“SEMACAM DIBUNUH TAPI TIDAK MATI”
Semalam Aurel diizinkan untuk menginap saja di kediaman rumah Akalanka. Hendra yang menyuruh Sherly agar tidak mengizinkan Aurel pulang dalam keadaan yang masih belum sehat.
Dan pukul pun telah menunjukkan jam tujuh pagi,kebetulan sekarang adalah hari minggu. Jadi,Aurel tidak harus membuat surat izin kepada sekolah. Tapi,bagaimana dengan Zarin? Oh astaga! Aurel sampai lupa mengabarkan keadaannya dengan Zarin.
Dengan cepat Aurel mengambil ponselnya di atas nakas dan segera menghubungi Zarin. Pasti Zarin sedang mengkhawatirkan dirinya.
Sambungan pun terangkat.
“Hallo Rin lo dimana? Lo di rumah?"tanya Aurel.
“Huaaaahh”uap Zarin yang sepertinya baru bangun dari tidurnya.
“Zarin ih! Lo di rumah kan?"tanya Aurel kesal.
“Maaf ini siapa yah?”tanya Zarin dengan suara khas bangun tidur.
“Bego! Ini gue Aurel”
“Eh-eh lo Rel sorry sorry. Gue di rumah Dita Rel,maaf ye gua lupa ngabarin lo”kata Zarin yang membuat Aurel menghela nafas lega. Untung saja Zarin tidak sedang mengkhawatirkannya kalau dirinya sedang di rumah Arvind.
“Oh yaudah deh santai aja”kata Aurel.
“Bentar deh Rel”kata Zarin.
“Kenapa?”
“Kalau lo nanyain gue dirumah apa ngga,terus lo sekarang dimana?”
Mampus! Pertanyaan Zarin membuat Aurel terdiam,bingung harus menjawab apa.
“Rel? Hallo? Lo baik-baik aja kan?”
“Eh-iya gue baik-baik aja ko. Ini gue semalem dapet job biasalah,jadinya gue nginep di hotel”semoga jawaban ini dapat di percaya oleh Zarin.
“Asiikk! Lo manggung di mana?”
Duh,lagi-lagi Aurel bingung harus menjawab apa?
“Di--di itu caffe gitu tapi gue lupa namanya”jawab Aurel.
“Gila lo,masa lupa sih?”
“Dah ah cape gue,mau tidur bye!”
Aurel segera memutuskan teleponnya agar Zarin tidak terus-terusan melontarkan pertanyaan yang malah membuat Aurel bingung harus mengatakan apa.Aurel melirik jam di ponselnya,ternyata menunjukkan pukul sembilan pagi. Aurel memutuskan membersihkan diri terlebih dahulu baru ia akan turun ke bawah.
Setelah memakan waktu hampir 30 menit,Aurel sudah selesai melakukan ritual mandinya dan tentu juga sudah rapih dengan pakaian yang di berikan oleh Sherly.
Lalu,Aurel beranjak turun ke bawah untuk berpamitan pulang. Karna Aurel merasa tubuhnya sudah kembali sehat dan terlebih lagi ia juga tidak enak jika terlalu lama-lama di kediaman Akalanka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Green Tea
RandomGREEN TEA IN LOVE. Secangkir Green Tea dapat meluluhkan hatiku jika minuman tersebut diberikan kepadaku oleh orang yang sejak lama kukagumi. Percayalah,mengaguminya diam-diam adalah hal yang tersakiti kedua setelah ditinggalkan oleh orang yang disay...