"Tenang saja,ku sudah biasa dengan yang namanya tiba-tiba saja berubah"
Hari ini adalah hari senin,Aurel memutuskan untuk tidak sekolah saja hari ini. Bukan karna malas mengikuti kegiatan upacara,hanya saja ia masih belum siap jika nanti berpapasan dengan Dirga. Lelaki kedua yang ia benci saat ini.
Aurel masih berbaring di ranjangnya dengan mata nya yang sedikit sembab. Tadi malam,Zarin sempat menanyakan keadaannya kenapa dirinya menangis. Aurel hanya menjawab karna ia habis menonton drakor yang berending sad.
Untungnya,Zarin percaya dengan apa yang di katakan olehnya. Aurel memang sengaja menutupi ini,ia tidak mau jika Zarin berbuat nekat nantinya dan masalah ini akan di perpanjang. Aurel tidak mau itu,cukup tau saja dan kalau soal luka hati biar dirinya sendiri yang merasakannya.
"Rel lo beneran ngga mau sekolah nih?"tanya Zarin yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Ngga deh Rin,gue lagi kurang fit"kata Aurel dengan suara purau.
"Yaudah deh kalau gitu. Sarapan paginya udah gue siapin noh di bawah"
"Makasih ya Rin"kata Aurel sambil tersenyum.
"Gue berangkat ya"pamit Zarin lalu melangkah keluar dari kamar Aurel.
Aurel menatap punggung Zarin yang menghilang dari kamarnya. Sesekali ia menghembuskan nafasnya. Ia merubah posisi baringnya menjadi duduk.
Aurel mengguruti dirinya yang bodoh. Ia baru sadar kenapa Dirga memilih tempat paling pojok saat nonton kemarin. Seharusnya Aurel lebih waspada jika berkenalan dengan orang baru. Tapi kan,Dirga anak kelas sebelah. Aurel pikir,Dirga anak baik-baik ternyata Dirga sama seperti laki-laki yang mendekati ia sebelumnya. Mereka hanya nafsu mendekati Aurel. Dan Aurel benci itu.
Jika mengingat yang lalu,Aurel flashback dengan kejadian dimana seseorang hampir merebut apa yang selama ini ia jaga.
Flashback on
Rama. Ia adalah lelaki yang sekarang dekat dengan Aurel,dan ini kesempatan Aurel untuk mejadikan Rama pelampiasan agar Aurel dapat melupakan seseorang yang sudah lama ia sukai. Karna dengan cara ini Aurel tidak akan mengingatnya lagi walaupun hanya sementara.
Jam satu siang Rama mengajak Aurel keluar. Aurel pun menerima ajakan Rama. Rama ingin mengajak Aurel makan siang dengannya.
Tapi,sebelum Rama membawanya ke restaurant,Rama malah memberhentikan motornya tepat di depan rumah kosong. Kenapa Aurel bilang ini rumah kosong? Karna memang sudah jelas dari segi bangunan rumah tua itu. Rumput-rumput yang menempel pada bagian atapnya,pintu yang sudah rusak,halaman rumah yang sangat kotor,cat rumah yang sudah rontok dan keramik-keramik yang sebagiannya pecah.
Aurel takut Rama membawa nya ke dalam sana. Ia takut Rama berbuat macam-macam dengannya nanti.
“Ram kita ngapain sih kesini?”tanya Aurel dengan nada ketakutan.
“Ketemu sama temen gue dulu yah”kata Rama.
“Mana temen lo nya?”tanya Aurel.
“Di dalam sana”kata Rama sambil menunjuk rumah kosong itu. Dan ini membuat Aurel heran. Memangnya rumah ini masih berpenghuni? Lalu kenapa sangat kotor?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Green Tea
RandomGREEN TEA IN LOVE. Secangkir Green Tea dapat meluluhkan hatiku jika minuman tersebut diberikan kepadaku oleh orang yang sejak lama kukagumi. Percayalah,mengaguminya diam-diam adalah hal yang tersakiti kedua setelah ditinggalkan oleh orang yang disay...