Chapter XXII - Unhappy Childhood of Haechan's

10.5K 1.5K 70
                                    

31 May 2020

..

Haechan berumur lima tahun, ketika sang kakek meninggal. Kesedihan seorang anak kecil yang begitu menyayangi keluarganya, membuat sosok Haechan mulai menjadi sosok yang pendiam.

Lalu, dua tahun kemudian. Sang nenek menyusul kepergian sang kakek. Haechan yang kala itu sakit, hanya bisa duduk merenung di depan foto sang nenek.

Perlahan demi perlahan, orang-orang yang ia sayangi meninggalkannya secara bergantian. Tiga tahun kemudian pun, sang ibu meninggal karena menderita sakit parah.

Ayah Haechan menangis, tetapi Haechan yang baru menginjak umur sepuluh tahun tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dan itu membuat sang ayah hampir stress karena takut putra semata wayangnya mengalami trauma mental yang membuat syok hingga tak mampu mengucapkan sepatah kata.

Dan akhirnya, berjalan dua tahun setelah kematian sang ibu. Haechan kehilangan ayahnya. Beliau jatuh sakit karena bekerja keras demi kehidupan mereka.

Rasa sakit yang belum mengering dari tahun ke tahun menambah luka baru yang lebih besar dalam hati Haechan. Sungguh anak malang yang sudah tak mampu lagi merasakan kebahagiaan di dunia.

Haechan berniat mengurung diri di rumah setelahnya. Hingga akhirnya ia dapat menyusul seluruh anggota keluarganya.

Haechan tidak memiliki kerabat lainnya. Hanya mereka yang Haechan tahu.

Laluㅡ sebulan setelahnya, Haechan di temukan sekarat dalam kondisi kekurangan gizi. Ia juga tidak berbicara apa pun ketika ditanyai para tetangganya.

Semua orang mengira ia mengalami trauma mental dan berniat bunuh diri.

Akan tetapiㅡ memang semua itu adalah tujuan utama Haechan mengurung diri.

Hingga akhirnyaㅡ perlahan kebahagiaan kecil yang baru datang mewarnai kekosongan dalam hatinya. Haechan beranjak bangkit dari keterpurukannya dan berusaha menjadi sosok yang lebih baik.

Fase hidup yang sederhana untuknya. Tinggal di sebuah panti, membantu orang-orang panti. Menjaga adik-adik dan kemudian ia berpisah dengan mereka. Tinggal di kota besar dan bekerja, lalu bertemu dengan Jaemin.

"Bolehkah nanti aku mengunjungi panti asuhan?"

"Tentu, kita akan pergi bersama nanti." Mark memeluknya dengan erat. Mereka tidak menyadari bahwa hari beranjak petang.

 Mereka tidak menyadari bahwa hari beranjak petang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua minggu telah berlalu semenjak saat itu. Tidak terasa, jika hari ini adalah hari dimana Sehun akhirnya akan memulai kehidupan barunya dengan seorang pria cantik bernama Luhanㅡ yang dulunya adalah seorang tawanan di wilayah Hwang.

Pria cantik yang sempat menjadi penjaga perbatasan setelah pergantian pemimpin wilayah Hwang ituㅡ akhirnya bertemu dengan Sehun. Keduanya menjadi dekat satu sama lain dalam waktu yang cukup singkat.

Native [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang