang lumayan dingin membuat Haechan memeluk erat tubuhnya. Kala itu lorong sedang sepi, orang-orang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing.
"Kau sendirian?"
Haechan berhenti. Tubuhnya berbalik dan menemukan Mark berdiri dengan senyumnya yang manis dan terlihat hangat. Haechan mengangguk.
"Ya, apa yang kau lakukan di sini?"
Haechan memiringkan kepalanya. Ketika ia melakukan hal tersebut, Mark tersenyum ke arahnya. Tanpa sadar pipinya merona. Dan jantungnya berdebar.
"Hanya jalan-jalan."
Mark memalingkan wajahnya menghadap ke jendela kaca besar. Kemudian, pemuda itu mendekat dan membuka jendela kaca tersebut hingga angin menerpa wajahnya.
"Udara semakin dingin," ucapnya santai.
Haechan memperhatikan wajah pemuda itu dari sisi samping. Wajah yang tampan dengan senyum hangatㅡ sungguh tipikal pria tampan dengan hati yang baik.
"Kau membuka jendelanya dan udaranya menjadi lebih dingin."
Pfft
Mark terkekeh. Ia memperhatikan Haechan menunjuk ke arah lubang ventilasi di atas jendela besar. Mark dibuat tersipu karena ia malah membuat suasana menjadi lucu.
"Kau baik, ya."
Haechan berjalan mendekat. Kepalanya menengok ke luar jendela. Dua kali menoleh ke kanan dan kiri, membuat Mark di sampingnya hampir melompat karena terkejut.
Debaran jantungnya kian melaju cepat. Seolah-olah ada sesuatu dari dalam dada yang mencoba mendesak keluar.
Hmm
"Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu?"
Haechan tersenyum mendengar pertanyaan Mark yang baru saja dilontarkan oleh pemuda itu. Dan Mark menunggu jawaban atas pertanyaannya dengan sabar.
"Karena aku merasa nyaman berada di dekatmu."
Deg
Deg
Deg
Pipi Mark merona dan detak jantungnya semakin menggila. Belum lagi rasanya suaranya begitu keras sampai-sampai, mungkin Haechan dapat mendengarnya.
"Kalau begituㅡ bagaimana jika jalan-jalan di dekat hutan. Tidak terlalu jauh, kau tenang saja."
Haechan tampak berpikir. Sebelum akhirnya mengangguk dan mengikuti Mark yang berjalan terlebih dahulu.
Jaehyun tertidur dengan nyenyak di atas sofa. Tidak memperdulikan posisi duduknya yang membuat tidurnya terasa tidak nyaman. Punggungnya tertekuk dengan durasi yang cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Native [Nomin] ✔
Werewolf[Completed] Jaemin ditemani Jeno setiap harinya, namun ia tak pernah mengetahui darimana asal pemuda itu. Yang ia hanya tahu, Jeno sekarat dan hampir mati di tepi jurang ketika ia berkunjung ke desa tempat kedua orangtuanya di makamkan. bxb NOMIN ar...