Keesokan harinya....
Mild, Gulf dan Year sedang bersiap siap karena mereka akan pergi menjemput Mew.
"Paman, kita akan kemana?" tanya Year
"iya Mild, kita akan kemana?" sambung Gulf
"sudah ikut saja, ayo kita pergi" Mild berlalu meninggalkan mereka berdua yang masih kebingungan di dalam sana. Lalu setelahnya mereka menyusul Mild ke mobil.
Mild menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Year maupun Gulf masih belum menyadari bahwa mereka dalam perjalanan menuju ke bandara.
Selang beberapa menit, Gulf menyadari bahwa mereka sedang menuju bandara. Gulf bertanya pada Mild
"Mild bukankah ini jalan menuju bandara?" tanya Gulf
"a-ah anu phi, tempatnya memang sejalan dengan bandara" Mild mencoba untuk membongi Gulf karena jika ia memberitahu Gulf, rencana yang dibuat oleh Mew akan gagal.
Gulf mengangguk menandakan bahwa ia mengerti. Lalu setelahnya Guld ikut terlelap bersama Year.
"huhhhh" Mild bernapas lega, pasalnya Gulf yang sulit untuk untuk percaya dengan ucapan seseorang ini malah dengan mudahnya percaya dengan ucapan Mild.
1 jam kemudian...
Setelah satu jam dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di bandara.
Gulf perlahan membuka matanya dan mencoba untuk membangunkan Year.
"Year..." tapi tidak ada pergerakan sama sekali dari Year.
Gulf mengusap rambut Year perlahan dan mencoba membangunkannya lagi.
"Year bangun, kita sudah sudah sampai" dengan gerakan perlahan, Year membuka matanya dan melihat ke sekitar.
Raut kebingungan terlihat jelas di wajah Year. Mild yang melihat itu, dengan cepat mengajak mereka untuk segera turun dari mobil.
Gulf dan Year turun dari mobil dan mereka semua berjalan masuk ke dalam bandara.
Mereka sampai di area tunggu dan mereka duduk di bangku yang telah disediakan.
Cukup lama mereka menunggu, sampai akhirnya orang itu berjalan ke arah Gulf, Year dan Mild. Mereka terkejut, terkecuali Mild.
Setelah melihat seseorang itu, Year langsung berlari kearahnya.
"DADDYYYYY......" Year berlari ke arah Mew lalu memeluknya.
Gulf yang melihat itu menghampiri Mew dan Year yang sedang berpelukan.
"Phi? Bukannya phi di Chiang Mai satu minggu? Terus kemana Perth?" tanya Gulf tiba-tiba
Mew melepaskan pelukannya dari Year dan beralih mendekati Gulf.
"Phi sudah tidak sabar ingin cepat-cepat melamarmu" canda Mew yang langsung mendapatkan respon terkejut dari adik dan anaknya.
"HAHH?!" Year dan Mild benar-benar terkejut. Keduanya tidak menyangka bahwa Mew secepat ini dalam mengambil keputusan.
Mew tertawa melihat reaksi adik dan anaknya itu, sedangkan Gulf tersipu malu mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Mew.
"iya, daddy mau melamar P'Gulf, apa Year mengizinkan daddy?" tanya Mew
"OH MY GODDD" Year bertingkah konyol saat Mew mengatakan itu. Begitupun dengan Mild. Mereka berdua sama sama bertingkah konyol saking bahagianya karena apa yang selama ini mereka bayangkan akhirnya terwujud.
MewGulf bingung melihat tingkah keduanya.
"jangankan lamaran, kalian menikah saja pasti Year izinkann" ucap Year antusias.
Keduanya tersenyum mendengar ucapan Year yang memberikan mereka izin.
"baiklah kalo begitu, hari ini kita meminta izin terlebih dahulu pada Mae dan Pho" ucap Mew dan langsung diberi anggukan oleh ketiganya.
Setelah itu mereka pergi mengunjungi rumah kedua orangtua Mew dan Mild.
.
.
.
.
.
TBC
maaf kalo pendek banget, soalnya tugas juga ikut berkecimpung di otakku jadi part yang aku bikin juga sering sedikit:(( huhuu maaf banget yaa:((
ini ketikanku kok agak makin ga jelas yaa:((
mending next atau unpub aja? jangan lupa vomment ya, khopunkha
daann makasih buat yang udah support aku
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MY MOMMY - MEWGULF
FanficMenceritakan tentang seorang CEO yang harus mengurus anaknya seorang diri, hingga pada akhirnya ia jatuh cinta pada sekretaris pribadinya dan memutuskan untuk menikah setelah pendekatan yang cukup singkat.