♡Selamat membaca♡
.
.
.
••••Trash...trash
"Hujan menjadi saksi bisu. Antara aku dan kamu, kita akan menjalin sebuah hubungan yang lebih dari sekedar teman. Aku tak ingin terlalu banyak basa basi, maka dari itu biarkan aku to the point....naysa, will you be mine?" ucap seorang lelaki tampan diantara derasnya hujan.
Mendengar hal itu aku tak bisa menahan rasa bahagiaku, tak ingin menunggu waktu lama akupun hendak menjawabnya.
"ye-"
"Bangun, sekitar 30 menit lagi, kita bakalan telat" pinta seorang lelaki mengganggu mimpi indahku sembari melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
'sial!'
"Abang kenapa gak bangunin aku satu jam sebelumnya?" tanyaku malas, sembari duduk manis di pinggir ranjang.
"Hey! Come on, Naysa Alaska! Abang masuk kesini aja harus manjat dulu dijendela" decaknya sembari memperbaiki dasi sekolahnya yang terlihat mulai berantakan.
"Okey i'm sorry" ucapku sembari melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
"No problem, abang tunggu di bawah" ucapnya begitu selesai memperbaiki dasinya.
°•••°
Pagi hari yang cerah membuatku betah melihat indahnya pemandangan luar. Entahlah aku juga tak tau mengapa, yang pasti ini selalu membuatku nyaman. Tak lupa dengan lentunan nada yang selalu Bang Leand putar, diikuti dengan iringan mulutnya yang mengikuti nada lembut. Hal sederhana namun selalu membuatku terseyum.
Cepatnya waktu berjalan membuatku tak sadar bahwa Bang Lenand telah memakirkan mobil kesayangannya dengan teratur di parkiran sekolah.
"Eh? Udah sampai?" tanyaku.
"Hem, cepetan bel masuk udah bunyi" ucap Bang Leand kemudian keluar dari mobil.
°•••°
Perlahan-lahan kulangkahkan kakiku menuju kelas, tak lupa dengan tas yang bergantung disebelah bahuku juga dengan jaket Bang Leand dilengan kananku.
"Pagi" sapaku ketika masuk ke dalam kelas.
"Naysaaaa, telat lagi? Makanya pasang alarm!" teriak seorang perempuan bernama Keyla Putri sahabat terdekatku.
"Ck! Hidup aku memang gini, gak bakalan bisa diubah" ucapku sembari duduk dibangku kesayanganku.
'sial keceplosan!'
"Kalo aku temuin seseorang yang bisa merubah hidup kamu gimana?" tanya Key sembari bersekap dada.
"Jangan ngomong yang enggak-enggak deh" ucapku malas melanjutkan pembahasan.
"Serius aku bantuin! Nih aku kasih sara-"
"Aku mau ke perpustakaan, kalau urusan Pak Ari di ruang guru udah selesai, chat aja" ucapku dengan cepat berlalu dari sana, yah Key memang sangat kepo, entah apa yang membuatnya begitu. Mungkin... itu sudah ciri khasnya?.
°•••°
Begitu masuk hanya terdapat beberapa siswa saja. Ntah itu siswa yang menyempatkan waktunya untuk belajar maupun siswa yang tak ingin masuk kelas (bolos) dan lebih memilih tidur diperpustakaan yang tenang dipadukan dengan pendingin ruangan yang diatur dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Letter
Genç KurguLayaknya hujan yang turun diwaktu tertentu diiringi dengan angin yang berhembus bersamaan, menyempatkan sebuah kesempatan bagi siapa saja yang memerlukannya. Maka dari itu, dikesempatan kali ini, perkenankan saya menceritakan kisah seorang wanita ca...