Keesokan harinya...
Mew masih bergelut dengan kasurnya karena hari ini adalah hari liburnya setelah beberapa bulan kebelakang ia benar-benar disibukkan dengan beberapa perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan milik Mew.
/toktok/
"daddy, Year masuk ya" perlahan Year membuka pintu dan sedikit terkejut melihat ayahnya yang masih terlelap dibawah selimutnya.
Year menghampiri Mew lalu berbaring di sebelahnya. Otaknya kembali memikirkan sosok ibu yang membuat moodnya menjadi hancur dalam seketika.
Mew menyadari bahwa ada seseorang yang berbaring di sebelahnya, membuka mata dan melihat raut wajah anak kesayangannya itu sedang sedih.
Ia terdiam sejenak. Ia berpikir bahwa kesedihan yang tercetak jelas di wajah anaknya adalah karena selama beberapa bulan kebelakang ini ia jarang ada waktu untuknya.
"Year..." panggil Mew yang membuat si pemilik nama terlonjak kaget
"d-daddy" lagi lagi Year membohongi yang lain dengan senyuman palsunya
Mew mendekat ke arah Year dan memeluk tubuhnya. Bergetar. Itu yang dirasakan Mew saat memeluk tubuh anaknya.
Year tidak dapat menahan tangisannya saat seperti ini. Ia benar-benar lemah saat berada di pelukan ayahnya. Benteng pertahanannya terasa seperti runtuh dalam seketika.
Perlahan Mew melepaskan pelukannya dan beralih menatap wajah anaknya yang sudah basah karena air mata. Ibu jari milik Mew mengusap dengan lembut untuk menghapus jejak air mata di pipi Year.
"kenapa menangis hm?" tanya Mew dengan lembut
Year hanya diam. Ia tidak tau harus bagaimana.
"apa karena daddy jarang ada waktu untukmu?" bukannya mendapat jawaban, Year malah semakin menangis.
Tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampakkan seorang Mild yang sudah berdiri di ambang pintu.
"dia rindu ibunya" ucapnya to the point
Mew sedikit terkejut karena Mild tiba-tiba saja membuka pintu kamarnya.
"bahkan kemarin pun dia menangisi ibunya beberapa saat sebelum phi sampai dirumah" lanjutnya lagi
Year bangkit dari kasur ayahnya dan lebih memilih kembali ke kamarnya lalu mengunci diri.
Mild menghampiri kakaknya yang masih setia di kasur lalu menanyakan perihal hubungannya dengan Type.
"Phi, apa P'Type benar-benar tidak ingin melihat Year?" jujur saja Mild sudah tidak tahan melihat keponakan perempuannya itu selalu sedih
"Phi tidak tau Mild, sepertinya dia sudah sangat bahagia dengan Tharn sampai-sampai dia sama sekali tidak ingat bahwa dirinya memiliki anak" kali ini Mew yang terlihat murung.
Mild merasa bersalah sudah menanyakan hal ini pada kakaknya. Tapi ia juga tidak tahan melihat Year yang terus menerus murung.
"bukan maksudku ingin ikut campur dengan urusan rumah tanggamu, tapi aku hanya khawatir pada Year yang sering mengurung diri dikamar, bahkan saat kau ada bisnis di Jepang,hampir sehari penuh Year tidak keluar kamar, jika Plan tidak datang, dia tidak akan keluar" jelas Mild panjang lebar
Mew tidak tau harus memberi respon seperti apa, dia hanya terdiam sembari merenungkan semuanya.
"sejak kapan P'Gulf jadi sekretarismu?" tanya Mild tiba-tiba
"apa maksudmu?" Mew sedikit heran dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mild. Pasalnya sejak kapan Mild peduli pada urusan kantornya
"cukup jawab saja phi" entah sejak kapan nada suara Mild menjadi sedikit dingin
" sejak 5 bulan yang lalu"
" apa phi punya perasaan pada P'Gulf?"
Mew terdiam. Ia masih belum mengetahui perasaannya untuk Gulf. Disisi lain ia merasa nyaman berada di sekitar Gulf dan ia juga merasa lengkap ketika melihat kejadian semalam dimana Year dan Gulf berinteraksi.
"Tidak perlu dijawab, aku Cuma ingin phi memikirkan masa depan Year, apalagi di usianya yang sekarang dia pasti membutuhkan kasih sayang seorang ibu, aku tidak ingin Year menjadi sepertiku dulu" ucap Mild seraya pergi dari kamar kakaknya.
"apa Gulf bisa menjadi ibu yang baik untuk Year?" batin Mew
.
.
.
.
.
.
TBC
ini aku ngetik apasi gajelas banget:(
btw ini aku beneran nanya deh, mending next atau unpub aja? jangan lupa vomment, khopunkhaa
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MY MOMMY - MEWGULF
FanfictionMenceritakan tentang seorang CEO yang harus mengurus anaknya seorang diri, hingga pada akhirnya ia jatuh cinta pada sekretaris pribadinya dan memutuskan untuk menikah setelah pendekatan yang cukup singkat.