Chapter XXIV - One And Only [END]

15.9K 1.7K 130
                                    

02 Juni 2020

Note : akhirnya, native telah mencapai chapter ending. Gimana perasaan kalian? Wkwkwk

..

Dua bulan berlalu dengan cepat setelahnya. Haechan yang kini telah resmi menjadi bagian dari keluarga Leeㅡ pasangan dari putra kedua keluarga Lee, yaitu Mark Lee. Lalu kehidupan pernikahan Sehun yang cukup menarik untuk diketahui banyak orang.

Jaehyun yang masih berjuang dengan doa dan harapan yang tidak pernah pudar demi pasangannya. Sosok yang begitu ia rindukan dan yang ia harapkan akan segera bangun dari tidur panjangnya.

Lalu Jeno? Tiap menit dalam hidupnya yang tak pernah ia biarkan berlalu begitu saja. Mengikis jarak antara dirinya dan Jaemin. Menjadi dekat satu sama lain dan berusaha menjadi sosok yang lebih baik untuk Jaemin.

Kehidupan berlalu dengan cepat. Tiap detik, menit, jam bahkan hariㅡ berlalu dengan pengalaman baru yang akan terukir di setiap harinya. Baik itu pengalaman buruk maupun baik.

Beberapa jenis bunga yang indah bermekaran di penghujung musim semi. Beberapa tumbuhan bertumbuh dengan cepat, hutan bahkan terlihat jauh lebih teduh dengan rindangnya dedaunan.

Gesekan demi gesekan sekumpulan dedaunan dalam satu ujung ranting. Suara serangga di musim panas berasal dari dalam hutan, semak hingga pinggiran aliran sungai kecil.

Kolam berisi ikan hias, dengan bunga teratai biru yang mekar di tengah kolam.

Kehidupan alami yang tenang dan damai. Perlu perjuangan yang berat dan pertumpahan darah yang tak dapat dihindari demi mencapai kedamaian yang sesungguhnya.

Di sini lah Jaemin berdiri. Di dekat kakinya bermekaran bunga portulaca jenis mose rose berbagai macam warna. Pagi beranjak siang, akan tetapi pemandangan alami itu tak ingin ia lewatkan barang satu detik pun.

"Nana!" Haechan berlari dari teras belakang.

Pemuda manis itu segera memeluk tubuhnya kemudian menariknya menuju gazebo yang berada cukup dekat dengan kolam. Keduanya duduk dengan santai, sembari membicarakan tentang keinginan mereka untuk pindah ke kota setelah pernikahan Jaemin.

"Apa kau yakin?"

Jaemin tersenyum, sepertinya Haechan begitu menikmati suasana kekeluargaan yang benar-benar memberikan kehangatan berharga untuknya.

"Aku tidak bilang, bahwa kita akan pergi dalam waktu dekat."

Wajah Haechan berbinar. Jaemin selalu mengerti tentang apa yang ia rasakan. Meskipun ia selalu memberikan tatapan datar dengan wajah tanpa ekspresi, tetapi ia sangat peduli.

"Kau ingin buket bunga apa nanti?"

Haechan segera mengganti topik. Ia tidak suka suasana hening yang berlangsung lama, ketika sedang mengobrol dengan Jaemin.

"Entahlah, apakah itu mawar?"

Haechan tersenyum riang. Kedua telapak tangannya menyatu dengan dramatis.

Mawar putih, ide yang bagus.

Haechan menunjukkan binar mata yang penuh dengan antusiasme yang tinggi.

"Mawarㅡ kurasa itu adalah sesuatu yang bagus untukmu."

Hahaha

Jaemin tertawa di sela-sela percakapan. Haechan terlalu serius menanggapi pertanyaannya beberapa saat yang lalu.

"Ada apa dengan mawar Haechannie?"

HAHAHA

Haechan balas tertawa. Ia lupa, bahwa Jaemin bukanlah seseorang yang akan mendramatisir keadaan dan lagi pulaㅡ Jaemin bukan seorang pemuda manis yang mengetahui makna dari berbagai jenis bunga.

Native [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang